TRIBUNHEALTH.COM - Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria'>dr. Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria berikan penjelasan mengenai deteksi dini pada sindrom MRKH.
Sindrom MRKH merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada sistem reproduksi wanita.
Sindrom ini juga merupakan jenis kecacatan bentuk vagina yang paling umum terjadi.
Melansir dari National Institute of Health, satu dari 4.500 wanita bisa mengalami sindrom MRKH.
Baca juga: Apakah Sindrom MRKH, Kelainan Tidak Memiliki Rahim Ini Bisa Diturunkan? Begini Jawaban Dokter
Itulah mengapa sindrom MRKH ini tergolong langka dan jarang sekali temui.
Dari segi kromosom atau kondisi genetik, wanita dengan sindrom MRKH memiliki pola kromosom yang normal untuk perempuan, yaitu 46 sepasang kromosom XX.
Kondisi indung telur di dalam tubuhnya juga bisa berfungsi dengan normal.
Cara Deteksi Dini Sindrom MRKH
Dilansir melalui kanal YouTube TribunHealth, Dokter Spesialis Obgyn Subspesialis Uroginekologi-RE, Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria'>dr. Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria berikan penjelasan mengenai cara deteksi dini sindrom MRKH.
Sindrom MRKH ini ditandai dengan tidak mengalami menstruasi padahal sudah memasuki usia 16 tahun atau 17 tahun.
Jika seorang anak perempuan tidak mengalami menstruasi di usia tersebut, dr. Yudhistya imbau para orangtua untuk segera membawa anaknya ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter kandungan tersebut adalah seperti berikut.
- Melihat saluran vagina apakah terbentuk atau tidak
- Melihat apakah rahimnya terbentuk dengan baik atau tidak
Menurut dr. Yudhistya, pemeriksaan tersebut biasanya akan dilakukan dengan metode USG.
Baca juga: Waspadai Tanda-tanda MRKH Syndrome: Tidak Alami Menstruasi Saat Remaja, Begini Penjelasan Dokter
Karena sindrom MRKH ini berhubungan dengan ginjal, biasanya ginjal kanan dan kiri juga akan dilakukan USG untuk mengetahui kondisi daripada ginjal tersebut.
"Dari pemeriksaan sederhana tadi, sebenarnya sudah bisa mendiagnosis apakah ini MRKH atau lainnya," ungkap dr. Yudhistya.
"Kasus lain yang dimaksud misalnya seperti rahim terbentuk dan bisa menstruasi, tapi darah menstruasi tidak bisa keluar."
"Sehingga darah menstruasi terkurung di dalam rahim, karena bagian bawahnya tidak terbentuk, seperti vagina atau hymen nya tertutup."
"Ada juga kasus seperti itu. Itu sebenarnya satu jenis MRKH, dia tidak bisa menstruasi dan disertai dengan sakit perut," lanjut dr. Yudhistya.
dr. Yudhistya menuturkan, pada seorang wanita yang mengalami MRKH yang disertai sakit perut karena darah tidak bisa keluar, bisanya akan ke dokter lebih dini.
"Pada usia 12 tahun atau 13 tahun pasti sudah akan mendatangi dokter karena ada gejala sakit perut akibat darah menstruasi yang tidak keluar."
"Sementara pada yang tidak terbentuk rahimnya, karena tidak ada darah menstruasi yang terkumpul, dia tidak akan merasa nyeri, sehingga pada usia 16 tahun atau 17 tahun atau bahkan saat menikah baru ke dokter," ungkap dr. Yudhistya.
Baca juga: Sering Capek dan Sakit Kepala? Tanda Tubuh Perlu Detox, dr. Zaidul Akbar Sarankan Lakukan 3 Hal ini
Baca juga: Tips Mudah Ala dr. Zaidul Akbar untuk Mengatasi Sakit Kepala, Cukup Minum Air Berikut
dr. Yudhistya imbau kepada para wanita untuk menormalkan pertanyaan mengenai menstruasi dan tidak menganggap tabu mengenai pertanyaan seputar menstruasi.
Pertanyaan seputar menstruasi ini bisa menjadi salah satu cara deteksi dini pada sindrom MRKH.
"Kalau kita sebagai wanita atau kita sebagai ibu memiliki teman atau keponakan yang juga wanita, pertanyaan mengenai menstruasi ini sebaiknya di normalkan."
"Tidak dianggap tabu untuk ditanyakan, sebaiknya dipertanyakan kok belum menstruasi padahal sudah usia 14 tahun."
"Jadi yang bisa dilakukan utnuk deteksi dini adalah mengetahui menstruasi itu biasanya muncul pertama pada usia berapa , yaitu 10-12 tahun dan paling lambat 16-17 tahun."
"Maka awareness kita atau deteksi dini adalah ketika kita tunggu sampai umur 15 tahun atau 16 tahun kok tidak menstruasi dan tidak sakit perut sama sekali, itu mungkin MRKH," jelas dr. Yudhistya.
Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obgyn Subspesialis Uroginekologi-RE, Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria'>dr. Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria dalam tayangan YouTube Tribun Health.