TRIBUNHEALTH.COM - Berpuasa memiliki manfaat yang menyehatkan bagi tubuh.
Menjalankan puasa ternyata bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya yakni menurunkan kadar kolesterol.
Orang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi jika tidak dijaga, maka berpeluang besar terhadap penyakit jantung.
Risiko tersebut bisa dikendalikan dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Alasan Kolesterol Turun saat Puasa
Baca juga: 5 Sayuran Penurun Kolesterol, Bisa Dijadikan Menu Sahur & Buka Puasa
Selain konsumsi obat, salah satu cara menurunkan kolesterol yakni dengan berpuasa.
Menurunkan kadar kolesterol memang bukan hal yang mudah. Saat puasa, tentunya Anda harus pandai mengatur pola makan yang baik.
Dilansir dari kimiafarmaapotek.co.id, ada beberapa tips mencegah naiknya kolesterol saat puasa:
1. Jaga Porsi Makan Sahur dan Buka Puasa
Tips menjaga kadar kolesterol tidak semakin meningkat saat puasa yajni dengan menjaga porsi makan saat sahur dan berbuka.
Untuk menjaga kadar kolesterol saat puasa agar tak semakin meningkat yakni dengan mengonsumsi makanan penurun kolesterol seperti buah-buahan, ikan (salmon, tuna, tenggiri), biji-bijian utuh dan sayur (ubi jalar, bayam, terong Belanda dan tomat).
Hindari konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti makanan berlemak, bersantan dan jeroan.
2. Batasi Asupan Lemak
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Mendesah saat Hubungan Seksual?
Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak buatan.
Pasalnya, lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sedangkan lemak trans bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Misalnya makanan yang diolah menggunakan minyak seperti kue, makanan yang digoreng, mentega, makanan cepat saji, gorengan, bolu dan lain-lain.
Lebih baik konsumsi makanan yang direbus atau dikukus.
3. Perbanyak Serat
Hidangan berbuka puasa atau takjil seperti bubur sumsum, es campur, kolak atau gorengan memang lezat disantap. Namun, takjil demikian kurang sehat, terutama jika dikonsumsi penderita kolesterol.
Lebih baik konsumsi makanan tinggi serat seperti oatmeal, plum, apel dan kacang-kacangan.
4. Pilih Minyak Zaitun
Baca juga: 9 Khasiat Teh Hijau: Cegah Diabetes Tipe 2 hingga Menjaga Kesehatan Kulit
Cara menurunkan kadar kolesterol saat puasa yakni dengan mengganti mentega dan minyak sawit dengan minyak zaitun yang mengandung lemak "baik".
Pilih minyak zaitun extra virgin karena kurang diproses dan tinggi antioksidan yang bisa mencegah penyakit.
5. Turunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan juga termasuk tips menurunkan kolesterol saat puasa.
Tak perlu menurunkan berat abdan secara drastis, target penurunan yang aman dan masuk akal hanya sekitar 1-2 pon seminggu, dikutip dari kimiafarmaapotek.co.id.
Apabila memang kelebihan berat badan, cukup turunkan 10 pon saja, hal ini sama dengan memotong LDL sampai 8 persen.
6. Rutin Olahraga
Baca juga: 5 Obat Alami Berkhasiat Mengatasi Penyakit Asam Urat
Tak hanya menjaga pola makan, kadar kolesterol turun saat puasa jika diimbangi dengan rutin olahraga.
Dikutip dari kimiafarmaapotek.co.id, menurut ahli jantung di Plano, Sarah Samaan, MD, Anda bisa olahraga minimal 2,5 jam setiap minggu untuk meningkatkan HDL dan trigliserida.
Jika saat puasa merasa tidak kuat untuk oleharaga, mulai secara perlahan yakni dengan jalan kaki 1 jam sebelum buka puasa sebanyak 7.000 - 10.000 langkah per haru, selama bulan puasa.
Selain itu bisa ditambah olahraga ringan setelah buka puasa atau setelah sholat Tarawih. Olahraga yang bisa dilakukan selain jalan kaki adalah yoga atau bersepeda.
7. Berhenti Merokok
Tips terakhir menurunkan kolesterol saat puasa yakni dengan berhenti merokok. Bagi sobat sehat yang tidak merokok namun sering berada di sekitar perokok, lebih baik hindari lingkungan tersebut.
Pasalnya, kedua hal tersebut sama-sama bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, merokok juga menyebabkan masalah pada dinding pembuluh darah.
Jika kondisi tersebut disertai kadar kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
(TribunHealth.com/PP)