TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, beberapa orang ada yang mengatakan jika hanya terasa geli saat berhubungan seksual.
Rasa geli saat berhubungan seks mungkin terjadi dengan wanita-wanita usia di bawah 50 tahun?
Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Wartakota.
"Sebelum yang namanya menopause dapat terjadi pada wanita-wanita yang pernah atau yang telah diangkat indung telurnya, atau rahimnya," kata dr. Binsar
Baca juga: Wajib Tahu! Anak-anak Rentan Mengalami ISPA Akibat Polusi, Ini Kata dr. Hery Irawan Sp.P
Jika wanita yang tidak pernah diangkat indung telur atau rahim, apakah tidak mungkin mengalaminya?
"Kalau dia tidak diangkat artinya normal, biasanya jarang," lanjutnya '
Artinya perhatian khusus pada usia-usia pasca menopause. Usia berapa itu? Ya sekitar usia 50 tahun ke atas, usia pasca menopause,
Jadi usia pasca menopause itu kita perlu berhati-hati. Dalam artian berhati-hati sebab libidonya itu sudha drop, tergantikan oleh rasa geli," imbuhnya
Kita tidak bicara rasa geli akibat dari gangguan sensitifitas yang bersifat lokal yang dialami oleh si wanita sejak usia anak-anak mungkin, dipegang lehernya 'ih geli ih' gitu kan, atau dipegang perutnya geli, ndak bisa,
Saya percaya pasangan prianya sudah hafal itu. Yang saya maksudkan di sini adalah rasa geli waktu kadar estrogen drop," jelasnya
Ini perlu menjadi perhatian khusus bagi wanita yang berusia 50 tahun ke atas, pasca menopause.
Baca juga: Fakta-Fakta Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Ini Ucapan Terakhir Korban
Jika belum berusia 50 tahun ke atas tapi KB gitu pengaruh gak?
"Kita tahu KB, KB hormonal suntik, susuk, pil. Tiga jenis KB ini tidak dipakai di dunia barat,"
Kenapa?
"Karena sangat mempengaruhi kehidupan seks. Libido seorang wanita ditekan, hormon estrogen dan progesteronnya kacau,"
Sehingga apa yang terjadi?
"Kita tahu waktu dia memakai pil KB hormonal, suntik, pil, susuk. Apa yang terjadi pada wanita tersebut? Libidonya drop, habis. Dan saya banyak menemukan kasus yang datang pada saya ribut rumah tangga karena wanitanya gak bergairah," terang dr. Binsar
Setelah saya selidiki, 'oh ternyata dia pemakai KB hormonal'," ujarnya
Itu kayak dikebiri gitu gak sih dok jadinya?
"Mirip. Tapi gini, definisi kebiri ini kan kita lihat ya disterilkan. Jadi gini, kalau yang namanya kebiri, jaman dulu tekniknya testisnya diambil. Kalau si wanita kalau dikebiri, indung telurnya diambil. Pertanyaan saya, testis diambil, indung tekur diambil, bugar gak atau sehat gak individu yang bersangkutan? Enggak," tandasnya
Baca juga: Lemas Ditagih Pajak Rp 3 Miliar, E-KTP Wanita Semarang Dipakai untuk Curi Data Nasabah
Pabrik testosteronnya diambil, sehingga akibatnya apa? Akan mempercepat kematian. Gairah seksnya turun, gairah tidak bugar, sakit penyakit akan muncul. Sakit jantung, gulanya naik, kolesterolnya naik,
Kalau indung telur diambil, apa yang terjadi?
Estrogennya drop dan perlakuannya sama dengan si pria. Kalau estrogennya drop berarti sama dengan progesteron drop. Gairah seksualnya hilang, badannya gak buugar, kadar lemak tinggi, kadar gula tinggi, hipertensi, sakit jantung dan mempercepat kematian,"
Kebiri definisi modern adalah salurannya dipotong atau tubektomi. Tubektomi itu sekarang dipakai sebagai kontrasepsi. Jadi dipotonglah tuba falopi itu lalu dijahit ke sekitarnya, dengan catatan tujuannya apa? Supaya telurnya gak bisa keluar. Nanti kalau mau hamil disambung lagi bisa," ujar dr. Binsar
Baca juga: Teriak Gaya Elit Ekonomi Sulit Pengamen Maksa Pengunjung di Braga Bandung
Kalau pada pria diapakan?
"Fast deferencenya, saluran spermanya itu dipotong. Ditaruh sekitarnya, jadi tidak sekerdar diikat. Kalau diikat nanti menjadi jaringan yang tidak bagus. Jadi itu intinya adalah dibuat mandul ya. Kalau pria itu kan jarang sekali mau diiket fastdeference." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Wartakota bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)