TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung menempati posisi terbanyak dialami masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Seseorang yang menderita penyakit jantung harus menjaga kualitas hidupnya dengan baik agar mencegah terjadinya keparahan penyakit.
Untuk menunjangnya, penderita penyakit jantung masih bisa menjalankan aktivitas fisik seperti berolahraga.
Baca juga: Gagal Pernapasan dan Jantung Diduga Jadi Penyebab Meninggalnya Artis Iqbal Pakula, Ini Penjelasannya
Berdasarkan pemaparan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M.Biomed, Sp.JP, jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan oleh penderita penyakit jantung seperti:
- Jalan
Untuk menjaga kondisi kesehatan jantung, klik disini
- Sepeda
- Lari
- Berenang
Setidaknya lakukan salah satu jenis olahraga di atas selama 30 menit dalam sehari.
Baca juga: 3 Manfaat Berenang untuk Kesehatan Psikologis, Mulai dari Kelola Stres hingga Bikin Tidur Nyenyak
"Minimal lakukan 30 menit dalam sehari 3 sampai 5 kali seminggu," imbuhnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Meski termasuk penyakit serius, namun sebenarnya penyakit jantung masih bisa diantisipasi.
Salah satunya dengan mengenali faktor risiko penyakit jantung yang masih dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
Ada sejumlah indikator yang masuk golongan faktor risiko yang bisa dikendalikan.
Antara lain:
- Hipertensi
- Diabetes
Baca juga: Faktor Lokal hingga Penyakit Sistemik Seperti Diabetes Melitus Bisa Menyebabkan Bau Mulut
- Kolesterol
- Faktor genetik.
Untuk mengendalikan berbagai faktor di atas bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan menyangkut pada usia dan jenis kelamin.
Pasien laki-laki dan berusia di atas 40 tahun menduduki risiko lebih tinggi terkena jantung.
"Jadi laki-laki di atas 40 tahun adalah faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan," ucap Lenda.
Oleh karena itu laki-laki memiliki risiko 2 kali lebih tinggi daripada perempuan untuk terkena penyakit jantung koroner
Baca juga: Tanda Paru-paru Belum Sembuh dari Covid-19, Merasa Sesak Napas meski Pemeriksaan Jantung Normal
Di antara berbagai penyakit jantung yang ada, paling banyak diderita masyarakat ialah penyakit jantung koroner.
Adapun berbagai jenis penyakit jantung yang ada, misalnya:
- Penyakit jantung koroner
- Gagal jantung
- Gangguan irama jantung
- Gangguan katup jantung
- Gangguan otot jantung
Tekan Kasus Penyakit Jantung
Jantung adalah salah satu organ yang paling penting pada tubuh.
Baca juga: dr. Bayushi Sebutkan Gejala Khas Penyakit Jantung, Nyeri Dada yang Menjalar ke Anggota Tubuh Lainnya
Mengingat jantung memberikan suplai makanan dan oksigen pada seluruh organ tubuh.
Apabila ada gangguan di jantung maka akan memberikan dampak pada organ yang lain.
Misalnya paru-paru dan ginjal yang mudah mengalami keluhan pada penderita penyakit jantung.
Untuk itu penting sekali menerapkan pola hidup yang sehat untuk mencegah penyakit jantung datang.
Lena mengatakan, prevalensi kejadian penyakit jantung masih cukup tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Karena itu penyakit jantung menyebabkan kematian terbanyak bagi masyarakat dari penyakit tidak menular.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bawaan bisa Diketahui Sedini Mungkin Sebelum Menikah?
"Dari keseluruhan penyakit jantung, penyakit jantung koroner yang paling banyak menjadi urutan tertinggi sebagai penyebab kematian penduduk di seluruh dunia," sambungnya.
Penderita penyakit jantung koroner memiliki sejumlah faktor risiko yang bisa dikendalikan maupun tidak bisa dikendalikan.
Untuk menekan kasus jantung koroner ini, para dokter selalu memberikan edukasi agar kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Terlebih bagi para masyarakat yang menderita penyakit jantung agar kondisinya semakin tidak memburuk.
Baca juga: Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan, Bisakah Sembuh? Ini Kata dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA
Penjelasan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)