TRIBUNHEALTH.COM - Meskipun mie instan dapat disiapkan dengan cepat, mie instan dapat membahayakan kesehatan Anda dalam banyak hal.
Mie instan sangat populer berkat rasanya yang gurih dan cara penyajiannya yang cepat.
Namun, meskipun sangat disukai, mie instan tidak sesuai dengan pola makan yang sehat.
Mie instan mengandung banyak natrium, bahan pengawet, dan bahan kimia lainnya, sehingga menjadikannya salah satu makanan yang tidak sehat.
Faktanya, mengonsumsi mie instan secara teratur dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
Mie instan memang memiliki waktu penyajian yang singkat, namun makanan ini juga memiliki nutrisi yang sangat kurang.
Baca juga: 4 Pilihan Minyak Goreng yang Lebih Sehat untuk Memasak Makanan

Baca juga: 5 Susu Alternatif Pengganti Susu Sapi, Tidak Kalah Nikmat dengan Susu Sapi
Alasan Tidak Boleh Mengonsumsi Mie Instan Tiap Hari
Dilansir dari HealthShots, berikut ini sederet alasan mengapa Anda tidak boleh mengonsumsi mie instan setiap hari.
1. Profil nutrisi rendah
Mie instan terkenal karena kandungan nutrisinya yang buruk.
Mie instan hampir tidak mengandung nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, protein, dan serat.
Sebaliknya, mie instan mengandung banyak kalori, terutama dari karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat, yang dapat menjadi masalah bagi manajemen berat badan.
Jika Anda mengonsumsi mie instan secara teratur, mie instan dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
2. Mengandung monosodium glutamat (MSG)
Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan tambahan umum dalam mie ini, yang digunakan untuk meningkatkan rasa.
Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengakui MSG secara umum aman, masih ada perdebatan mengenai potensi efek sampingnya.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi MSG yang tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan, sakit kepala, mual, dan bahkan tekanan darah tinggi.
Namun, beberapa studi lain tidak menemukan hubungan antara berat badan dan konsumsi MSG dalam jumlah sedang.
3. Kandungan natrium yang tinggi
Salah satu efek samping yang paling mengkhawatirkan adalah kandungan natriumnya yang tinggi.
Satu porsi dapat mengandung lebih dari setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Menurut Journal of the American College of Cardiology, asupan natrium yang berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan stroke.
"Bagi orang-orang dengan kondisi jantung yang sudah ada atau mereka yang rentan terhadap tekanan darah tinggi, mengonsumsi mi instan secara teratur dapat memperburuk kondisi ini dan menyebabkan komplikasi kardiovaskular yang parah," jelas Ahli Gizi Saloni Arora.
Baca juga: 4 Manfaat Paprika Merah untuk Kesehatan, Salah Satunya Bagus untuk Kesehatan Mata

4. Terbuat dari tepung putih (maida)
Mie instan utamanya terbuat dari maida, sejenis tepung putih yang diproses secara berlebihan.
Maida rendah serat makanan dan nutrisi penting dibandingkan dengan biji-bijian utuh.
Arora berkata, "Mengonsumsi maida dalam jumlah banyak dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, sehingga sangat merugikan bagi penderita diabetes atau resistensi insulin."
Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2.
Baca juga: 4 Alasan Harus Memasukan Jamur ke Dalam Menu Makan Anda
5. Potensi risiko kesehatan
Selain masalah gizi yang langsung muncul, konsumsi mie instan secara teratur berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gula darah tinggi (diabetes), kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol abnormal.
Studi lain yang diterbitkan oleh Journal of Korean Medical Science menemukan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh.
Namun, kadar vitamin D yang rendah juga dikaitkan dengan paparan sinar matahari yang tidak memadai dan pola makan yang buruk.
Baca juga: 4 Bahaya Terlalu Sering Minum Boba Milk Tea, Termasuk Gangguan Pencernaan hingga Obesitas
6. Mengandung banyak lemak jahat
Mie instan sering digoreng dengan minyak kelapa sawit atau minyak tidak sehat lainnya selama proses pembuatannya.
Hal ini menghasilkan produk yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, yang keduanya diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) sekaligus menurunkan kolesterol HDL (baik).
"Diet yang tinggi lemak ini dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan timbunan lemak di arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke," kata Arora.
Selain itu, asupan lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan dikaitkan dengan obesitas, penyakit hati, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
7. Dikemas dengan bahan pengawet berbahaya
Untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan rasa, mi instan dikemas dengan bahan pengawet seperti Tertiary butylhydroquinone (TBHQ) dan butylated hydroxyanisole (BHA).
Meskipun bahan kimia ini aman dalam jumlah kecil, konsumsi jangka panjang dapat berbahaya.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Iranian Journal of Basic Medical Sciences mengaitkan paparan kronis terhadap TBHQ dengan kerusakan neurologis, peningkatan risiko limfoma, dan pembesaran hati.
Baca juga: 7 Manfaat Buah Zaitun yang Kaya Nutrisi dan Rendah Kalori
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)