Breaking News:

Dok, Apakah Anak yang Terlalu Aktif Termasuk Anak yang Tumbuh Kembangnya Terganggu?

Anak yang aktif cenderung ingin melakukan berbagai aktivitas, seperti berlari, melompat, hingga bermain dengan teman.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
Ilustrasi anak aktif bergerak, apakah pertumbuhan dan perkembangannya terganggu? 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang tua yang merasa kewalahan menghadapi sikap anak yang tidak bisa diam. 

Anak yang aktif cenderung ingin melakukan berbagai aktivitas, seperti berlari, melompat, bermain dengan teman, atau terus membuat barang-barang di rumah berantakan. 

Hal itu tentunya dapat menyebabkan orang tua atau pengasuh terkadang merasa kerepotan. 

Membahas mengenai anak yang aktif, terdapat pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Spesialis Anak. 

Baca juga: Dokter, Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Hal Tumbuh Kembang Anak?

Ilustrasi anak yang aktif bergerak
Ilustrasi anak yang aktif bergerak (kompas.com)

Pertanyaan: 

Dokter, apakah anak yang terlalu aktif juga bisa dikatakan sebagai anak yang tumbuh kembangnya terganggu? 

Seli, Karanganyar. 

Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab: 

Anak yang terlalu aktif sebetulnya tidak semua bisa dikatakan sebagai anak yang tumbuh kembangnya terganggu, bukan seperti itu. 

Ada beberapa gangguan yang terjadi pada anak, misalnya ADHD dan autis.

2 dari 4 halaman

Pada anak-anak dengan ADHD, memang mereka cenderung tidak bisa diam dan terkadang ada keterlambatan berbicara, tetapi tidak semuanya seperti itu.

Sebetulnya ADHD atau gangguan pemusatan perhatian ini lebih karena adanya gangguan perilaku. 

Baca juga: Apakah Tumbuh Kembang Anak Satu dengan Anak Lain Itu Bisa Disamakan Dokter?

Ini pengalaman pasien saya, anak-anak yang cenderung dengan kondisi ini karena orang tuanya sibuk bekerja. 

Anak-anak sering dikasih gadget dan jarang diperhatikan. 

Pengaruh gadget itu besar sekali terhadap anak-anak karena tidak ada stimulasi. 

Namanya anak-anak itu sangat butuh stimulasi, baik stimulasi motorik (gerakan) dan stimulasi sensorik (sensasi dingin, panas). 

Stimulasi ini penting sekali untuk perkembangan anak-anak. 

Kalau orang tua terlalu sibuk, tidak pernah memberikan anaknya stimulasi, maka harus berhati-hati, karena bisa terjadi gangguan perilaku. 

Untuk autis, memang ada masalah pada otaknya dan itu perlu pemantauan dan perawatan dari dokter anak, terutama sub spesialis tumbuh kembang. 

Baca juga: Berapa Lama Idealnya Sikat Gigi Perlu Diganti? drg. Selly Beri Penjelasan

Jika anak aktif pada tahap biasa, anak itu bisa dikatakan tidak ada gangguan. 

3 dari 4 halaman

Akan tetapi, jika anak ini ada kecenderungan terhadap ADHD, hiperaktif, itu perlu untuk mendatangi ahlinya. 

Ketika orang tua merasa anaknya tidak bisa diatur, anak tidak bisa diam, dan energinya tidak habis-habis, itu jelas bisa dikatakan hiperaktif. 

Anak laki-laki itu kecenderungannya memang aktif, jangan langsung dikatakan anak tersebut hiperaktif. 

Kalau memang orang tua merasa ada sesuatu yang salah pada anaknya, maka sangat saya sarankan untuk konsultasi ke dokter spesialis anak. 

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A
Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A (Dok. Pribadi dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A)

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A

dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.

dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.

Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.

Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.

4 dari 4 halaman

Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.

Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo

dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.

Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.

dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.

Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.

Baca juga: 7 Buah yang Sebaiknya Tidak Dikupas, Kandungan Nutrisi Bisa Terbuang

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Aisya Fikritama Aditya Sp.AberlariDokter Spesialis AnakADHD
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved