Breaking News:

Waspada Cacar Air Pada Ibu Hamil

Meskipun cacar air lebih sering dialami oleh anak-anak, tidak menutup kemungkinan Ibu hamil untuk terkena cacar air juga.

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
klikdokter
Ilustrasi - Cacar air pada ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Pada masa kehamilan, Ibu tentu ingin kehamilannya berjalan lancar dan sehat hingga persalinan tiba.

Namun tidak dapat dipungkiri, di masa kehamilannya Ibu akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan tubuh Ibu lebih rentan daripada sebelum hamil.

Tidak jarang pula Ibu mengalami sakit saat hamil, seperti sakit punggung, sakit kepala, hingga terinfeksi virus, salah satunya virus cacar air.

Cacar air atau yang biasa disebut juga dengan varicella merupakan infeksi virus yang ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri pada seluruh tubuh, dan munculnya ruam kecil kemerahan.

Baca juga: 7 Makanan yang Paling Menghidrasi, Bantu Mencegah Dehidrasi pada Tubuh

ilustrasi seseorang yang mengalami cacar air
ilustrasi seseorang yang mengalami cacar air (health.kompas.com)

Meskipun cacar air lebih sering dialami oleh anak-anak, tidak menutup kemungkinan Ibu hamil untuk terkena cacar air juga.

Menurut Bidan Dian NH dari Kehamilan Sehat Harapan Indah, indikasi Ibu hamil terkena cacar air tidak ditentukan dari usia kandungannya.

Ibu hamil dapat terinfeksi cacar air pada usia berapa pun, jika sebelumnya belum pernah terindikasi atau melakukan vaksinasi.

Selain itu, tahukah Ibu bahwa cacar air dapat berbahaya bagi Ibu hamil dan janin, lantaran infeksi cacar air selama kehamilan dapat memicu komplikasi serius.

Baca juga: Kunci Kulit Glowing Ala Dokter Estetika, Pastikan Kulit Memiliki Dua Hal Ini

Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi pada Ibu hamil yang terkena cacar air :

1. Cacat Janin

2 dari 4 halaman

Ibu yang terkena cacar air pada trimester pertama hingga awal trimester kedua, memiliki risiko kecil janin mengalami sindrom varicella kongenital.

Kondisi ini dapat menyebabkan kelainan seperti kulit parut, keterlambatan perkembangan, dan masalah neurologis atau gangguan pada sistem saraf.

2. Infeksi Berat pada Ibu

Ibu hamil yang terkena cacar air berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius seperti pneumonia varicella.

Pneumonia sendiri merupakan infeksi paru-paru dengan gejala batuk, demam, mudah lelah, hingga sesak napas.

Hal ini dapat menjadi kondisi yang sangat serius dan dapat berpotensi mengancam nyawa Ibu.

3. Risiko Bagi Bayi Baru Lahir

Jika Ibu hamil terinfeksi cacar air beberapa hari sebelum persalinan hingga 48 jam setelah persalinan, sang bayi akan berisiko terkena varicella neonatal atau cacar air pada bayi yang dapat mengancam nyawa.

Biasanya varicella neonatal terjadi apabila Ibu terinfeksi cacar air di trimester tiga kehamilan.

Seperti yang sudah diketahui, cacar air pada Ibu hamil menyebabkan ruam gatal dan melepuh yang tentu akan menyebabkan Ibu merasa tidak nyaman.

ilustrasi ibu hamil
ilustrasi ibu hamil (lifestyle.kompas.com)
3 dari 4 halaman

Penularan infeksi cacar air pun dapat terjadi melalui air liur atau lendir penderita, percikan batuk dan bersin, serta menyentuh bagian ruam cacar air penderita.

Jika Ibu hamil merasa terinfeksi cacar air, sebaiknya segera mendapatkan pertolongan medis untuk mengurangi risiko komplikasi bagi Ibu dan janin.

