TRIBUNHEALTH.COM - Seorang wanita yang mengalami menopause pasti akan mengalami penurunan hasrat seksual dan hormon estrogen.
Tak hanya itu saja, vagina juga akan menjadi kering.
Namun bukan berarti menopause akan mengakhiri kehidupan seksual.
Apabila seorang wanita yang menopause merasa terganggu akibat hal ini maka bisa meningkatkan kadar hormon estrogen dengan bantuan dokter.
"Caranya diobati, ada namanya hormonal replacement therapy, kita ganti hormonnya.
Hari ada dua cara, dengan tablet dan dengan gel yang dioleskan di bagian lengan atas sampai pundak kiri kanan (bagian terbaik).
Itu ada cara tablet juga, diminum.
Tujuannya apa, hormonal replacement therapy ini memperbaiki atau meningkatkan hormon estrogen wanita tersebut," jelas dr. Binsar.
Baca juga: Ngemil Sehat untuk Mencegah Kadar Gula Darah Tinggi: Pilihan yang Bijak untuk Kesehatan
Biasanya, pada saat seorang wanita yang sudah menopause melakukan hubungan seksual, sang suami akan merasakan dampaknya.
Dampak yang dialami oleh suami mulai dari vagina yang menjadi kering dan merasa tidak nyaman.
"Akibatnya yang menjadi masalah buat pasangan rumah tangga di zaman modern ini waktu prianya kita obati mereka langsung ngomong jika istrinya diam, no respons.
Nah biasanya kita juga tanyakan kemudian kita perbaiki," ucap dr. Binsar.

Selain mengobati hormon estrogen wanita, perlu juga mengobati libidonya.
Menurut penjelasan dr. Binsar, saat ini ada pengobatan untuk memperbaiki hasrat atau libido seksual seorang wanita.
Hingga saat ini belum ada makanan yang bisa menggantikan pengobatan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah jika wanita merasa kering pada organ vagina dan pasa saat penetrasi penis merasa kesakitan maka bisa diatasi dengan gel untuk area vagina.
"Jadi di taruh di bibir vagina kiri kanan sehingga pada waktu penetrasi terasa enak atau nyaman bagi si wanita.
Tetapi perlu diingat juga, ada banyak kasus juga udah pasca menopause ternyata vaginanya masih basah.
Kalau saya katakan tidak terlalu langka juga iya, seriing juga tidak.
Tetapi ternyata dalam pengamatan saya itu ditentukan oleh seberapa aktif wanita tersebut seperti aktif berolahraga, aktif untuk beraktifitas," lanjut dr. Binsar.
Baca juga: Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes untuk Menjaga Gula Darah Stabil
BACA BERITA LAIN: Menopause Bukan Berarti Kehidupan Seks Berhenti, Berikut Tanda-Tanda Menopause
Banyak sekali pendapat atau mitos yang mengatakan bahwa seks berhenti ketika seorang wanita mengalami menopause.
"Saya pernah buat satu Talk Show tentang kehidupan seks setelah pasca menopause, responnya luar biasa.
Karena ternyata mereka para ibu-ibu di luar sana, wanita-wanita diatas 50 tahun (rata-rata menopause diatas usia 50 tahun).
Namun ternyata ada banyak yang menopause di usia 48, 49 atau 50 tahun.
Rumus menopause itu, semakin muda menarche (semakin muda usia mens pertama kali) misalnya umur 10 tahun itu nanti menopausenya muda.
Jadi menarchenya usia 12 tahun, nanti menopausenya juga agak mundur atau agak tuaan," kata dr. Binsar.
Namun adapula menopause yang lebih cepat karena seorang wanita menderita suatu penyakit.
Untuk memahaminya, seyogyanya kita mengetahui apa saja tanda-tanda menopause.
1. Hormon estrogen menurun

Sobat sehat harus tahu bahwa tanda dari menopause adalah hormon estrogen menurun.
Turunnya hormon estrogen bisa dilihat dari pemeriksaan laboratorium.
2. Kadar metabolisme tubuh meningkat
Misalnya seperti kenaikan kadar gula, tekanan darah yang meningkat, dan kadar kolesterol meningkat.
"Jadi naik dia (kadar gula, kolesterol dan tekanan darah), karena yang nahan tuh estrogen.
Tapi begitu yang nahan turun (estrogen), naik dia (metabolisme tubuh).
Sehingga tubuhnya mulai munculah sakit penyakit, mulai dari sakit jantung, sakit pembuluh darah," sambung dr. Binsar.
Baca juga: Manfaat Daun Gambir Dalam Menurunkan Kolesterol, Didukung Penelitian
3. Gangguan seksual
Selain mengalami gangguan metabolisme tubuh, tanda menopause lainnya adalah gangguan seksual.
Hormon estrogen yang menurun juga mengakibatkan hasrat seksual menurun.
Selain hasrat seksual menurun, rupanya sirkulasi darah di vagina juga menurun atau terganggu.
Kondisi ini mengakibatkan vagina menjadi kering.
Kondisi-kondisi inilah yang membuat seorang wanita menjadi sulit untuk melakukan hubungan seksual.
Baca juga: Pedoman Belanja Bahan Makanan untuk Pasien Diabetes Dukung Manajemen Kadar Gula Darah
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Bugar Seksual edisi 16 Februari 2024.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.