Breaking News:

Saat Puasa Berat Badan Malah Bertambah, Mengapa bisa Terjadi? Begini Penuturan Dokter Spesialis Gizi

Setiap orang tentunya berbeda-beda, ada yang mengalami penurunan berat badan saat puasa dan ada juga yang mengalami berat badan bertambah.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
lifestyle.kompas.com
ilustrasi berat badan bertambah saat puasa 

TRIBUNHEALTH.COM - Bagaimana jika saat berpuasa berat badan malah bertambah?

Dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, dr. Juwalita Surapsari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Kompas.com.

"Ada penelitiannya, jadi penelitiannya dilakukan di Indonesia. Udah dipubish di jurnal tahun 2016, bahwa ternyata penurunan berat badan yang terjadi pada bulan ramadahan sebetulnya bukan karena intake kalori kita yang berkurang, tetapi karena aktivitas kita di malam hari yang lebih meningkat," ujar dr. Juwalita Surapsari

ilustrasi berat badan bertambah saat puasa
ilustrasi berat badan bertambah saat puasa (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Secara Konsep Intermittent Fasting Apakah Sama Seperti Puasa Ramadhan? Ini kata Spesialis Gizi

Aktivitas di malam hari lebih meningkat karena pergi sholat tarawih, mungkin ada yang sholat tahajud atau membaca Al-qur'an.

Sehingga sebenarnya lebih aktif saat malam hari, jadi pengeluaran energinya lebih banyak.

"Sedangkan kalau dilihat, asupan makannya ketika dia puasa dengan tidak puasa ternyata dipenelitian gak berbeda secara signifikan. Padahal sebetulnya ketika lagi puasa, kan yang tadinya makan 3 kali sehari menjadi 2 kali. Kalau intake kalorinya tidak berubah, berarti mungkin waktu makan buka puasa kebanyakan," imbuhnya

Baca juga: Jangan Salah, Ternyata Puasa Bermanfaat untuk Kulit Kita. Simak Penjelasan Berikut

Sebenarnya saat kita sudah tidak ada asupan makanan apapun di atas 8 jam, sudah pasti tubuh kita akan memecah lemak.

Setelah kita makan 3 sampai 4 jam, energi yang digunakan untuk beraktivitas adalah dari makanan yang baru saja kita konsumsi.

Setelah 3-4 jam, makanan sudah tidak ada dan kita tidak mengonsumsi makanan, akhirnya yang dipecah pertama kali adalah glikogen, yaitu pemecahan cadangan gula yang ada di liver dan otot.

Sekitar 8 jam setelah puasa, tidak ada asupan dan kalori apapun yang masuk akhirnya yang mulai dipecah adalah lemak, begitu dan seterusnya.

Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan saat Menjalankan Puasa Ramadhan, Otak Lebih Sehat hingga Bantu Detoksifikasi

2 dari 2 halaman

Karena tubuh kita melakukan metabolisme secara terintegrasi.

Sehingga ketika tidak ada makanan akan memecah cadangan-cadangannya, termasuk cadangan lemak, berarti yang terjadi adalah Metabolic switch.

Maksud dari metabolic switch, yang tadinya kalori yang digunakan atau energi yang digunakan asalnya dari gula dan cadangan gula, sekarang switching yang dipakai adalah dari lemak.

Ini disampaikan pada channle YouTube Kompas.com bersama dengan dr. Juwalita Surapsari, Sp.G.K, M.Gizi. Seorang dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBerat BadanPuasaDokter Spesialis Gizidr. Juwalita Surapsari Sarang Laba-Laba Kolak Pisang Es Potong Es Cincau
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved