Breaking News:

Dokter, Apakah Menggunakan Kortikosteroid Bisa Sebabkan Munculnya Stretch Mark?

Munculnya stretch mark sering kali membuat banyak orang tidak percaya diri, berikut penjelasan dokter estetika mengenai stretch mark.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
Ilustrasi stretch mark yang membuat tak percaya diri 

TRIBUNHEALTH.COM - Stretch mark merupakan garis guratan pada kulit yang muncul pada bagian tubuh dengan banyak lemak. 

Misalnya pada bagian lengan atas, bokong, paha, payudara, dan perut bagian atas. 

Awalnya guratan ini berwarna merah muda, ungu, dan berubah menjadi kelabu atau putih. 

Stretch mark ini muncul ketika tubuh berkembang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. 

Baca juga: Dokter, Adakah Kebiasaan yang Bisa Memicu Terjadinya atau Terbentuknya Stretch Mark?

Ilustrasi stretch mark yang membuat tak percaya diri
Ilustrasi stretch mark yang membuat tak percaya diri (stylo.grid.id)

Secara medis, garis ini muncul karena rusaknya jaringan elastis pada lapisan kulit dalam, yang muncul dengan peradangan. 

Kondisi ini akhirnya menimbulkan bekas luka yang terlihat pada kulit bagian terluar. 

Terdapat pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Estetika Dermalogia Gading Serpong, dr. Irmadani Intan Pratiwi tentang stretch mark.

Pertanyaan tersebut adalah, "Dokter, apakah penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan munculnya stretch mark?."

Menanggapi hal tersebut, Dokter Estetika Dermalogia Gading Serpong, dr. Irmadani Intan Pratiwi memberikan jawabannya melalui tayangan Beauty Health. 

Baca juga: Apakah Sering Menggaruk Kulit Bisa Menyebabkan Timbulnya Stretch Mark Dok?

Menurut dr. Irma, penggunaan kortikosteroid memang menjadi salah satu penyebab timbulnya stretch mark. 

2 dari 3 halaman

Kortikosteroid ialah kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintesis. 

Obat ini dapat menghambat produksi zat yang menimbulkan peradangan di dalam tubuh, serta dapat bekerja sebagai imunosupresan dalam menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun. 

Kortikosteroid sering digunakan untuk meredakan peradangan pada beberapa kondisi, seperti alergi, lupus, reumathoid arthritis, pemfigus vulgaris, serta mengobati polip hidung tanpa operasi. 

"Jadi memang kalau pengobatan (menggunakan kortikosteroid) diminum memang diindikasikan dalam waktu tertentu, memang tidak boleh digunakan dalam jangka panjang."

Baca juga: Stretch Mark Rentan Terkena pada Ibu Hamil, Apakah Bisa Hilang Pasca Kehamilan?

Ilustrasi stretch mark yang membuat tak percaya diri
Ilustrasi stretch mark yang membuat tak percaya diri (bogor.tribunnews.com)

"Begitu juga dengan topikal atau oles, biasanya kortikosteroid ditemukan pada lotion-lotion abal-abal, karena efek memutihkannya secara instan, itu juga bisa efek sampingnya membuat ada stretch mark tanpa perubahan peregangan kulit sama sekali."

Menurut penjelasan dr. Irma, penggunaan kortikosteroid dapat menimbulkan stretch mark pada kulit tanpa harus mengalami peregangan kulit. 

Sehingga, tanpa adanya peregangan kulit pun, stretch mark ini bisa muncul akibat penggunaan kortikosteroid. 

Biasanya stretch mark yang timbul akibat penggunaan kortikosteroid akan lebih parah daripada stretch mark yang timbul karena peregangan kulit. 

"Itu biasanya akan sangat parah daripada stretch mark karena peregangan kulit, misalnya seperti yang terjadi pada ibu hamil," ungkap dr. Irma. 

Baca juga: Bagian Tubuh Mana Saja yang Rentan Timbul Stretch Mark? Simak Penjelasan Dokter Estetika

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

3 dari 3 halaman

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comStretch Markdokter estetikaKesehatan kulitPayudaradr. Irmadani Intan Pratiwi Tumor Payudara
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved