TRIBUNHEALTH.COM - Atrofi adalah kondisi di mana jaringan otot atau jaringan tubuh lainnya mengalami penurunan ukuran atau kelemahan karena kurangnya penggunaan atau kerusakan.
Ini adalah respons fisik yang dapat terjadi ketika otot atau jaringan lainnya tidak digunakan secara teratur, atau karena beberapa kondisi medis tertentu.
Atrofi otot bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk kurangnya aktivitas fisik, cedera, penyakit, atau faktor usia.
Misalnya, ketika seseorang terbatas dalam aktivitas fisik selama jangka waktu yang panjang, seperti dalam kasus orang yang terikat di tempat tidur karena cedera atau penyakit, otot-otot mereka dapat mengalami atrofi karena kurangnya penggunaan.
Baca juga: JADWAL Pencairan Bansos BPNT Tahap 5 2023, Klik Link Ini untuk Cek Penerima
dr. Binsar menuturkan jika atrofi adalah mengecilnya vagina seorang wanita.
Terutama kondisi ini terjadi pada wanita pasca menopause dan tidak pernah melakukan hubungan seksual.
"Jadi bayangkan, wanita yang sudah pasca menopause yang sudah menjanda tidak pernah hubungan seks tiba-tiba mau menikah lagi.
Sehingga saya mau katakan, seks pada usia pertengahan ke atas (belum usia lanjut), definisi usia lanjut berapa?
65 tahun keatas ya, belum usia lanjut tapi masih usia pertengahan ke atas memerlukan persiapan.
Tidak bisa kita katakan main nikah-nikah aja, nggak bisa, baik pria ataupun wanita.
Karena kita harus perbaiki juga dinding vaginanya.
Apalagi tidak pernah aktivitas seksual," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Guru di NTB yang Hukum Siswa Ogah Salat Pilih Disidang Daripada Stop Ngajar, Kini jadi Tahanan Kota
Seorang wanita yang mengalami atrofi tentu akan merasa tidak nyaman.
Pasalnya atrofi dapat menimbulkan beberapa keluhan, seperti vagina kering dan rasa tidak nyaman atau perih pada vagina.
Kondisi ini dapat terjadi akibat menurunnya kadar hormon estrogen.
Atrofi seringkali terjadi pada wanita yang sudah menopause.
Selain keluhan atrofi, rupanya ada keluhan lain yang dirasakan oleh beberapa sobat sehat.
Ada beberapa sobat sehat yang mengaku jika gairahnya menurun saat usia 20-40 tahun an.
Lalu adakah kebiasaan-kebiasaan yang memengaruhi penurunan gairah seksual pada usia tersebut?
dr. Binsar mengungkapkan bahwa yang pasti ada dua kondisi yang harus diketahui sobat sehat.
Dimana pada usia produktif tiba-tiba hasrat dan kemampuan seksualnya menurun.
Terpenting, yang harus dicermati adalah adanya kondisi penyakit dan komorbid.
Baca juga: SELAMAT! 5 Bansos Cair Sepanjang Oktober 2023, Apa Saja? Klik Link untuk Cek Penerima
"Jadi kalau saya katakan, pada para ibu-ibu wanita usia reproduktif yang mengalami penurunan gangguan seksual saya harus bilang hati-hati.
Mungkin sudah punya problem di organ reproduksinya atau organ kandungan," imbuh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Beberapa contoh masalah di organ kandungan misalnya seperti kista ovarium, masalah di rahim, bisa juga disebabkan karena hormon estrogen yang menurun atau adanya suatu sebab.
Ternyata beberapa masalah kesehatan ini dapat menurunkan gairah seksual seorang wanita.
Baca juga: Waktu yang Tepat Mencuci Tangan Pakai Sabun, Lengkap dengan Langkah CTPS
Klik di sini untuk mendapatkan referenci vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 20 Juli 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.