Breaking News:

Tanda Paru-paru Belum Sembuh dari Covid-19, Merasa Sesak Napas meski Pemeriksaan Jantung Normal

Pemeriksaan jantung dan paru yang komprehensif dapat membantu menentukan mengapa beberapa penyintas Covid-19 masih mengalami sesak napas

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri dada 

TRIBUNHEALTH.COM - Meskipun telah pulih dari Covid-19, pasien masih dapat melihat efek jangka panjang dari penyakit tersebut.

Pandemi telah menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah pada banyak pasien Covid-19.

Beberapa gejala sangat parah sehingga efeknya tidak dapat pulih seperti sedia kala, sementara pada beberapa kasus lain membutuhkan waktu yang lama untuk benar-benar pulih dair efek Covid-19.

Beberapa tanda paru-paru belum sembuh sepenuhnya akibat infeksi Covid-19 antara lain masih merasakan sesak napas, hingga adanya cairan dalam organ tersebut.

Dilansir Tribunhealth.com dari India Times, berikut ini uraiannya.

Sesak napas

Sesak napas
Sesak napas (Pexels)

Pemeriksaan jantung dan paru yang komprehensif dapat membantu menentukan mengapa beberapa penyintas Covid-19 masih mengalami sesak napas.

Beberapa pasien sebelumnya telah menjalani pemeriksaan rutin, seperti pemeriksaan fungsi paru, ekokardiogram, rontgen dada, atau pemeriksaan aktivitas standar, dengan hasil yang normal atau tidak menjawab alasan mengapa mereka masih mengalami sesak napas.

Baca juga: dr. Bayushi Eka Putra Paparkan Perbedaan antara Henti Napas dan Henti Jantung, Berikut Ulasannya

Cairan di paru-paru

Pasien dengan Covid-19 sering mengalami kelebihan cairan di paru-parunya, yang membuat sulit bernapas.

2 dari 2 halaman

Pada tahap awal penyakit, cairan protein yang bocor ke paru-paru pasien Covid-19 dapat bertahan untuk sementara waktu.

hasil pemeriksaan paru-paru
hasil pemeriksaan paru-paru (tribunnews.com)

Tampilan ground-glass di paru-paru

Gejala paru-paru Covid mungkin menyerupai ground glass, yang bisa diamati dari hasil rontgen.

Kekeruhan ground-glass akut dan kronis dapat dibedakan satu sama lain.

Latihan yang meningkatkan pernapasan dapat membantu PPOK dan efek sampingnya dengan membersihkan lendir dan cairan lain dari paru-paru dan meningkatkan oksigenasi di sana.

Baca juga: Dokter Spesialis Paru Paparkan Bahaya Vape yang Merusak Paru Bahkan Potensi Kecanduan Narkoba

Sindrom gangguan pernapasan akut

Di unit perawatan intensif di seluruh dunia, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan peningkatan pasien dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Menurut laporan awal, ARDS terkait Covid-19 berbeda dari ARDS sebelumnya dalam beberapa hal.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Covid-19paru-paruJantungSesak Napas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved