lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Asam urat merupakan sebuah masalah kesehatan yang sering dikeluhkan.
Asam urat atau gout merupakan peradangan sendi akibat penumpukan kristal asam urat.
Kondisi ini bisa terjadi pada sendi manapun seperti lutut, ppergelangan kaki, jari kaki dan yang paling sering di jempol kaki.
Umumnya penyakit ini dialami oleh pria, khususnya yang berusia di atas 30 tahun. Sedangkan pada wanita bisa muncul setelah menopause.
Baca juga: Ini Bedanya Asam Urat dan Rematik, Simak Penjelasan dr. Mustopa Sp.PD
Dilansir dari yankes.kemkes.go.id, ada beberapa faktor yang memicu peningkatan kadar asam urat seperti:
- Riwayat keluarga
- Baru saja mengalami cedera atau pembedahan
- Sering konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan hewan, daging merah dan seafood (teri, sarden, tuna atau kerang)
- Konsumsi minuman tinggi gula dan minuman beralkohol
- Memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, gangguan sindrom metabolik, anemia, penyakit ginjal, kolesterol tinggi, penyakit tiroid, leukemia, sleep apnea, obesitas dan hipertensi.
Baca juga: Penderita Kolesterol, Asam Urat dan Hipertensi Tak Boleh Makan Daun Singkong Berlebih, Mengapa?
Jika kadar asam urat di dalam tubuh terjadi peningkatan, maka seseorang akan mengalami gejalanya.
Gejala dari asam urat yang umum terjadi sebagai berikut:
- Sendi mendadak sering sakit
- Sulit berjalan akibat sakit yang mengganggu, terutama di malam hari.
- Nyeri hebat disertai rasa panas, pembengkakan dan muncul warna merah pada kulit sendi.
- Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal.
Apabila Anda sudah mengalami beberapa gejala di atas, sebagiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Langkah Kelola Asam Urat dengan Menerapkan Pola Hidup Sehat
Pengobatan asam urat dilakukan dengan pemberian obat asam urat yang akan disesuaikan dengan tingkat keparahan.
Selain pemberian resep obat, dokter juga akan merekomendasikan orang dengan kondisi ini agar melakukan perubahan gaya hidup yang bertujuan mengelola gejala asam urat.
Beberapa perubahan gaya hidup tersebut antaralain:
- Menurunkan berat badan, jika Anda kelebihan berat badan
- Kurangi konsumsi alkohol
- Berhenti merokok, jika Anda memiliki kebiasaan merokok
Jika Anda mengalami penyakit asam urat, ada beberapa obat alami yang membantu mengatasi penyakit asam urat tanpa menimbulkan efek samping sebagaimana dikutip dari yankes.kemkes.go.id:
1. Ceri atau Jus Ceri Asam
Baca juga: Penyakit Asam Urat Apakah bisa Dideteksi Sejak Dini? Ini Penjelasan dr. Mustopa Sp.PD
Konsumsi ceri bisa mengatasi asam urat dengan cara dimakan langsung atau dibuat menjadi jus. Jumlah yang disarankan yakni setengah cangkir ceri per hari.
2. Jahe
Rebus air yang sudah dicampur dengan 1 sendok makan parutan jahe segar. Rendam kain lap dalam air rebusan tersebut. Saat dingin, tempelkan kompres lap tersebut ke area yang terasa sakit setidaknya sekali sehari selama 15-30 menit.
Anda juga bisa minum air rebusan jahe. Caranya rebus air dengan tambahan 2 sendok teh jahe selama 10 menit. Minum 3 cangkir sehari.
3. Cuka Sari Apel, Jus Lemon dan Kunyit
Baca juga: Manfaat Luar Biasa Buah Kersen: Atasi Asam Urat, Turunkan Tekanan Darah hingga Mengatur Gula Darah
Cuka sari apel, jus lemon, dan kunyit merupakan bahan-bahan alami yang sering direkomendasikan untuk mengatasi penyakit asam urat. Bila ketiganya digabungkan, mereka bisa menjadi minuman obat asam urat alami yang nikmat.
Cara membuatnya mudah, campurkan perasan setengah lemon ke dalam air hangat, lalu tambahkan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel. Kamu bisa membuatnya sesuai selera. Minum minuman tersebut 2-3 kali sehari.
4. Seledri atau Biji Seledri
Baca juga: 5 Efek Samping Makan Petai bagi Penderita Asam Urat
Seledri merupakan sayuran yang sudah sering digunakan untuk mengatasi masalah buang air kecil. Untuk mengatasi penyakit asam urat, ekstrak dan biji sayuran tersebut sudah menjadi obat asam urat alami yang populer. Diperkirakan seledri bisa mengurangi peradangan, perbanyak makan seledri secara rutin, terutama batang seledri mentah, jus, ekstrak atau bijinya.
5. Vitamin C
Beberapa bukti menunjukkan vitamin C bisa membantu mengurangi kadar asam urat. Namun, perlu diingat, tidak semua orang bisa mengonsumsi suplemen vitamin C. Orang dengan penyakit ginjal perlu membicarakannya dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen tersebut.
(TribunHealth.com/PP)
