TRIBUNHEALTH.COM - Ahli Kesehatan sekaligus Pendakwah, dr. Zaidul Akbar imbau untuk tidak konsumsi petai dan jengkol berlebihan.
Mendengar nama jengkol dan petai, otomatis Anda akan langsung teringat dengan aromanya yang khas.
Konsumi makanan biji-bijian ini sangat akrab menimbulkan bau napas saat dimakan.
Kendati demikian, bau khas tersebut tidak mampu menutupi rasa nikmat yang dirasakan para pecinta kuliner ini.
Baca juga: Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Es Teh Bagi Kesehatan Ginjal, dr. Ahmad Anjurkan Minum Ini

Baca juga: Kurma Mengandung Prebiotik Terbaik, dr. Zaidul Akbar Jelaskan Cara Konsumsi yang Benar & Manfaatnya
Meski banyak yang suka, ternyata ada yang bertanya mengenai kandungan kedua panganan ini, apakah sehat atau tidak untuk dikonsumsi.
Jengkol atau yang memiliki nama latin Archidendron Pauciflorum ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang terdapat di wilayah Asia Tenggara.
Jengkol masih dikategorikan ke dalam golongan polong-polongan yang berbentuk gepeng membentuk spiral, warna buahnya cokelat mengkilap dengan lapisan kulit ari tipis.
Jengkol dan petai memiliki bau yang tidak enak dan dapat menimbulkan bau tak sedap pada urin setelah mengonsumsinya.
Kendati demikian, sangat banyak penggemar jengkol dan petai yang mencoba mengolahnya dengan suatu masakan, sehingga menjadi makanan yang lezat.
Baca juga: Cara Mudah Atasi GERD, dr. Zaidul Akbar Imbau Hindari Stres dan Terapkan 4 Cara Ini
Melansir Bangkapos.com, Ahli Kesehatan sekaligus Pendakwah, dr. Zaidul Akbar menjelaskan mengenai kandungan jengkol dan petai.
dr. Zaidul Akbar menyebutkan, untuk petai memiliki kandungan antioksidan tetapi tidak disarankan konsumsi dalam jumlah banyak.
"Ustadz apakah jengkol dan petai sehat? Kalau banyak-banyak tidak sehat, kalau Anda makan satu dua butir silahkan, tidak masalah."
"Petai itu ada antioksidannya, ada penelitiannya, tapi jangan sekilo atau satu tangkai makannya."
"Ya kalau mau makan petai makan saja sama kulitnya, tidak masalah, meskipun tidak semua orang suka, saya tidak suka petai saya tidak suka jengkol," tutur dr. Zaidul Akbar yang dikutip Bangkapos.com melalui Instagram dr_zaidulakbarvideo.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Paparkan Dampak Buruk dari Pencernaan yang Terganggu hingga Cara Mengatasinya

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Resep untuk Menguatkan Tulang, Rumput Laut Dicampur Bahan Berikut
Efek Kebanyakan Makan Jengkol dan Petai
Melansir hellosehat.com, meski belum terbukti bahwa makan jengkol dan petai bersamaan bisa menimbulkan sakit perut, tapi Anda tidak dianjurkan untuk memakan kedua biji-bijian ini dalam jumlah yang terlalu banyak.
Jengkol, yang punya nama latin Pithecellobium jeringa atau Archidendron pauciflorum, ditemukan dapat melukai ginjal. Hal ini seperti disebutkan dalam sebuah penelitian yang dimuat pada International Medical Case Reports Journal.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa djenkolism, sebutan untuk makan jengkol dalam jumlah berlebihan akan menghasilkan asam jengkolat.
Asam jengkolat inilah yang kemudian mengarah pada terbentuknya kristal pada ginjal saluran kemih.
Alhasil, ini dapat membuat Anda mengalami nyeri panggul, mual, muntah, sakit perut, dan sumbatan saluran kencing.
Bahkan, Anda juga berisiko mengalami cedera ginjal akut apabila sudah dalam kondisi yang cukup parah. Itulah mengapa Anda tidak disarankan makan jengkol dan petai terlalu banyak.
Berbagai gejala tersebut dapat semakin parah apabila Anda yang memang sudah memiliki asam lambung tinggi.
Ini karena kandungan asam jengkolat susah larut dalam air dan akan membentuk kristal saat berada pada kosentrasi asam lambung yang tinggi.
Kristal ini yang nantinya dapat menyumbat saluran kemih dan ginjal, hingga menimbulkan berbagai gejala pada tubuh.
Baca juga: Resep Wedang Ala dr. Zaidul Akbar untuk Sembuhkan Sakit Kepala saat Cuaca Panas
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Bangkapos.com)(Tribunhealth.com)