TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat sudah memahami apa itu stunting?
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Sementara itu, studi lain menyebutkan bahwa stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang maupun tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Apabila tidak tertangani, tentu stunting akan memberikan dampak yang tidak diinginkan.
Misalnya seperti gagal tumbuh dimana berat lahir rendah, kecil, pendek, dan kurus.
Baca juga: Penis & Testis yang Kecil Berisiko Sebabkan Mandul, Gairah Seksual Hilang hingga Tubuh Tak Bugar
Bahkan bisa menghambat perkembangan kognitif dan motorik.
Selain itu, anak juga bisa berisiko mengalami penyakit tidak menular pada saat dewasa.
Contohnya seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, sangat penting sobat sehat untuk mengetahui upaya pencegahan stunting.

Dilansir dari laman promkes.kemkes.go.id, adapun beberapa upaya pencegahan stunting yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
Baca juga: Penting Memahami Gaya Hidup Masa Kini yang Berisiko Menyebabkan Anak Alami Mikropenis
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.
Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.
Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan.
Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
Baca juga: Driver Grab Bawa Kabur Laptop Rp 20 Juta Bikin Warganet Kesal, Chatnya Jadi Sorotan: Ikhlasin Aja!
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Sobat sehat perlu terus memantau tumbuh kembang anak, terutama dari tinggi dan berat badan anak.
Bawa sang buah hati secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak.
Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.
Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.
Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.
Baca juga: Buntut Perjodohan, Sepasang Suami Istri Tidak Mau Melakukan Hubungan Seksual, Begini Kata Dokter
Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Semoga informasi ini membantu sobat sehat dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh sang buah hati.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.