Baca juga: Minum Air Jeruk Nipis Bagus untuk Penderita Diabetes, Bantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Berikut langkah-langkah yang dapat Ibu hamil lakukan jika mengalami gejala infeksi cacar air :

1. Segera melakukan pemeriksaan dengan dokter

Jika Ibu hamil sudah merasakan gejala infeksi cacar air, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dengan dokter, agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Pemberian obat antivirus oleh dokter

Ibu hamil yang segera melakukan pemeriksaan dengan dokter saat terpapar cacar air, akan diresepkan obat antivirus untuk mengurangi keparahan dan durasi infeksi.

Pengobatan antivirus efektif diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam pertama pada tubuh Ibu muncul.

3. Pemberian vaksin oleh dokter

Jika Ibu hamil yang terpapar virus cacar air sebelumnya belum pernah terinfeksi atau melakukan vaksinasi, dokter mungkin akan merekomendasikan suntikan immunoglobulin.

4 dari 4 halaman

Suntikan ini mengandung antibodi untuk mencegah atau mengurangi keparahan infeksi.

Pemberian immunoglobulin dalam waktu 10 hari setelah terpapar dapat mengurangi risiko cacar air dan mengurangi tingkat keparahannya.

4. Pemberian obat sesuai dengan kondisi Ibu hamil

Selain obat antivirus, menyesuaikan dengan kondisi Ibu hamil, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala seperti demam dan gatal.

5. Pastikan Ibu hamil mendapatkan pemantauan yang ketat

Ibu hamil yang terinfeksi cacar air, akan mendapatkan pemantauan oleh dokter.

Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi komplikasi seperti pneumonia varicella.

ilustrasi hamil
ilustrasi hamil (style.tribunnews.com)

Selain itu, pemantauan janin juga akan dilakukan untuk memastikan tidak adanya tanda-tanda Sindrom Varicella Kongenital, yang mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi berupa bekas luka, ukuran kepala kecil, hingga kelainan otot dan tulang.

Selain penanganan infeksi cacar air yang tepat, Ibu hamil perlu mengetahui hal-hal apa saja yang harus dihindari untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti :

  • Menghindari kontak dengan orang lain
  • Menghindari penggunaan obat tanpa resep dokter
  • Menghindari garukan pada ruam
  • Mengabaikan tanda-tanda gejala serius, seperti sesak napas, demam tinggi, batuk parah, dan sakit kepala.
  • Menunda konsultasi medis
  • Tidak mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi, serta cairan yang cukup.

Baca juga: 6 Manfaat Buah Sirsak yang Harus Diketahui, Kontrol Gula Darah, Tekanan Darah, hingga Cegah Kanker

Maka dari itu, penting untuk para wanita yang belum pernah terinfeksi cacar air dan sedang merencanakan kehamilan, melakukan pencegahan cacar air dengan melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna memperoleh vaksinasi cacar air untuk dewasa.

Pemberian vaksinasi varicella dapat dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan infeksi cacar air.

“Penting Ibu hamil ketahui bahwa pemberian vaksin varicella ini tidak aman diberikan selama kehamilan, sehingga disarankan untuk wanita melakukan vaksin varicella sebelum merencanakan kehamilan, serta menunggu 3 bulan setelah vaksinasi dosis kedua sebelum memulai untuk melakukan program hamil”. ujar bidan Dian.

Meskipun selama kehamilan tubuh menjadi lebih rentan akibat perubahan hormon, Ibu hamil tidak boleh menganggap sepele dan tetap harus menjaga kesehatan diri agar tidak mudah terpapar virus cacar air ini.

Hindari kontak langsung dengan penderita cacar air dan segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala cacar air ya. (Tribunhealth.com)

Baca juga: 5 Tips agar Mata Tidak Tegang dan Sakit Akibat Terlalu Lama Pakai HP dan Laptop

Selanjutnya
Tags:
ibu hamilTribunhealth.comcacar airPneumonia Michael Gambon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved