TRIBUNHEALTH.COM - Denyut jantung normal bervariasi pada setiap orang, tetapi kisaran normal untuk orang dewasa yaitu 60-100 denyut permenit.
Detak jantung merupakan frekuensi detak jantung seseorang per menit.
Umumnya, detak jantung pada usia remaja dan usia dewasa berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Dengan berolahraga sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan yang paling penting adalah memicu pembuatan pembuluh-pembuluh darah baru.
Baca juga: Santriwati Dipaksa jadi Pemuas Nafsu Pimpinan Pondok: Dijanjikan Surga dan Ancaman jika Menolak
Namun adapun masalah yang bisa saja muncul jika melakukan olahraga yang tidak baik, seperti terjadinya serangan jantung.
Pada dasarnya, serangan jantung adalah terhentinya aliran darah secara tiba-tiba.

Baca juga: Temuan Mayat Dimutilasi dan Dicor di Depot Air Isi Ulang, Korban Merupakan Pemilik Usaha
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Pembuluh darah koroner merupakan pembuluh darah yang memperdarahi otot jantung.
Ketika seseorang melakukan olahraga, jantung akan bekerja menjadi lebih berat dan keras.
Sehingga secara tiba-tiba bisa menjadi sumbatan pada pembuluh darah jantung.
Adanya plak bisa menutupi aliran pembuluh darah jantung.
Baca juga: Tidak untuk Gaya, Ini Manfaat Penggunaan Kawat Gigi alias Behel
Hal ini menyebabkan aliran darah tidak dapat turun ke bawah.
Sehingga otot yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut menjadi mati dan tidak dapat oksigen dan tidak dapat darah.

Baca juga: Gangguan Ereksi Tidak Bisa Diobati Hanya dengan Vitamin Saja, Begini Pengobatannya
Pada akhirnya terjadi serangan jantung pada saat berolahraga dan menyebabkan seseorang kehilangan nyawa.
Olahraga tidak berbahaya bagi jantung
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menegaskan jika olahraga tidak berbahaya bagi jantung.
Akan tetapi, kita harus tahu atau memahami kondisi kita.
"Kita harus tahu sebenarnya kita berada dalam risiko apa, jangan-jangan kita memiliki faktor-faktor risiko yang dapat menjadikan kita mempunyai penyumbatan pembuluh darah," terang dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Seperti adanya penyakit bawaan diabetes, hipertensi, kolesterol dan sebagainya.
Baca juga: Terungkap Sosok Pemeran Video Viral 2 Menit 27 Detik di Kendari Sulawesi Tenggara, Begini Kronologi
"Kita juga harus tahu intensitas yang mampu kita lakukan untuk olahraga, apakah kita berada di intensitas ringan, sedang, atau berat," jelas dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.

Baca juga: Pasangan Nekat Berhubungan Intim di Pinggir Jalan, Aksi Bejat Terekam Kamera
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 03 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.