TRIBUNHEALTH.COM - dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B Cahyo Nugroho, Sp.B menjelaskan, pengobatan wasir dimulai dari tindakan non-bedah hingga terapi bedah.
Wasir adalah kondisi terjadinya pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus.
Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, ditakutkan akan terjadi komplikasi yang berbahaya. Karena itu penting untuk segera melakukan pengobatan.
Sebelum melakukan tindakan bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B imbau bagi penderita wasir untuk melakukan modifikasi atau memperbaiki gaya hidup.
Baca juga: Wasir yang Tidak Dilakukan Pengobatan dapat Memicu Terjadinya Anemia, Berikut Ulasan dr. Andreas

Baca juga: Setelah Melahirkan Masih Menderita Wasir, Apakah Ini Normal Terjadi? Simak Penjelasan dr. Andreas
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B yang dilansir TribunHealth dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Untuk memperbaiki gaya hidup dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini.
- Olahraga
Olahraga dapat dilakukan sesuai dengan umur dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B imbau untuk tidak terlalu mamaksakan diri dalam berolahraga, terlebih lagi yang mempunyai penyakit penyerta seperti gula darah hingga penyakit jantung.
"Jadi olahraga itu harus bertingkat dan berukur sehingga hasilnya akan baik," terang dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B.
- Perhatikan makanan yang dikonsumsi
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B tegaskan untuk memodifikasi gaya hidup melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Selain itu, Ia juga menyarankan untuk minum air putih dua liter per hari/
Kemudian konsumsi buah dan sayur untuk memperbanyak serat.
Dengan memperbanyak konsumsi serat kemungkinan pencernaan akan semakin lancar.
Baca juga: Bolehkah Konsumsi Obat Wasir yang Dijual Bebas di Pasaran? Begini Jawaban dr. Andreas

Baca juga: dr. Andreas Cahyo Bagikan Tips Cegah Wasir, Rajin Berolahraga hingga Perbanyak Minum Air Putih
- Obati luka
Apabila ditemukan luka di sekitar anus, ada baiknya segera dilakukan pengobatan.
Karena luka peradangan di sekitar anus dapat menyebabkan peradangan di daerah anus, pada akhirnya akan menyebabkan wasir itu sendiri.
- Hindari duduk dalam jangka waktu lama
Sekarang ini banyak orang yang malas bergerak dan lebih suka duduk lama.
Kondisi ini dapat menyebabkan aliran darah balik di pembuluh darah anus tidak lancar.
Sebaiknya hindari duduk terlalu lama dengan melakukan pemanasan atau jalan-jalan beberapa saat kemudian baru duduk lagi.
- Konsultasikan kondisi ibu hamil
Demikian pula gaya hidup pada wanita hamil yang harus selalu dikonsultasikan dengan dokter kebidanan.
Sehingga wanita hamil bisa menentukan, misalnya olahraga senam kegel yang cocok dan sesuai dengan umur kehamilan dan tidak dipaksakan.
Karena hal tersebut akan memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko wasir.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau Konsumsi 4 Makanan Ini untuk Mencegah Kurangnya Kalsium pada Wanita
- Konsumsi obat sesuai dengan resep dokter
Selain gaya hidup, dapat juga mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter setelah selesai berkonsultasi.
Bisa obat dari oral atau dimasukkan dari mulut ataupun obat yang dimasukkan dari anus.
"Itu semua harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, supaya tidak ada over dosis dan tidak ada hipodiosis. "
"Jadi tidak kelebihan dan kekurangan dosis, jadi cukup terukur."
"Kalau ada pertanyaan, terapi konservatif ini sampai kapan? Biasanya dikombinasi dari gaya hidup dan obat-obatan, kita harapkan minimal dilakukan dalam waktu 6 minggu."
"Dan itu akan memperkecil hemoroid atau wasir tersebut," jelas dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Paparkan 3 Makanan Terbaik untuk Ibu Hamil dan 4 Makanan yang Harus Dihindari

Baca juga: Tak Boleh Tidur Lagi Setelah Shalat Subuh, dr. Zaidul Paparkan 7 Manfaat Luar Biasa untuk Tubuh
dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menuturkan, untuk terapi konservatif sendiri tidak dapat dilaksanakan untuk semua jenis wasir.
Pada jenis wasir yang sudah sangat besar dan menimbulkan gejala peradaraham, tentunya akan berlanjut ke pengobatan tahap berikutnya.
Terapi kedua yaitu dengan instrumen atau peralatan, tapi belum sampai pada tahap bedah.
Menurut dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B, terapi dengan peralatan adalah dokter bedah akan menentukan bisa jadi dengan penyuntikan atau istilahnya dengan skleroterapi atau dengan pengikatan hemoroid dengan suatu instrumen.
Tata laksana tersebut dilakukan di kamar operasi, ataupun dengan penyinaran inframerah, sehingga diharapkan benjolan tersebut akan terjadi nekrosis dalam waktu 3-10 hari.
"Tingkat keberhasilan dari ligasi dari hemoroid ini cukup besar sampai 89 persen."
"Jadi cukup efektif, namun apabila benjolan tersebut suah sangat besar dan melingkar di sisi anus, dan benjolan tersebut tidak bisa dikembalikan lagi, maka akan dilakukan teapi bedah."
"Dokter bedah akan menentukan terpai yang cocok untuk pasien tersebut," lanjut dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menjelaskan.
Baca juga: 9 Tips Redakan Sakit Kepala dengan Mudah, Cukupi Kebutuhan Cairan hingga Perbaiki Pola Tidur
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)