TRIBUNHEALTH.COM - Pemenuhan sumber zat gizi penting bagi anak balita sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal.
Anak balita mengacu pada kelompok usia anak yang berada dalam rentang usia tertentu.
Biasanya, anak balita mengacu pada anak-anak yang berusia antara 1 hingga 3 tahun.
Ini adalah tahap perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak, karena pada masa ini mereka sedang aktif dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
Baca juga: SOSOK AW Alias Andy Wahab, Mahasiswa Unhas yang Selingkuh dengan Istri Iptu AH, Dokter KDL
Peran orang tua dan pengasuh sangat penting dalam mendukung perkembangan anak balita.
Ini termasuk memberikan nutrisi yang seimbang, memberikan lingkungan yang aman dan merangsang, serta memberikan cinta dan perhatian yang diperlukan untuk perkembangan emosional mereka.
Pemenuhan sumber zat gizi bagi balita sangat penting karena berperan kunci dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.
Selain itu, stimulasi kognitif dan kegiatan bermain yang sesuai dengan usia juga membantu anak balita mengembangkan keterampilan mereka dengan baik.
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menunjukan kualitas hidup suatu masyarakat dan juga memberikan intervensi sehingga akibat lebih buruk dapat dicegah dan perencanaan lebih baik dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak lain dari penyakit yang sama.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita, peran makanan dengan nilai gizi tinggi sangat penting seperti pada makanan sumber protein, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, kalsium, zat besi, yodium, fosfor, dan zink.
Baca juga: Hasil Seleksi Administrasi CPNS dan PPPK 2023 Belum Keluar? Ini Alasannya
- Karbohidrat adalah pangan yang digunakan sebagai makanan pokok sehari-hari dan menjadi zat gizi yang berfungsi sebagai sumber energi.
Beras menjadi sumber pangan karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi.
Beras paling banyak dikonsumsi balita dibandingkan dengan makanan pokok lainnya karena beras juga dimakan oleh semua anggota keluarga (bukan hanya balita).
- Protein Hewani adalah pangan yang digunakan sebagai lauk-pauk sehari-hari (melengkapi makanan pokok) dan menjadi zat gizi pengatur metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menjamin pertumbuhan optimal.
Beberapa pangan hewani selain mengandung protein juga diketahui mengandung zat besi tinggi yang berperan untuk mencegah anemia gizi besi.
Balita yang masih berada dalam tahap pertumbuhan sangat memerlukan asupan protein yang cukup.
Baca juga: JADWAL Pencairan Bansos BPNT Tahap 5 2023, Klik Link Ini untuk Cek Penerima
- Protein Nabati terutama penting untuk mendapatkan kecukupan protein karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan protein hewani dan relatif tidak menimbulkan alergi dalam konsumsinya seperti yang terjadi pada kasus lactose intolerance dan alergi seafood.
Tempe menjadi sumber protein nabati yang paling banyak dikonsumsi yaitu 3 kali sampai dengan 4 kali seminggu.
- Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
Mengonsumsi cukup sayuran dengan jenis yang bervariasi akan mendapatkan kecukupan sebagian besar mineral mikro dan serat yang dapat mencegah terjadinya kegemukan.
Penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa konsumsi sayuran oleh anak-anak dipengaruhi oleh kesukaan anak terhadap sayuran yang biasa disajikan di rumah dan pengetahuan ibu tentang pentingnya konsumsi sayuran untuk mencegah penyakit.
- Buah, konsumsi buah-buahan yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya kegemukan dan diabetes pada seseorang.
Buah berperan sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting dalam proses pertumbuhan.
Buah juga bisa jadi alternatif cemilan (snacks) yang sehat untuk balita, dibandingkan dengan makanan jajanan lainnya, karena gula yang terdapat dalam buah tidak membuat seseorang menjadi gemuk namun dapat memberikan energi.
Baca juga: Tak Pernah Melakukan Hubungan Seksual Tingkatkan Risiko Atrofi, Bisa Bikin Vagina Perih
- Asupan Mineral Tiga jenis mineral diamati sebagai gambaran asupan mineral pada anak balita, yaitu kalsium (Ca), phosphor (P) dan besi (Fe).
Asupan kalsium dan phosphor sangat penting untuk pertumbuhan tulang anak balita.
Asupan besi penting untuk pembentukan sel darah merah.
- Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan sel di permukaan kulit, membantu mengatur sistem kekebalan tubuh, pelindung terhadap berbagai infeksi dengan cara menjaga pemukaan kulit dan jaringan baik di mulut, lambung, usus, dan sistem pernapasan agar tetap sehat.
Kekurangan vitamin A menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi.
Vitamin A dapat ditemui pada bahan makanan berikut minyak ikan, hati sapi, telur, pepaya, tomat masak, wortel, sawi, bayam, daun katuk, daun pepaya, dan daun singkong.
- Vitamin B Kompleks
Ada sejumlah vitamin yang termasuk kelompok vitamin B-kompleks yaitu vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, vitamin B6 (piridoksin), vitamin B12, asam folat dan kolin.
Vitamin B1 berguna untuk metabolisme karbohidrat dan keseimbangan air dalam tubuh.
Vitamin B2 digunakan pada proses oksidasi dalam sel-sel.
Baca juga: Berapa Lama Hubungan Seksual yang Sehat? Begini Penjelasan Dokter
Vitamin B6 untuk pembentukkan sel-sel darah merah. Vitamin B kompleks ini banyak terdapat pada sayur-sayuran, daging-dagingan, atau kacang-kacangan.
- Vitamin C berfungsi membantu melindungi diri dari infeksi dengan cara merangsang pembentukan antibodi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain itu, vitamin C berfungsi untuk pembentukkan sel darah.
Sumber vitamin C dapat ditemukan pada daun kelor, jeruk medan, jeruk bali dan jeruk keprok, pepaya, stroberi, jambu biji, jus tomat atau buah–buahan lainnya.
- Vitamin D berfungsi untuk memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus.
Sumber vitamin D meliputi minyak ikan, salmon, tuna, sarden, makarel, kuning telur, susu, dan sinar matahari.
- Kalsium berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi, mengatur kontraksi otot termasuk denyut jantung, dan berperan dalam proses pembekuan darah.
Bahan makanan sumber kalsium meliputi susu, keju, dan olahannya.
Baca juga: Waktu Tepat Deteksi Permasalahan Mata, Jangan Lupa Terapkan Metode MELIHAT
- Zat Besi berfungsi untuk bahan produksi sel darah merah serta pembawa oksigen ke seluruh tubuh.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi dapat diperoleh pada bahan makanan berikut daging merah, kacang-kacangan, sereal yang telah ditambahkan zat besi, tepung kedelai, dan sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan brokoli.
- Yodium berfungsi sebagai bagian dari hormon tiroksin untuk mengatur pertumbuhan, dan aktivasi vitamin A.
Yodium dapat ditemukan pada ikan laut, kerang-kerangan, sereal, dan padi-padian.
- Zinc berfungsi membantu sistem kekebalan tubuh agar bekerja dengan baik dan dapat membantu menyembuhkan luka.
Zinc dapat ditemukan dalam bahan makanan antara lain hati sapi, hati ayam, daging tanpa lemak, ayam, makanan laut, susu, produk gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Baca juga: Guru di NTB yang Hukum Siswa Ogah Salat Pilih Disidang Daripada Stop Ngajar, Kini jadi Tahanan Kota
- Fosfor berfungsi untuk regulasi pelepasan energi pada tubuh, membantu pengerasan tulang dan gigi.
Fosfor banyak ditemukan dalam daging merah, susu, ikan, unggas, roti, beras, dan gandum.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.