Breaking News:

Orangtua yang Memiliki Recurrent Apthous Stomatitis Apakah Menurun pada Anak? Ini Kata Dokter

Ada beberapa orang yang mudah sekali mengalami sariawan, bahkan hanya karena sikat gigi saja bisa terjadi sariawan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan 

TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan merupakan masalah pada rongga mulut yang banyak dikeluhkan. 

Sariawan bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Munculnya sariawan membuat seseorang merasa kurang nyaman karena rasa perih. 

Bahkan, ada beberapa orang yang mudah sekali mengalami sariawan. 

Terkadang, hanya karena sikat gigi saja bisa terjadi sariawan. Kondisi ini disebut dengan RAS (Recurrent Apthous Stomatitis).  

Dapatkan body serum yang membantu mencerahkan kulit di sini 

Lapisan epitelium pada penderita RAS (Recurrent Apthous Stomatitis) sangat rapuh dan tidak sekuat orang yang tidak memiliki penyakit RAS, sehingga seseorang tersebut mudah mengalami perlukaan meskipun hanya sikat gigi saja. 

ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan (grid.id)

Baca juga: 7 Rekomendasi Makanan untuk Cegah Sembelit, Bantu Mengatur Pergerakan Usus

Ketika orangtua memiliki RAS atau sariawan, apakah juga akan menurun ke anaknya?

Dokter gigi spesialis penyakit mulut, drg. Erni Marliana menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai orangtua yang memiliki RAS apakah akan menurun ke anak. 

Beberapa orang pun mengkhawatirkan jika RAS ini menurun ke anak. 

2 dari 4 halaman

drg. Erni Marliana menuturkan jika RAS biasanya akan menurun. 

Ia menambahkan jika ada satu penelitian yang menyebutkan bahwa orangtua yang salah satunya atau keduanya mengalami RAS Recurrent Apthous Stomatitis), maka sang anak memiliki risiko RAS sebanyak 50 persen.

"Biasanya akan menurun," kata drg. Erni Marliana

"Ada satu penelitian yang menyebutkan bahwa jika seorang anak punya orangtua salah satunya atau kedua-duanya menderita Recurrent Apthous Stomatitis, maka anak tersebut mempunyai risiko Recurrent Apthous Stomatitis sebanyak 50 persen," 

Baca juga: 9 Penyebab Berat Badan Turun Secara Tiba-tiba pada Wanita

Lanjut, dikatakan drg. Erni bahwa anak kembar yang mengalami Recurrent Apthous Stomatitis maka kembar identiknya pun memiliki kemiripan 50 persen sampai 70?rperluang juga mengalami RAS yang sama. 

"Dan kalau ada anak kembar yang mengalami Recurrent Apthous Stomatitis, maka kembar identiknya juga 50% punya kemiripan atau sampai 70?rperluang mengalami RAS yang sama," tambahnya. 

Dapatkan body lotion untuk mencerahkan kulit di sini

Kondisi Sariawan pada Penderita RAS (Recurrent Apthous Stomatitis)

ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan (freepik.com)

Ketika seseorang mengalami RAS atau Recurrent Aphthous Stomatitis, apakah menunjukkan kondisi yang serius? 

Seseorang yang mengalami RAS tentunya akan berbeda, pasalnya orang dengan kondisi ini akan mudah mengalami perlukaan walaupun hanya sikat gigi saja. 

3 dari 4 halaman

Kondisi ini tentunya sangat ditakutkan berubah menjadi keganasan. 

Baca juga: 7 Manfaat Nanas untuk Rambut, Cara Berbeda Melawan Rambut Rontok

drg. Erni Marliana menuturkan, jika kondisi RAS serius dalam artian bisa menjadi keganasan, secara spesifik bentuk keras  sehingga tidak mengarah keganasan. 

Ia menambahkan jika sairawan dibagi menjadi tiga kategori.

Ada sariawan yang memang tidak berpotensi sama sekali mengarah keganasan, contohnya ialah sariawan yang disebut dengan RAS. 

Dapatkan obat yang bisa mengatasi sakit pinggang, nyeri sendi, saraf kejepit, asam urat dan rematik di sini

Selain itu, sariawam yang disebabkan oleh infeksi herpes virus juga tidak pernah ada laporan atau penelitian yang menyebutkan bahwa sariawan jenis tersebut mengarah ke keganasan. 

"Kalau serius dalam artian bisa menjadi keganasan, ya spesifik keras, tidak mengarah ke keganasan," kata drg. Erni Marliana. 

"Ulser atau saraiwan, untuk mudahnya biasanya kami bagi menjadi tiga ketgori ya. Ada sariawan yang tidak berpotensi sama sekali mengarah ke keganasan, contohnya sariawan yang kami sebut sebagai RAS atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi herpes virus itu tidak pernah ada laporan atau penelitian yang menyebutkan bahwa sariawan jenis ini mengarah ke keganasan," 

Baca juga: Antara Kekerasan Verbal dan Fisik, Mana yang Rentan Dialami Oleh Anak?

Lanjut, kata drg. Erni yang kedua adalah sariawan yang masuk dalam golongan lesi yang dulunya disebut dengan lesi pre-kanker dan sekarang disebut dengan lesi berpotensi kanker. 

Artinya, jenis sariawan ini terdapat lesi yang bisa berubah menjadi ganas, dan ada pula yang tidak berubah menjadi ganas.

4 dari 4 halaman

"Kemudian ada kategori kedua, sariawan yang kami masukkan ke dalam golongan lesi-lesi dulunya disebut lesi pre-kanker, sekarang kami sebut lesi berpotensi kanker. Artinya, untuk jenis seperti ini ada lesi yang bisa berubah menjadi ganas ada juga yang tidak berubah menjadi ganas," sambungnya. 

Dapatkan multivitamin yang bagus untuk menjaga daya tahan tubuh anak di sini 

Dokter gigi spesialis penyakit mulut drg. Erni Marliana menambahkan, sariawan kategori ketiga yakni lesi yang menunjukkan sifat ganas dari awal. 

Sedangkan RAS atau Recurrent aphthous stomatitis ini kata drg. Erni tidak akan atau belum pernah ada laporan perubahan yang membuktikan bahwa RAS bisa menjadi keganasan. 

Baca juga: 7 Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

"Dan kategori ketiga adalah lesi yang memang menunjukkan sifat ganas dari awal, lesi sairawan yang menunjukkan sifat dari awal," 

"Kembali ke RAS tadi, kalau untuk sariawan yang seperti ini biasanya tidak akan atau belum pernah ada laporan perubahan menjadi keganasan." tandas drg. Erni Marliana. 

Ini disampaikan oleh drg. Erni Marliana, Sp.PM., Ph.D. Seorang dokter gigi spesialis penyakit mulut. 

(TribunHealth.com/PP) 

 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comRecurrent Apthous StomatitisRongga MulutSariawandrg. Erni Marlina
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved