TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai seorang Ibu, mungkin sudah biasa saat si Kecil mengalami kondisi batuk dan pilek.
Namun, Ibu perlu waspada jika kondisi tersebut tidak kunjung membaik. Apalagi, jika si Kecil mengalami batuk yang disertai dengan nyeri dada, karena kondisi tersebut bisa saja menjadi tanda pneumonia.
Pneumonia adalah radang akut yang menyerang jaringan dan sekitarnya, serta merupakan manifestasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Saat mengalami peradangan, alveoli atau kantung udara pada paru-paru dapat terisi cairan atau nanah yang dapat menyebabkan berbagai macam gejala pada anak.
Baca juga: 5 Minuman yang Berkhasiat Melawan Kolesterol Jahat, Nikmati Segarnya Es Mintumun hingga Teh Hijau

Menurut dr. Nirmalia Husin, Sp.A, dokter spesialis anak Kehamilan Sehat Serpong, penting untuk Ibu ketahui bahwa pneumonia tidak hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan juga rentan terjadi pada anak-anak.
Hal tersebut dikarenakan sistem imunitasnya masih lemah dan belum terbentuk sempurna.
Lemahnya imunitas atau daya tahan tubuh anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tidak mendapat ASI, imunisasi yang kurang lengkap, kurang tercukupinya gizi, infeksi tertentu seperti HIV dan campak, serta terlahir prematur.
Jika tidak ditangani dengan cepat, pneumonia pada anak berisiko mengalami gangguan yang lebih serius bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab pneumonia didapatkan dari berbagai macam virus, bakteri, dan jamur.
Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia pada anak adalah pneumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza type-B), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus).
Selain itu, jenis virus yang menyebabkan pneumonia pada anak diantaranya rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV) atau virus influenza.
Disamping itu, virus campak juga dapat menyebabkan komplikasi berupa pneumonia.
Penularan dan penyebaran pneumonia sendiri dapat melalui udara yang terkontaminasi oleh bakteri dan virus yang masuk hingga ke dalam paru-paru anak.
Baca juga: 6 Manfaat Bawang Merah Mentah untuk Kesehatan, Turunkan Hipertensi dan Kontrol Gula Darah

Sebagian besar bakteri dan virus dapat menetap pada bagian tenggorokan dan hidung anak.
Anak yang mengalami pneumonia akan mengalami gejala yang berbeda-beda.
“Gejala pneumonia pada anak dapat dilihat jika anak mengalami sesak yang ditandai dengan peningkatan frekuensi napas. Setiap kali anak mengambil napas, akan tampak tarikan dinding dada pada bagian bawah dadanya.” ujar dr. Nirmalia.
Selanjutnya gejala pneumonia pada anak dapat dilihat dari keluhan kesehatan yang anak alami melalui tanda-tanda berikut :
- Rasa nyeri saat batuk
- Demam
- Muntah
- Batuk berlendir
- Kesulitan makan dan minum
- Diare
- Kelelahan
- Kejang atau penurunan kesadaran
Jika anak sudah mengalami gejala-gejala pneumonia, sebaiknya Ibu segera melakukan pemeriksaan ke dokter anak.
“Penanganan dimulai dari deteksi dini gejala pneumonia dan dengan memberikan pengobatan yang cepat dan tepat pada anak yang mengalami pneumonia.” ujar dr.Nirmalia.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Ketan Hitam untuk Kesehatan, Bagus untuk Jantung hingga Kontrol Gula Darah

Pengobatan pada anak pneumonia berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya.
Jika anak mengalami pneumonia akibat bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik, jika disebabkan oleh infeksi virus, akan diresepkan obat antivirus, dan jika disebabkan oleh infeksi jamur, akan diresepkan obat antijamur.
Nanum, pada kondisi tertentu, jika anak sudah mengalami pneumonia yang cukup parah, dokter akan segera memberikan obat melalui suntikan, serta terapi oksigen dan cairan infus.
Penting untuk Ibu ketahui, bahwa anak-anak yang sedang mengalami sakit tetap harus diberikan asupan makanan dan minuman agar kondisinya bisa segera pulih.
Jika anak masih diberikan ASI, sebaiknya tetap diberikan ASI agar tidak mengalami dehidrasi.
Selain itu, Ibu juga perlu waspada terhadap penularan pneumonia pada anak. Penularan pneumonia dapat terjadi melalui percikan ludah dari batuk atau bersin.
Selain itu, penggunaan peralatan makan dan minum bersama juga terindikasi dapat menyebabkan penularan pneumonia.
Baca juga: Penderita Diabetes Hindari Konsumsi Buah-buahan Jenis Ini, Bisa Memicu Lonjakan Gula Darah

Maka dari itu, pencegahan pneumonia pada anak juga perlu Ibu perhatikan. Berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat Ibu lakukan :
1. Memberikan Imunisasi yang lengkap pada anak
Penurunan risiko pneumonia pada anak dapat dicegah dengan memberikan vaksin pneumonia. Ibu dapat memberi imunisasi tambahan dengan vaksin influenza, vaksin Hib, vaksin DPT, dan vaksin campak.
2. Membiasakan perilaku hidup sehat pada anak
Ibu dapat membiasakan anak untuk menerapkan hidup bersih, mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum makan, serta menjaga kebersihan rumah dengan mengolah makanan secara higienis.
3. Mencukupi kebutuhan gizi pada anak
Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama bayi sangat penting untuk menguatkan daya tubuh secara alami untuk melawan penyakit.
Jika anak sudah melewati 6 bulan pertamanya, Ibu dapat mencukupi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikan makanan bergizi seperti sayuran, buah, dan lainnya.
Dengan demikian, pencegahan pneumonia pada anak sedari dini penting Ibu pahami guna mencegah pneumonia berkembang menjadi lebih serius.
Pahami gejala yang mengarah pada pneumonia, dan pastikan memberikan nutrisi yang cukup serta hindari anak dari polusi ya. (Tribunhealth.com)