TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat mengalami masalah bau mulut saat berpuasa?
Secara umum, bau mulut saat puasa dipicu oleh beberapa hal.
Di antaranya yakni makanan yang kita konsumsi ketika sahur cenderung berbau menyengat sehingga menyebabkan bakteri di dalam mulut berkembang biak dengan cepat.
Tidak hanya itu, bau mulut juga bisa disebabkan karena kondisi dehidrasi di mana asupan cairan dalam tubuh sangat kurang.
Lantas adakah perbedaan masalah bau mulut saat berpuasa dan tidak berpuasa?
"Mungkin kalau saya bisa jelaskan secara umum, salah satu faktor yang saya yang sebutkan adalah faktor dehidrasi," ungkap Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP.
Baca juga: drg. Ardiansyah Tegaskan jika Penanganan Gigi Maju Harus dengan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

Baca juga: Kulit Kering Saat Puasa, Wajar atau Tidak? Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan Ungkap Penyebabnya
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 06 April 2023.
Kondisi dehidrasi menyebabkan produksi air liur atau saliva menjadi berkurang.
Bau mulut juga bisa disebabkan oleh faktor lokal, misalnya kondisi di dalam rongga mulut menyebabkan terjadinya bau mulut.
Contohnya adalah adanya gigi berlubang atau karies, utamanya lubang gigi yang sudah menyebabkan nekrotik.
Sehingga gangren atau yang biasa dikenal dengan gangren pulpa.
Kondisi seperti ini sudah pasti menyebabkan rongga mulut seseorang mengeluarkan bau tidak sedap akibat adanya gangren yang menimbulkan bau jaringan yang sudah mati.
"Istilah awalnya bau bangkai seperti itu," ucap Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP dalam tayangan Puasa Sehat (06/04/2023).
Ada penyakit tertentu yang juga bisa menyebabkan bau mulut atau halitosis.
Baca juga: Dokter : Duduk Terlalu Lama dapat Menyebabkan Ambeien Lebih Terasa pada Kondisi Grade 3 atau 4

Baca juga: Berikut Cara Mengatasi Bibir Kering saat Berpuasa yang Disampaikan dr. Arini Widodo Sp.KK
Salah satu faktor sistemik yang sering menyebabkan menyebabkan bau mulut (halitosis) adalah diabetes melitus (DM).
Kondisi-kondisi akibat penyakit sistemik tersebut dapat merangsang atau menjadi triger terjadinya penyakit-penyakit di dalam rongga mulut.
"Mulai terjadi misalnya jaringan periodontitis menjadi peradangan ya pada jaringan pendukung sehingga itu juga menyebabkan terjadinya bau mulut pada seseorang," ulas Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP.
Tetapi pada umumnya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor lokal.
Faktor lokal misalnya banyaknya plak atau karang gigi yang melekat pada gigi seseorang.
Oleh karena itu, fungsi daripada air liur untuk mencegah terjadinya zat-zat yang dapat merusak permukaan gigi seperti kalkulus atau plak sangat penting.
Terdapat istilah yang dikenal sebagai self cleansing, yaitu membersihkan secara otomatis rongga mulut dengan sendirinya.
Baca juga: Apakah Anggapan Ini Benar, Bahwa Tulang yang Sudah Lepas Pen Lebih Kuat dari yang Terpasang Pen?

Baca juga: Ketahui Kondisi Medis Tertentu yang Tidak Disarankan Melakukan Treatment Pengencangan Vagina
Fungsi ini diperankan oleh air liur atau saliva.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi alat pembersih gigi dan mulut.
Baca juga: Saat Puasa Berat Badan Malah Bertambah, Mengapa bisa Terjadi? Begini Penuturan Dokter Spesialis Gizi
Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.KG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 06 April 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.