TRIBUNHEALTH.COM - Disfungsi ereksi merupakan kondisi yang dapat menurunkan rasa percaya diri bagi para pria.
Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi hubungan seksual dengan pasangan.
Meskipun termasuk gangguan seksual yang paling umum pada pria, namun banyak orang menganggap remeh dan merasa malu membicarakannya.
Disfungsi ereksi juga dikenal sebagai impotensi, yang terjadi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk kepuasan seksual kedua pasangan.
Baca juga: Gangguan Ereksi Tidak Bisa Diobati Hanya dengan Vitamin Saja, Begini Pengobatannya
Baca juga: Kolesterol Tinggi Dapat Sebabkan Disfungsi Ereksi, Antisipasi dengan Langkah Berikut Ini
Dilansir TribunHealth.com, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga memberikan penjelasan mengenai hal tersebut dalam tayangan YouTube Tribunnews.
dr. Binsar Martin Sinaga menegaskan jika penurunan kadar hormon testosteron, akan disertai juga dengan penurunan derajat ereksi.
Derajat ereksi sendiri dibagi menjadi empat, seperti berikut.
- derajat empat seperti timun
- derajat tiga seperti pisang
- derajat dua seperti sosis
- derajat satu seperti tape
Baca juga: Mengenal Sex Addiction, Ketergantungan Dalam Hubungan Seksual dan Cara Mengatasinya
Baca juga: 5 Penyebab Anjloknya Libido Seksual Wanita, Terlalu Sibuk hingga Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
"Jadi derajat ereksi yang semakin ke bawah akan semakin lembek," terang dr. Binsar Martin Sinaga.
Menurut penuturan yang disampaikan oleh dr. Binsar Martin Sinaga, penurunan kadar testosteron akan equal dengan turunnya derajat ereksi.
"Pria dengan kadar testosteron yang rendah, apalagi di bawah 400, pasti ereksi juga akan turun."
"Artinya dalam proses bertempur, seseorang dengan hormon testosteron randah akan lunglai sebelum menembak."
"Biasanya pria-pria itu akan datang dengan keluhan ereksi tidak bertahan lama."
"Late ejaculation ini tidak terbongkar kalau meraka tidak datang."
"Akan tetapi mereka akan datang mencari bantuan atau konsultasi karena problem ereksi tidak bertahan lama," jelas dr. Binsar Martin Sinaga.
Sebelum bertempur, derajat ereksi berada di derajat tiga atau seperti timun, akan tetapi saat ditengah jalan derajatnya bisa menurun.
Baca juga: dr. Bagus Rahmat Sebut Bakteri hingga Kuman Menjadi Penyebab Terjadinya Infeksi Menular Seksual
Baca juga: Tak Lagi Hal yang Tabu, dr. Clarin Hayes Sebut Edukasi Seksual Penting untuk Diajarkan Sedari Dini
Lantas mengapa hal tersebut dapat terjadi?
dr. Binsar Martin Sinaga menjelaskan mengenai sisi patofisiologinya.
Diketahui terdapat pembuluh darah yang ada di dalam penis itu arteri (pembuluh darah) mengisi 100 persen rongga di dalam alat reproduksi pria.
Lalu, saat muncul yang namanya libido atau dorongan seksual, maka darah itu akan di dorong masuk ke dalam yang namanya penis.
Dorongan ini ditimbulkan oleh yang namanya libido. Libido sendiri diatur oleh hormon testosteron.
Pada waktu hormon testosteron ini drop, maka bisa dibayangkan seberapa banyak darah yang mengalir ke pembuluh darah ke organ penis itu akan berkurang.
Baca juga: 3 Tips Membentengi Diri Supaya Tidak Terjerumus ke dalam Seks Bebas, Berikut Ulasan dr. Clarin Hayes
Baca juga: dr. Clarin Hayes Paparkan Bahaya hingga Empat Dampak Negatif dari Melakukan Seks Bebas
"Itu baru libidonya saja, belum lagi berbicara mengenai pembuluh darah yang sudah rusak."
"Karena diabetes atau karena kolesterol atau karena yang namanya hipertensi."
"Kita baru berbicara yang namanya dorongan atau aliran darah."
"Belum berbicara mengenai kerusakan pembuluh darahnya, jadi complicated sebetulnya," terang dr. Binsar Martin Sinaga.
dr. Binsar Martin Sinaga mengungkapkan, ereksi yang tidak bertahan lama, akan membuktikan tubuh seorang pria sudah tidak lagi bugar.
Baca juga: Hormon yang Menurun saat Menopause Akan Memengaruhi Kehidupan Seksual Seorang Wanita