TRIBUNHEALTH.COM - Saat terjadi pembakaran sampah atau kebakaran terdapat zat metana yang tidak baik bagi kesehatan paru-paru.
Dari kejadian pembakaran sampah atau kebakaran tersebut, banyak anak-anak yang mengalami ISPA.
Kenapa harus anak-anak? Apakah lebih rentan?
Dokter paru di RS Hermina Pasteur, dr. Hery Irawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Jabar.
"Kan kita tahu anak-anak ini kan lagi berkembang ya, termasuk saluran napasnya gitu. Jadi untuk dia berfungsi secara maksimal butuh proses. Jadi ya salah satu korbannya itu anak-anak," ujar dr. Hery Irawan
Baca juga: Teriak Gaya Elit Ekonomi Sulit Pengamen Maksa Pengunjung di Braga Bandung
Karena proses perkembangan pernapasan anak-anak masih sedemikian kurang.
Trus yang kedua, biasanya laju pernapasan pada anak, pada bayi, pada anak-anak usia di bawah 2 tahun itu kan laju pernapasannya leboh cepat. Otomatis ambilan udaranya harus lebih cepat gitu ya,
Kita tahu bila udaranya kotor atau mengandung polutan, ya banyak polutan-polutan itu masuk ke dalam saluran napas, gitu," lanjutnya
Maka dari itu anak-anak lebih rentan mengalami ISPA.
Ada zat apa saja yang ada di polusi udara dan membahayakan paru-paru?
"Untuk zat, biasanya dari hasil sisa-sisa pembakaran kendaraan bermotor, industri rumah tangga atau dari pabrik-pabrik. Itu kebanyakan kan mengandung karbon monoksida paling banyak ya, dan mengandung nitrogen dioksida, kemudian juga mengandung ozon, timbal, nikel, dan banyak lagi," kata dr. Hery Irawan
Baca juga: Ini Cara Merawat Rambut Rusak dan Susah Diatur yang Bisa Kamu Coba
Tentunya hal ini menjadi sebuah masalah, karena bisa menyebabkan suatu kelainan pada paru-paru.
Perlu sobat sehat ketahui, semua zat yang sudah disebutkan di atas sangat berbahaya jika masuk ke dalam paru-paru.
Bagaimana kita menyadari efek dari polusi udara pada kesehatan paru-paru?
"Ya salah satunya kita harus mengenal dulu gejalanya ya. Rata-rata kan suatu zat yang masuk ke saluran napas, ukurannya kan relatif kecil. kadang-kadang bisa mencapai saluran napas bagian dalam, itu yang paling bahaya," lanjut dr. Hery
Salah satu gejala ya biasanya merasakan batuk atau sesak napas yang paling sering." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Hery Irawan Sp.P. Seorang dokter paru Rumah Sakit Hermina Pateur.
(TribunHealth.com/PP)