TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya sobat sehat sudah tak asing lagi dengan teh hijau.
Ya, teh hijau sudah dikenal manfaatnya untuk kesehatan sejak dulu.
Teh hijau ini digadang-gadang sebagai minuman paling menyehatkan karena dapat mencegah berbagai penyakit.
Melansir Siloam Hospital, teh hijau merupakan salah satu jenis tumbuhan Camellia sinesis yang banyak digunakan untuk pengobatan di Jepang dan Cina sejak berabad-abad lalu.
Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan

Baca juga: Sahur Sehat Bantu Kontrol Gula Darah, Cocok Untuk Penderita Diabetes
Teh hijau yang disebut juga dengan green tea ini adalah jenis teh yang dimanfaatkan sebagai minuman, camilan hingga bahan kosmetik.
Berikut manfaat teh hijau bagi kesehatan:
1. Menurunkan Berat Badan dan Membakar Lemak
Manfaat dari teh hijau untuk diet memang sudah tidak lagi diragukan. Kandungan pada teh hijau ini dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan pembakaran lemak. Hal ini dibuktikan dalam penelitian “The American Journal of Clinical Nutrition” yang melibatkan 10 pria untuk mengonsumsi ekstrak teh hijau. Hasilnya, pembakaran jumlah kalori meningkat hingga 4 persen.
Tak hanya itu saja, ternyata teh hijau jua bisa menurunkan berat badan pada penderita obesitas.
2. Meningkatkan Suasana Hati

Baca juga: Cara Aman Makan Kurma Sebagai Takjil bagi Penderita Diabetes
Dengan konsumsi teh hijau bisa meningkatkan suasana hati. Kandungan L-theanine pada teh hijau diketahui bisa menghambat aktivitas GABA yakni neurotransmitter yang memberikan efek anti kecemasan
3. Mencegah Diebetes Tipe 2
Teh hijau juga bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Dengan konsumsi teh hijau, maka sensitivitas insulin akan meningkat, sehingga bisa emmbantu mencegah diabetes tipe 2.
Meskipun begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih anjut untum membuktikan manfaat teh hijau bagi penderita diabetes tipe 2.
4. Meningkatkan Kualitas Tidur

Baca juga: Penderita Diabetes Harus Tau Tips Sehat Makan Oatmeal
Coba konsumsi teh hijau rendah kafein jika sulit tidur atau insomnia. Teh hijau mengandung L-theanine yang bisa mengurangi hormon stres dan memberi efek relaksasi pada tubuh.
5. Menjaga Kesehatan Otak
Teh hijau ini juga bermnafaat untuk menurunkan risiko peradangan otak. Penelitian yang dipublikasi oleh Xinya Xie “Key Laboratory of Ministry of Education for Tea Science, Hunan Agricultural University” pada agustus 2022, menyebutkan bahwa kandungan L-theanine dan epigallocatechin pada teh hijau bermanfaat dalam regenerasi dan perbaikan sel saraf juga memperlambat progresivitas alzheimer.
Konsumsi teh hijau secara rutin juga mengurangi risiko peradangan sel-sel otak yang memicu alzheimer dan penyakit parkinson.
Baca juga: Penderita Diabetes Tetap Boleh Minum Madu, Ini Panduannya
6. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Menurut penelitian “Green Tea may Lower Heart Disease Risk” yang dipublikasi dalam laman “Harvard Medical School”, ditunjukkan bahwa teh hijau bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Dari hasil penelitian tersebut membuktihkan bahwa kematian akibat stroke dan serangan jantung menurun hingga 26 persen, dan riisko pentakit arteri koroner menurun sebanyak 28 persen.
Peneliti juga menyebutkan bahwa teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga risiko stroke dan penyakit jantung bisa menurun.
7. Meningkatkan Fungsi Otak
Teh hijau mengandung kafein yang dikenal sebagai stimulan. Salah satu manfaat stimulan ini adalah membantu meningkatkan fungsi otak.
Baca juga: 6 Manfaat Brotowali untuk Kesehatan, Jadi Obat Diabetes dan Hipertensi
8. Menghilangkan Bau Mulut
Rupanya teh hijau bisa digunakan sebagai obat kumur. Kandungan tanin pada teh hijau ini bersifat anti-bakteri, sehingga bisa membantu mencegah pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
9. Menjaga Kesehatan Kulit
Teh hijau juga memiliki manfata untuk kecantikan. Antioksidan, antimikroba dab antiinflamasi pada teh hijau ini bermafaat untuk menjaga kesehatan kulit wajah seperti membantu atasi jerawat dan mengurangi produksi minyak berlebih.
Selain itu, teh hijau juga bisa menigkatkan elastisitas kulti dan mencegah penuaan dini.
(TribunHealth.com/PP)