TRIBUNHEALTH.COM - Terungkap penyebab berat badan Muhammad Fajri (26) bisa membesar hingga 300 Kilogram.
Penyebab obesitas yang dialami oleh Fajri terungkap setelah melakukan pemeriksaan intensif dari Tim Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Melansir TribunSumsel.com, tiga tahun dan delapan bulan silam, Fajri mengalami kecelakaan lalu lintas dan ini membuat aktivitas Fajri menjadi terhenti.
Terlebih lagi, selama delapan bulan terakhir, Fajri hanya berbaring di tempat tidur.
Baca juga: Tergiur Motor Bekas Murah, Wanita Asal Madura Ini Malah Masuk Bui, Kena Razia di Jembatan Suramadu
Namun, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dicky L. Tahapary, yang turut menangani Fajri, hal itu bukanlah penyebabnya.
Pasalnya, sebelum kecelakaan, Fajri diketahui memang sudah memiliki berat badan yang berlebih.
dr. Dicky mengakui bahwa aktivitas Fajri yang hanya berbaring selama delapan bulan terakhir itulah yang membuat berat badannya menjadi naik drastis sampai kini di angka sekitar 260 kilogram.
Jika dalam kondisi normal, tentunya jumlah asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan kelur sesuai dengan banyaknya energi yang dikeluarkan.
Namun hal tersebut tidak terjadi pada Fajri yang delapan bulan terakhir hanya berbaring di tempat tidur.
Baca juga: dr. Zaidul: Konsumsi 7 Kacang Almond Sehari Dapat Tingkatkan Kesehatan Jantung & Turunkan Kolesterol

Bahkan, sebulan terakhir Fajri sudah tidak tidur terlentang karena pernapasannya terganggu.
"Karena kecelakaan dan lebih banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang."
"Akibatnya (asupan) lebih banyak dan disimpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain," jelas dr. Dicky dilansir TribunJakarta.com .
Sementara itu, dokter gizi RSCM yang turut menangani Fajri, dr. Nurul menyebut kondisi yang dialami Fajri ini cukup langka.
"Sebetulnya manusia itu punya respons untuk menjaga rasa kenyang dan laparnya itu tetap seimbang."
Baca juga: INFO Biaya, Syarat, Lengkap dengan Cara Daftar Pembuatan dan Perpanjangan SIM Tahun 2023
"Namun tampaknya karena pasien ini juga tidak mobile, banyak tidak bergerak karena kondisinya sehingga makin banyak deposit lemak atau timbunan lemak yang tertumpuk di tubuhnya," ujar dr. Nurul.
Mencegah agar tak serupa dengan yang dialami Fajri, dr. Nurul mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan sadar akan menjaga pola makan.
Pasalnya, semakin bertambahnya berat badan, maka biasanya seseorang akan sulit mengendalikan rasa laparnya yang akhirnya membuat ingin terus makan.
"Jadi seharusnya sebelum menjadi obesitas sudah ada usaha prevensi sebelumnya, tapi ini tentu saja tergantung dari kesadaran pasien," tuturnya.
Baca juga: Resmi Turun! Berikut Daftar Harga BBM Terbaru Mulai Hari Kamis 15 Juni 2023 di Seluruh Indonesia

Baca juga: Sering Ngantuk Tanda Tubuh Kekurangan Glukosa, dr. Zaidul Akbar Imbau Minum Ini untuk Mengatasinya
Kulit Sulit Ditembus Jarum Suntik
Di sisi lain, obesitas membuat kulit Fajri mengalami infeksi akibat luka.
Tak hanya itu, kulit Fajri menjadi sangat tebal hingga sulit ditembus jarum suntik biasa untuk proses pengobatannya.
Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sampai harus memutar otak untuk menangani perkara itu
Bahkan, alat-alat tertentu didatangkan agar penanagnan medis maksimal.
Plt Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, mengatakan, Fajri mengalami luka-luka di beberapa bagian kulitnya karena saking lamanya tidak bergerak.
Kulitnya yang melembab karena terlalu lama berdiam diri sampai infeksi.
Untuk membersihkan luka itu, tim dokter harus memiringkan atau mengubah posisi Fajri.
Hal itu menjadi tantangan tersendiri.
Baca juga: Tak Selalu Buruk, dr. Zaidul: Boleh Makan Jeroan Asal Tak Berlebihan, Berikut Manfaat dan Risikonya

Baca juga: Sering Alami Kesemutan dan Ganggu Aktivitas? Berikut dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Mengatasinya
Tim dokter kesulitan memindahkan tubuh pasien yang begitu berat, apalagi tidak ada alat bantuan.
"Ini juga sulit karena sangat berat dan alat yang perlu memidahkan dan memiringkan pasien kita ga ada."
"Jadi untuk memindahkan dan mengubah posisi (Fajri) kita butuh beberapa orang," kata dr. Lies.
Ketika hendak memeriksa kondisi penyakit dalam Fajri dan menyuntikan cairan, tim dokter juga menemui kendala.
Sebab, tak segampang itu jarum suntik bisa menembus kulit Fajri.
"Karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya."
"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," papar dr. Lies.
Baca juga: Tak Boleh Terlalu Sering Minum Air Dingin, dr. Zaidul Bagikan Tips Minum Air Putih dengan Benar
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)