TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kebersihan telinga adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Karena telinga yang bersih membuat Anda terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, seperti infeksi bakteri.
Kotoran telinga atau serumen ialah gumpalan lunak berwarna kekuningan yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar minyak di telinga.
Serumen memiliki struktur yang berbeda-beda, ada seruman berstruktur padat atau keras, lunak, hingga cair.
Baca juga: Dok, Apakah Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud Bisa Menimbulkan Infeksi Gendang Telinga?
Pada dasarnya, telinga memiliki mekanismenya sendiri untuk mengeluarkan kotoran di dalamnya, namun berbeda jika kotoran itu berstruktur keras atau padat.
Berbicara mengenai membersihkan telinga, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis THT.

Pertanyaan:
Dokter, ada bermacam-macam kotoran telinga, ada yang keras, lunak, dan ada yang cair.
Kalau ada telinga yang keras, bagaimana cara mengeluarkannya?
Riko, Sukoharjo.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M. Kes menjawab:
Kondisi telinga setiap orang itu berbeda-beda, ada yang jenis kotorannya lunak hingga keras.
Untuk kotoran telinga yang keras, tidak bisa dibersihkan dengan menggunakan alat-alat seperti cotton bud.
Jika dikorek-korek sendiri menggunakan alat tersebut, justru bisa menyebabkan kotoran semakin terdorong masuk ke dalam.
Efeknya sebelum dikorek telinganya masih terdengar suara, namun setelah dikorek pendengaran malah turun.
Baca juga: Dok, Adakah Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Telinga Gatal? dr. Arne Beri Penjelasan
Hal ini disebabkan karena kotoran terdorong hingga menutup gendang telinga, sehingga hal ini sangat tidak disarankan.
Solusinya adalah pergi ke dokter THT, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata kotorannya keras, dokter akan menetes telinga tersebut.
Terdapat tetes telinga yang isinya zat untuk pelunak kotoran, dokter akan mentes telinga agar kotorannya menjadi lunak.
Selain itu, dokter juga akan mengedukasi kepada pasien supaya untuk menetes telinga yang ada kotoran kerasnya sesuai aturan.
Selama ditetes jangan sekali-kali mengorek-korek telinga.
Setelah beberapa hari, pasien akan disuruh kontrol dan kotoran tersebut akan diambil menggunakan alat khusus untuk mengambil kotoran telinga.
Dengan melakukan hal tersebut, pasien akan merasa nyaman saat kotorannya diambil dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Baca juga: Dok, Perbedaan Ciri-ciri Infeksi Telinga dan Gendang Telinga Terluka Apa Saja? dr. Arne Menjelaskan

Profil dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M. Kes
dr. Arne adalah Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher.
Saat ini ia tengah berpraktek di RS Hermina Solo sejak 2015.
Sembari menjalankan prakteknya, Arna menjadi seorang pengajar (Dosen) di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Profesi Dosen telah ia lakukan sejak 2017 hingga saat ini.
Dalam daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth.com, ia tercatat memiliki berbagai pengalaman bekerja.
Baca juga: Profil dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M.Kes yang Berpraktek di RS Hermina Solo
Di antaranya:
Dokter THT RS PKU Muhammadiyah Surakarta (2013-2015)
Dokter THT RSUD Kabupaten Karanganyar (2014-2015)
Dokter Klinik Assalam Medical Care (2013-2014)
Dokter PTT Puskesmas Nusukan Kodya Surakarta (2001-2002)
Dokter PTT Puskesmas Bojong, Kabupaten Pekalongan (1999-2001)
dr. Arne merupakan lulusan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS pada 1991-1998.
Pada kampus ini pula, ia menamatkan pendidikan S 2 Biomedik Pasca Sarjana pada 2012.
Setelah sebelumnya, ia mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis yang juga dilakukan pada tahun yang sama (2006-2012).
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kelelahan Akibat Kadar Gula Darah Tinggi, Penderita Diabetes Bisa Menerapkannya
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)