TRIBUNHEALTH.COM - Asam urat adalah senyawa yang dihasilkan oleh pemecahan purin dalam tubuh.
Penyakit asam urat terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan efisien.
Kondisi ini dapat menyebabkan kristal asam urat menumpuk di sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri.
Makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, seafood, dan makanan yang mengandung tinggi fruktosa, dapat meningkatkan produksi asam urat.
Keturunan atau faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam risiko seseorang mengembangkan asam urat.
Penderita asam urat mungkin sering bertanya-tanya apakah boleh berolahraga.
Baca juga: Informasi Terbaru Pencairan BLT El Nino Bulan Desember 2023, Segera Cek Status Penerima di Link Ini
Hal ini lantaran gejala asam urat dapat menyebabkan nyeri sendi bahkan membuat penderitanya susah untuk bergerak.
Penderita asam urat sebenarnya dianjurkan untuk berolahraga, karena olahraga dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan secara umum.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disesuaikan dalam program olahraga untuk penderita asam urat.
Lantas, apakah penderita asam urat boleh berolahraga?
Perlu diingat bahwa penderita asam urat boleh berolahraga.
Adapun jenis olahraga untuk penderita asam urat mulai dari jalan kaki, berenang dan bersepeda.
Umumnya, penderita asam urat yang rutin berolahraga dengan intensitas rendah hingga sedang memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak banyak bergerak.
Melansir dari Healthline, olahraga dapat membantu menurunkan kadar asam urat di dalam darah.
Baca juga: Selain Turunkan Kolesterol dan Kadar Gula Darah, Ini Manfaat Lain Biji Alpukat untuk Kesehatan
Sederet penelitian juga menyebutkan bahwa olahraga konsisten dapat memperpanjang usia penderita asam urat hingga 4-6 tahun.
Alasan lain mengapa olahraga boleh dilakukan penderita asam urat yaitu karena aktivitas ini bisa membantu menurunkan berat badan.
Sebagaimana kita ketahui, kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu pencetus asam urat tinggi.
Penderita asam urat yang berolahraga secara rutin dan mengombinasikan dengan pola makan rendah gula dan kalori juga bisa membantu mencegah resistensi insulin, yang termasuk faktor risiko serangan gout.
Setelah mengalami serangan gout, penderita asam urat dapat merasakan nyeri hingga kesulitan beraktivitas.
Nah, olahraga rutin bisa membantu memulihkan kekuatan dan fleksibilitas setelah serangan akut.
Penderita asam urat yang berolahraga secara teratur juga dapat mencegah pembentukan tophi akibat kristal asam urat yang membengkak.
Lalu, kapan pasien asam urat boleh olahraga?
Penderita asam urat dapat berolahraga setelah serangan gout mereda atau di sela-sela serangan.
Pasalnya, aktivitas fisik yang dilakukan ketika terjadi serangan asam urat bisa memperburuk peradangan dan meningkatkan rasa nyeri.
Sobat sehat mungkin dapat melakukan olahraga ringan tanpa beban beberapa saat setelah serangan gout, seperti jalan kaki dan senam, atau sesuai anjuran dokter.
Hal yang perlu diingat, selama asam urat kambuh, penderita harus beristirahat dan berupaya meredakan nyeri dengan meninggikan area yang terkena serangan, kompres es batu, atau minum obat pereda nyeri.
Baca juga: Lakukan Ini Jika Kadar Gula Darah Rendah, Termasuk Cara Pencegahan Gula Darah Rendah
Setelah serangan asam urat hilang, sobat sehat bisa berolahraga kembali agar tetap sehat dan mencegah kekambuhan.
Penderita asam urat tak perlu ragu untuk berolahraga secara rutin.
Penderita asam urat boleh olahraga karena aktivitas fisik ini dapat membantu menurunkan kadar uric acid di dalam darah, mengurangi peradangan, menjaga berat badan, meningkatkan mobilitas sendi, mencegah resistensi insulin, dan memperpanjang usia.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.