TRIBUNHEALTH.COM - Daun saga (Abrus precatorius) telah menarik perhatian dalam bidang kesehatan karena kandungan bermanfaatnya bagi tubuh manusia.
Selain itu, keunikan bentuk dan warna daunnya juga menjadi sorotan.
Daun saga memiliki bentuk khas dengan daun majemuk yang terdiri dari beberapa helai kecil, serta warna hijau dengan corak merah di bagian ujungnya.
Tumbuhan ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti flavonoid, tanin, saponin, dan senyawa lainnya yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Penggunaan daun saga dalam ramuan tradisional telah terbukti memberikan manfaat untuk berbagai macam penyakit, seperti sebagai obat antiinflamasi alami, penurun panas, penangkal racun, serta pengobatan gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek.
Baca juga: Jadwal Pembagian Gaji ke-13 2024 Pensiunan PNS Telah Diumumkan: Siap-siap Menyambut Dana Tambahan!
Selain itu, berbagai penelitian telah menyoroti beberapa manfaat kesehatan lainnya dari daun saga:
1. Atasi Malaria
Penelitian menunjukkan bahwa daun saga memiliki potensi dalam memerangi penyakit malaria, terutama karena kandungan alkaloid yang tinggi.
2. Cegah Diabetes dan Kanker

Kandungan antioksidan tinggi dalam daun saga membantu mencegah diabetes dan kanker dengan meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh.
3. Atasi Asma
Daun saga mengandung senyawa aktif saponin yang membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan, memberikan bantuan signifikan bagi penderita asma.
4. Penawar Penuaan Dini
Kandungan nutrisi seperti vitamin A dan C, serta senyawa glisirizin dan flisirizinat dalam daun saga membantu melawan penuaan dini dengan meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi kerutan.
5. Atasi Sariawan
Kandungan polygalacturomic acid dalam daun saga memiliki efek antimikroba yang membantu mengatasi sariawan dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab.
6. Redakan Panas Dalam
Daun saga memberikan efek pendinginan yang menyegarkan dan memiliki sifat antiinflamasi, membantu mengatasi masalah panas dalam.
Meskipun memiliki berbagai manfaat, penting untuk menggunakan daun saga secara bijaksana dan sesuai dengan anjuran dosis yang tepat, terutama dengan berkonsultasi dengan ahli herbal atau praktisi kesehatan terlebih dahulu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang dalam masa kehamilan atau menyusui.
Baca juga: Jeruk: Buah Segar yang Menyimpan Banyak Manfaat Kesehatan
BACA BERITA LAIN: 5 Obat Tradisional untuk Atasi Asam Urat dan Kolesterol Tinggi: Jahe, Timun hingga Lemon
Asam urat dan kolesterol adalah dua kondisi kesehatan yang berhubungan dengan metabolisme tubuh dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika tidak diatur dengan baik.
Penyebab, gejala, dan faktor risiko dari kedua kondisi ini perlu dipahami dengan baik untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Selain pengobatan medis konvensional, obat tradisional juga sering digunakan sebagai alternatif atau pelengkap dalam pengelolaan asam urat dan kolesterol tinggi.
Asam urat
Asam urat adalah hasil dari pemecahan purin, senyawa yang ditemukan dalam makanan tertentu dan dihasilkan oleh tubuh.
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko serangan nyeri sendi yang disebut gout.
Faktor risiko untuk asam urat tinggi termasuk diet tinggi purin, obesitas, riwayat keluarga, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Kolesterol
Kolesterol adalah zat lemak yang penting untuk fungsi tubuh, tetapi kadar yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama: LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik).
Faktor risiko untuk kolesterol tinggi meliputi diet tinggi lemak jenuh dan trans, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan merokok.
Obat Tradisional untuk Mengatasi Asam Urat dan Kolesterol Tinggi:
1. Jahe:

Jahe telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena berbagai manfaat kesehatannya.
Jahe memiliki sifat antiinflamasi dan mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat mengurangi kadar lemak darah dan meningkatkan metabolisme.
2. Timun:
Timun mengandung air tinggi dan serat, yang membantu menjaga tubuh terhidrasi, mendukung kesehatan pencernaan, dan mengatur kadar kolesterol.
Selain itu, timun rendah kalori dan lemak, cocok untuk diet pengendalian berat badan.
3. Lemon:
Lemon kaya akan vitamin C dan mengandung serat. Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang mendukung kesehatan pembuluh darah, sementara serat membantu mengatur kadar kolesterol.
Asam sitrat dalam lemon juga diyakini dapat membantu mencegah pembentukan kristal asam urat.
4. Bawang Putih:
Bawang putih mengandung allicin, senyawa dengan sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meredakan gejala asam urat.
Selain itu, bawang putih memiliki efek antikoagulan ringan, yang baik untuk kesehatan pembuluh darah.
Baca juga: Mengapa Makan Semangka Pakai Garam Bagus bagi Kesehatan? Ini Alasannya Menurut dr. Zaidul Akbar
5. Nanas:
Nanas mengandung bromelain, enzim dengan sifat antiinflamasi.
Konsumsi nanas dapat membantu mengurangi peradangan, mengatur pencernaan, dan menjaga berat badan yang sehat, yang semuanya berkontribusi pada pengelolaan asam urat dan kolesterol.
Meskipun obat tradisional dapat memberikan manfaat dalam pengelolaan asam urat dan kolesterol tinggi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggantikan pengobatan yang diresepkan.
Menjaga pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif juga penting untuk mencegah dan mengelola kedua kondisi ini.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.