TRIBUNHEALTH.COM - Seks bebas merupakan hubungan seksual yang dilakukan sebelum adanya ikatan perkawinan.
Dalam artian luas, selain hubungan seksual sebelum adanya ikatan perkawinan, biasanya seks bebas dilakukan dengan bergonta ganti pasangan.
Menurut dr. Clarin, seks bebas bisa dipengaruhi dari lingkungan, apalagi lingkungan pertemanan.
Karena itu, Ia menyarankan untuk selektif dalam memilih pergaulan dan pertemanan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak benar.
Baca juga: Wanita Perlu Siapkan Ini Menjelang Menopause, Komunikasi dan Dukungan dari Pasangan Sangat Penting

Baca juga: Masalah Tidur hingga Kecemasan Bisa Jadi Penyebab Berat Badan Tak Kunjung Turun
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Clarin Hayes yang dilansir oleh TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews dalam program On Cam Everynight.
dr. Clarin menuturkan pentingnya mengajarkan edukasi seksual pada anak, agar anak memahami betapa bahayanya melakukan seks bebas.
Selain itu, anak-anak juga dapat memahami pentingnya mengenali dan melindungi organ reproduksi untuk diri mereka sendiri karena ini merupakan masa depan mereka.
dr. Clarin menegaskan jika seks bebas sangatlah berbahaya dilakukan dan memiliki dampak negatif yang cukup luas.
Baca juga: dr. Caturya Windy Paparkan Mengenai Penyembuhan Hepatitis A, Tergantung dari Imun Masing-masing

Baca juga: Berhubungan Intin Menjadi Penyebab Keputihan? Begini Kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Terdapat beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat melakukan seks bebas.
1. Terjadinya kemahilan di luar pernikahan
Melakukan seks bebas di luar pernikahan memiliki dampak negatif yang pertama ialah terjadinya kehamilan di luar pernikahan.
Jika kehamilan ini terjadi pada seseorang yang belum cukup umur, kemudian Ia memutuskan untuk melakukan aborsi atau hal-hal ilegal lainnya, akan berdampak pada kesehatan reproduksinya di kemudian hari.
Semakin muda seseorang hamil dan sampai melakukan aborsi, maka risiko buruk terhadap kesehatannya semakin besar.
Pasalnya seseorang di bawah umur atau masih muda memiliki organ reproduksi yang belum benar-benar matang untuk menjalani proses kehamilan.
Sehingga akan rentan mengalami gangguan kesehatan.
Baca juga: Berikut Masalah-masalah yang Akan Dialami Wanita Ketika Periode Menopause, Ini Selengkapnya

Baca juga: Waktu yang Tepat dan Cara Memberikan Edukasi Seksual pada Anak Menurut Psikolog
2. Mengalami penyakit radang panggul akibat infeksi yang tidak segera diobati
Penyakit radang panggul dapat terjadi jika seorang wanita mengalami keputihan yang tidak normal dan tidak segera diobati.
Kondisi ini bisa menyebabkan perlengketan dan akan mempengaruhi kesuburan pada wanita, sehingga akan berdampak pada kehamilan atau susah hamil.
3. Mengalami penyakit menular seksual
Salah satu penyakit menular seksual yang rentan terjadi akibat melakukan seks bebas ialah HIV.
HIV sendiri menyerang sistem imun paada tubuh yang akhirnya akan membuat tubuh lebih rentan terinfeksi penyakit lainnya.
Jika HIV ini berada di stadium akhir bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Anak Perlu Mendapatkan Edukasi Seksual dari Orang Tua Agar Tidak Mendapatkan Informasi yang Keliru

Baca juga: Rentang Usia Ini Anak Harus Mulai Diajarkan Edukasi Seksual, Dokter Beri Tips Cara Mengedukasinya
4. Terjadinya infeksi pada ibu hamil yang ditularkan oleh pasangan
Ibu hamil sangat rentan terkena infeksi, infeksi ini bisa ditularkan oleh pasangan yang suka melakukan seks bebas.
Infeksi yang mengenai ibu hamil tersebut dapat menyebabkan terjadinya pecah ketuban sebelum waktunya atau pecah ketuban dini.
Pecah ketuban tersebut dapat mempengaruhi keadaan janin dan dapat berisiko pada janin.
dr. Clarin sebut jika dampak dari melakukan seks bebas sangatlah luas dan merugikan diri sendiri.
Oleh sebab itu, pentingnya edukasi seksual yang harus diajarkan kepada anak sejak dini untuk mencegah terjadinya seks bebas.
Baca juga: Dokter Binsar Martin Sinaga, FIAS Jelaskan Pentingnya Memberikan Edukasi Seksual pada Usia Remaja
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Clarin Hayes dalam tayangan YouTube Tribunnews dalam program On Cam Everynight.