Breaking News:

Tips dan Trik

Tips Diet Tanpa Merasa Lapar Seharian, Ahli Gizi Menyarankan Cukup Kurangi Kalori Segini Saja

Dengan cara yang tepat diet penurunan berat badan tidak terasa menyiksa dan memicu lapar seharian

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi - Tips melakukan diet tanpa merasa lapar seharian 

TRIBUNHEALTH.COM - Program penurunan berat badan tidak boleh dilakukan sembarangan, termasuk dalam hal mengurangi asupan kalori.

Ahli Gizi dari Holland & Barrett, Isabel Tarrant, menyarankan untuk tidak mengurangi asupan kalori secara ekstrem.

Alih-alih bisa mendapatkan berat badan sehat, hal itu justru bisa memicu masalah kesehatan baru.

“Penurunan berat badan bisa menjadi tidak aman jika Anda mengurangi kalori terlalu drastis. Meski mengurangi asupan kalori penting untuk menurunkan berat badan, tidak perlu dilakukan pengurangan drastis,” kata Isabel, dilansir Express.co.uk.

Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Pentingnya Protein untuk Turunkan Berat Badan

ilustrasi seseorang yang merasa terlalu lapar
ilustrasi seseorang yang merasa terlalu lapar (kompas.com)

Untuk penurunan berat badan yang aman, kurangi asupan kalori sebanyak 500 kalori sehari, setara dengan penurunan berat badan 1 pon dalam seminggu.

Isabel mengatakan mengurangi kalori sebanyak 500 kalori sehari adalah 'goal' yang dapat dicapai dan dipertahankan dengan mudah.

Hal itu tidak akan membuat seseorang terlalu kelaparan dan menderita.

Baca juga: 6 Makanan Ini Punya Protein yang Tak Kalah dari Telur, Termasuk Tahu

Membatasi makanan olahan, perbanyak makanan utuh

Pola makan yang sehat terdiri dari banyak makanan utuh, misalnya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Selain itu, penting untuk mengurangi jumlah makanan olahan dan kemasan yang Anda konsumsi.

2 dari 4 halaman

Pasalnya makanan tersebut penuh dengan garam, gula, dan bahan aditif lainnya.

Siapa pun yang rutin ngemil sepanjang hari sebaiknya mempertimbangkan untuk beralih ke makanan ringan utuh.

Misalnya, tukar sebungkus keripik atau coklat batangan dengan sepotong buah atau segenggam kacang.

Kesalahan yang bikin gagal turunkan berat badan

Minum kopi sebelum olahraga bikin berat badan cepat turun
Minum kopi sebelum olahraga bikin berat badan cepat turun (Pexels)

Tak hanya pola makan, kebiasaan setelah makan juga bisa berdampak pada berat badan seseorang.

Ya, apa yang dilakukan setelah makan dapat mempengaruhi kesehatan usus, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap penambahan berat badan.

Beberapa kebiasaan seperti aktivitas berat segera setalah makan, minum terlalu banyak air, hingga rebahan setelah makan bisa bikin berat badan jadi melejit.

Hal ini tentu saja bisa menghambat program diet dan gagal kurus.

Melansir Times of India berikut ini sederet kebiasan setelah makan yang tak sehat untuk usus dan bikin gagal kurus.

Baca juga: Hindari Mengempiskan Perut Biar Terlihat Kurus! Pakar Ingatkan Bahayanya untuk Kesehatan

Melakukan aktivitas berat setelah makan

3 dari 4 halaman

Melakukan aktivitas fisik berat segera setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan.

Pasalnya tubuh akan mengalihkan aliran darah ke otot yang digunkanan aktivitas, bukan ke organ pencernaan.

Pengalihan aliran darah ini berpotensi menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut, kram, dan pencernaan yang lamban.

Untuk meningkatkan pencernaan yang optimal dan menghindari masalah ini, disarankan untuk menunggu setidaknya satu jam setelah makan sebelum melakukan aktivitas fisik yang intens.

Selama waktu ini, tubuh dapat fokus mencerna makanan yang dikonsumsi, memecahnya secara efisien, dan menyerap nutrisi penting.

Ini tidak hanya membantu mencegah ketidaknyamanan tetapi juga mendukung kesehatan dan tingkat energi secara keseluruhan selama berolahraga.

Jadi, ingatlah untuk bersabar dan berikan tubuh waktu yang dibutuhkan untuk memproses makanan sebelum pergi ke gym atau melakukan aktivitas berat.

ilustrasi seseorang mengonsumsi minuman yang mengandung glutation
ilustrasi seseorang mengonsumsi minuman air (stylo.grid.id)

Minum terlalu banyak air

Tetap terhidrasi memang penting untuk kesehatan secara keseluruhan, namun bukan berarti minum begitu banyak air segera setelah makan.

Minum air dalam jumlah berlebihan setelah makan berpotensi menimbulkan efek buruk pada proses pencernaan karena mengencerkan asam lambung, yang berperan penting dalam memecah makanan.

4 dari 4 halaman

Daripada langsung meneguk air dalam jumlah besar setelah makan, pertimbangkan untuk menerapkan pendekatan hidrasi yang lebih hati-hati.

Menyeruput air saat makan dapat membantu Anda tetap terhidrasi tanpa membebani sistem pencernaan Anda.

Hal ini memungkinkan tubuh Anda mempertahankan tingkat konsentrasi asam lambung yang sesuai untuk pencernaan yang efektif.

Selain itu, disarankan untuk menunggu sekitar 30 menit setelah makan sebelum melanjutkan rutinitas hidrasi rutin Anda.

Penundaan singkat ini memberi perut cukup waktu untuk memulai proses pencernaan tanpa gangguan kelebihan air.

Baca juga: Mengurangi Minuman Berkalori Dapat Mempercepat Turunnya Berat Badan, Ganti dengan Air Putih Saja

Berbaring

Berbaring segera setelah makan merupakan kebiasaan yang berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman, mulas, dan naiknya asam lambung, sehingga dapat mengganggu proses pencernaan.

Untuk mengurangi risiko ini dan meningkatkan pencernaan yang optimal, disarankan untuk mempertahankan posisi tegak dalam waktu lama setelah makan, idealnya setidaknya dua hingga tiga jam.

Dengan tetap tegak, Anda membiarkan gravitasi membantu memindahkan makanan melalui saluran pencernaan dengan lebih efektif.

Hal ini membantu mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga mengurangi kemungkinan mulas dan refluks asam.

Sebaliknya, duduk dengan posisi bersandar atau setengah tegak dapat memberikan kenyamanan sekaligus meminimalkan risiko ketidaknyamanan pencernaan.

Mengkonsumsi kafein

Kafein, yang sering ditemukan dalam minuman populer seperti kopi dan teh, dapat mempengaruhi penyerapan mineral dan nutrisi penting, terutama zat besi dan kalsium.

Gangguan penyerapan nutrisi ini menjadi perhatian penting bagi mereka yang rutin menikmati minuman berkafein tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini dan memaksimalkan penyerapan nutrisi, disarankan minum kopi setidaknya satu jam setelah makan.

Penundaan ini memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan tanpa potensi gangguan yang disebabkan oleh kafein.

Mengabaikan kebersihan gigi

Mengabaikan praktik kebersihan mulut yang benar setelah makan menimbulkan risiko besar bagi kesehatan gigi, yang berpotensi menimbulkan konsekuensi merugikan bagi gigi dan gusi.

Ketika partikel makanan tertinggal di gigi dan di sela-sela gigi, hal tersebut menciptakan lingkungan yang siap untuk berkembangnya gigi berlubang dan penyakit gusi.

Untuk menjaga kesehatan mulut Anda, disarankan untuk melakukan langkah-langkah seperti menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang.

Menyikat gigi membantu menghilangkan sisa makanan dan mencegah pembentukan plak, sedangkan flossing memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal di antara gigi dan di sepanjang garis gusi.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkaloriAhli GiziLaparKolesterol
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved