TRIBUNHEALTH.COM - Kotoran telinga adalah kotoran yang diproduksi oleh kelenjar kecil di liang telinga.
Kotoran telinga merupakan bagian penting dari fungsi normal telinga, dan berperan penting dalam menjaga telinga tetap bersih dan sehat.
Penumpukan kotoran telinga ialah campuran dari kotoran dan sel kulit mati yang juga disebut dengan serumen.
Jika jumlah kotoran terlalu banyak, hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
Berbicara mengenai kotoran telinga, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis THT.
Baca juga: Dokter, Telinga Bagian Mana Saja yang Aman Dibersihkan dengan Cotton Bud?

Pertanyaan:
Dokter, bagaimana cara mendeteksi telinga yang sudah kotor dan perlu dibersihkan?
Caca, Surabaya.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M. Kes menjawab:
Untuk pembersihan telinga ke dokter THT, memang disarankan paling tidak 6 bulan sekali.
Akan tetapi kalau misalnya tidak pernah ke THT, dan ingin mendeteksi apakah telinga ada kotoran atau tidak, biasanya ada tanda-tandanya seperti berikut.
- Pendengaran turun
Pemilik telinga yang kotor biasanya ketika diajak komunikasi tidak langsung conect.
Lawan bicara harus mengulang pertanyaan atau omongannya kepada orang tersebut.
Baca juga: Dok, Adakah Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Telinga Gatal? dr. Arne Beri Penjelasan
- Telinga berdenging
Sebelum pendengaran turun, sebenarnya sudah ada keluhan yang lain, yaitu telinga berdenging.
Telinga berdenging itu sebagai tanda awal kotoran telinga sudah penuh.
Karena adanya gangguan perambatan gelombang suara, jadi telinga berdenging.
- Timbul rasa tidak nyaman
Telinga terasa tidak nyaman atau terasa penuh, itu juga tanda-tanda dari telinga kotor.
Baca juga: Dokter, Bagaimana Cara Mengeluarkan Kotoran Telinga yang Keras? dr. Arne Menjelaskan

Profil dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M. Kes
dr. Arne adalah Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher.
Saat ini ia tengah berpraktek di RS Hermina Solo sejak 2015.
Sembari menjalankan prakteknya, Arna menjadi seorang pengajar (Dosen) di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Profesi Dosen telah ia lakukan sejak 2017 hingga saat ini.
Dalam daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth.com, ia tercatat memiliki berbagai pengalaman bekerja.
Baca juga: Profil dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M.Kes yang Berpraktek di RS Hermina Solo
Di antaranya:
Dokter THT RS PKU Muhammadiyah Surakarta (2013-2015)
Dokter THT RSUD Kabupaten Karanganyar (2014-2015)
Dokter Klinik Assalam Medical Care (2013-2014)
Dokter PTT Puskesmas Nusukan Kodya Surakarta (2001-2002)
Dokter PTT Puskesmas Bojong, Kabupaten Pekalongan (1999-2001)
dr. Arne merupakan lulusan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS pada 1991-1998.
Pada kampus ini pula, ia menamatkan pendidikan S 2 Biomedik Pasca Sarjana pada 2012.
Setelah sebelumnya, ia mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis yang juga dilakukan pada tahun yang sama (2006-2012).
Baca juga: 10 Makanan Ini Dapat Membantu Mengurangi Rambut Rontok, Ada Telur hingga Buah Beri
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)