TRIBUNHEALTH.COM - herbal'>Teh herbal telah lama diakui karena potensi manfaat kesehatannya, termasuk kemungkinan kontribusinya dalam menurunkan kadar kolesterol.
Kolesterol adalah senyawa lemak yang penting untuk berbagai fungsi dalam tubuh.
Meskipun sering kali diidentifikasi dengan hal negatif, seperti risiko penyakit jantung, kolesterol sebenarnya merupakan komponen esensial dari sel-sel tubuh dan memainkan peran vital dalam berbagai fungsi biologis.
Fungsi kolesterol
1. Konstituen sel
Kolesterol adalah komponen utama membran sel.
Tanpa kolesterol, sel-sel tidak dapat mempertahankan kekokohan struktural dan fungsionalnya.
Baca juga: Langkah Tepat Bikin Kadar Gula Darah Kembali Normal, Penderita Diabetes Coba Cara Ini
2. Produksi hormon
Kolesterol diperlukan untuk sintesis hormon steroid, termasuk hormon seks seperti estrogen dan testosteron, serta hormon kortisol yang terlibat dalam respons stres.
3. Pembentukan asam empedu
Kolesterol digunakan dalam produksi asam empedu, yang penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi, khususnya lemak, dari saluran pencernaan.
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia dapat memiliki dampak serius pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri, suatu kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Plak ini terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat-zat lainnya, yang dapat menyempitkan dan mengeras arteri.
Aterosklerosis dapat menghambat aliran darah, meningkatkan risiko pembekuan darah, dan menjadi pemicu penyakit jantung.
Nah, salah satu upaya mengatasi kadar kolesterol tinggi adalah dengan rutin minum teh herbal.
Baca juga: Pentingnya Ibu Hamil Minum Susu, Bantu Penuhi Kebutuhan Kalsium Ibu Hamil dan Janin
Ini senada dengan yang disebutkan dalam laman Medical News Today, sejumlah teh herbal mengandung zat yang dapat bantu kendalikan kadar kolesterol, salah satunya adalah antioksidan.
Berikut sejumlah teh herbal yang telah dirangkum Tribunhealth.com dalam membantu menurunkan kadar kolesterol:
1. Wedang jahe

Jahe memiliki beberapa sifat yang dapat berkontribusi pada manajemen kadar kolesterol dalam tubuh.
Jahe mengandung senyawa antioksidan, seperti gingerol, yang dapat membantu melawan radikal bebas dan meredam peradangan.
Antioksidan ini dapat berperan dalam melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan dapat memengaruhi metabolisme lipid.
Beberapa penelitian pada hewan dan in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Namun, penelitian ini belum sepenuhnya terverifikasi pada manusia.
Jahe memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Baca juga: Banyak Wanita Ngidam saat Hamil, Pahami dengan Bijak Makanan yang Boleh dan Tak Boleh Dimakan
Peradangan kronis dapat berperan dalam pembentukan plak aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat memiliki efek positif pada manajemen berat badan.
Pengelolaan berat badan yang sehat dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol.
2. Teh hijau
Teh hijau dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensinya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
Beberapa mekanisme yang mungkin berkontribusi pada efek penurunan kolesterol teh hijau melibatkan senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Teh hijau mengandung polifenol, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
EGCG dianggap dapat memengaruhi metabolisme lipid dan menurunkan kadar kolesterol.
Baca juga: Pasien Diabetes Tak Boleh Melewatkan Sarapan, Bantu Kontrol Lonjakan Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL.
Polifenol dalam teh hijau diyakini dapat menghambat absorpsi kolesterol dari usus ke dalam darah.
Selain menurunkan kolesterol LDL, teh hijau juga dapat memberikan efek positif dengan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Kolesterol HDL membantu membersihkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk pengeluaran.
Antioksidan dalam teh hijau dapat membantu melawan oksidasi kolesterol LDL.
Kolesterol yang mengalami oksidasi cenderung lebih mudah menempel pada dinding arteri dan membentuk plak aterosklerosis.
3. Teh peppermint

Teh peppermint dikenal lebih banyak karena manfaatnya dalam meredakan gangguan pencernaan dan memberikan sensasi menyegarkan.
Ada beberapa cara di mana peppermint tea mungkin memberikan kontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
Peppermint memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh.
Peradangan kronis dapat terlibat dalam perkembangan penyakit kardiovaskular, dan mengurangi peradangan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan jantung.
Teh peppermint dapat membantu mengurangi nafsu makan dan memberikan rasa kenyang, yang mungkin berkontribusi pada pengelolaan berat badan.
Menjaga berat badan yang sehat dapat memiliki dampak positif pada kadar kolesterol.
Baca juga: Lidah Buaya Bekhasiat Mengendalikan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes, Didukung Penelitian
Peppermint tea sering dikaitkan dengan manfaat untuk sistem pencernaan, termasuk membantu melonggarkan otot-otot saluran pencernaan dan mengurangi gejala gangguan pencernaan.
Gangguan pencernaan yang terkait dengan makanan berlemak dapat memengaruhi kadar kolesterol, dan pemeliharaan kesehatan pencernaan dapat memberikan dampak positif.
Dandelion mengandung antioksidan, termasuk vitamin C dan beta-karoten, yang dapat membantu melawan radikal bebas dan peradangan dalam tubuh.
Antioksidan ini secara teoritis dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan berkontribusi pada manajemen risiko penyakit kardiovaskular.
Beberapa penelitian awal pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dandelion dapat memiliki efek melindungi hati dan meningkatkan fungsi hati.
Sehatnya hati dapat berperan dalam metabolisme kolesterol.
Dandelion memiliki efek diuretik, yang dapat membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh.
Namun, efek ini tidak secara langsung terkait dengan penurunan kadar kolesterol.
Baca juga: Cegah Lonjakan Gula Darah dengan Rutin Konsumsi Makanan dan Minuman Sehat Ini
Kembang sepatu, juga dikenal sebagai hibiscus, memang dikenal mengandung senyawa-senyawa yang dapat memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi efeknya pada kadar kolesterol masih menjadi area penelitian yang sedang berkembang.
Teh kembang sepatu mengandung antioksidan, terutama anthocyanin dan polifenol, yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Antioksidan ini secara teoritis dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan berkontribusi pada manajemen risiko penyakit kardiovaskular.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh kembang sepatu dapat memiliki efek positif pada penurunan tekanan darah.
Pengurangan tekanan darah dapat berkontribusi pada manajemen risiko penyakit jantung dan stroke, yang terkait dengan kadar kolesterol.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak kembang sepatu dapat memiliki efek pada pengelolaan berat badan dan lemak tubuh.
Baca juga: CARA MUDAH Cek Penerima Bansos BPNT 2024 Pakai HP di Link cekbansos.kemensos.go.id
Pengelolaan berat badan yang sehat dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.