Breaking News:

Memahami Efektivitas Terapi Sel Punca pada Penatalaksanaan Covid-19

Terapi berbasis sel sebagai modalitas pengobatan regeneratif dianggap sebagai salah satu disiplin ilmu yang paling menjanjikan di bidang kedokteran.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
tribunnews.com
Ilustrasi pengembangan sel punca atau stem cell 

TRIBUNHEALTH.COM - Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok.

Penyakit ini diyakini dapat merusak paru-paru dan sistem organ lainnya seperti jantung hingga sistem kekebalan manusia.

Hingga saat ini belum terdapat pengobatan khusus untuk penyakit ini, namun para ilmuwan di Tiongkok telah melakukan banyak studi klinis terhadap terapi berbasis sel untuk pasien dengan Covid-19 dan penyakit pernapasan lainnya.

Terutama studi klinis menggunakan sel punca (stroma) mesenkim atau mesenchymal stem (stromal) cells (MSC) dengan memanfaatkan media terkondisi yang diturunkan dari MSC atau MSC-derived conditioned media (CM) atau vesikel ekstraseluler dan beberapa tipe sel lainnya.

Data preklinik terbaru dari model infeksi virus pernapasan dan studi klinis berkaitan dengan penggunaan MSC sudah diperlihatkan dengan cara mengubah ekspresi cytokine proinflamasi, dan membantu memperbaiki jaringan yang rusak pada penderita Covid-19 untuk mengurangi badai cytokine dan mengaktifkan fungsi regeneratif, antiinflamasi, dan imunomodulator (Anurogo, et al. 2023).

Baca juga: Olahraga Sebelum Tidur Tak Akan Mempengaruhi Kualitas Tidur, Berikut Beberapa Rekomendasi Olahraga

Ilustrasi tata laksana pasien Covid-19
Ilustrasi tata laksana pasien Covid-19 (megapolitan.kompas.com)

Baca juga: Kerusakan Gigi Akibat Tindakan Bleaching Mengharuskan Beberapa Orang Menggunakan Veneer Gigi

Beberapa uji klinik yang dilakukan telah memperlihatkan bukti yang menunjukkan bahwa infus MSC intravena (IV) adalah pilihan yang dapat digunakan karena tergolong aman dan dapat mengarah pada perbaikan klinis dan imunologis pada beberapa pasien pneumonia Covid-19 dengan kondisi yang parah.

Terapi sel

Terapi berbasis sel sebagai modalitas pengobatan regeneratif dianggap sebagai salah satu disiplin ilmu yang paling menjanjikan di bidang sains dan kedokteran modern.

Teknologi canggih semacam ini menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk terapi transformatif dan berpotensi kuratif untuk beberapa penyakit yang dianggap paling mengancam kehidupan manusia (Anurogo, et al. 2023).

Pengobatan regeneratif dengan cepat menjadi suatu hal dalam perawatan kesehatan dengan tujuan khusus untuk memperbaiki dan mungkin mengganti sel, jaringan atau organ yang sakit dan akhirnya mengembalikan fungsi normal.

2 dari 3 halaman

Anurogo, et al. (2023) menerangkan jika terapi berbasis sel punca didefinisikan sebagai pengobatan apa pun untuk penyakit atau kondisi medis yang pada dasarnya melibatkan penggunaan semua jenis sel punca manusia yang layak, termasuk sel punca embrionik atau embryonic stem cells (ESC), iPSC, dan sel punca dewasa untuk terapi autologus dan alogenik.

Sel punca menawarkan solusi sempurna ketika ada kebutuhan untuk transplantasi jaringan dan organ melalui kemampuannya untuk berdiferensiasi menjadi jenis sel spesifik yang diperlukan untuk perbaikan jaringan yang sakit.

Potensi penerapan terapi berbasis sel punca ini termasuk terapi untuk penyakit neurodegeneratif, penyakit mata, diabetes, dan penyakit pernapasan seperti Covid-19 dan ARDS.

Baca juga: Manfaat Konsumsi Blueberry untuk Kesehatan Kulit, Melawan Penuaan Dini hingga Bantu Penyembuhan Luka

Ilustrasi teknologi perkembangbiakan sel punca
Ilustrasi teknologi perkembangbiakan sel punca (health.kompas.com)

Baca juga: Infeksi Covid-19 Bisa Menyebabkan Kerusakan Organ, Begini Tata Laksana Covid-19 Menurut Ilmuwan

Stem cells

Stem cells (sel punca) memiliki sifat pembaruan diri dan potensi diferensiasi multi-garis keturunan, sehingga menjadikannya modalitas yang menarik untuk terapi sel di klinik.

Namun, karena banyak batasan etika dan hukum, perkembangan klinis dan perkembangan terapi sel induk relatif lambat.

Akumulasi penelitian telah menunjukkan bahwa terapi sel induk menjadi salah satu strategi pengobatan yang muncul untuk beberapa penyakit refractory tanpa pengobatan yang diketahui, termasuk infeksi virus (Anurogo, et al. 2023).

Pandemi virus yang baru muncul, yang dapat menyebabkan kerusakan multiorgan dan tidak ada terapi khusus, obat-obatan, maupun vaksin yang tersedia, sangat cocok untuk uji coba terapi sel punca.

Dengan pandemi Covid-19, terapi sel punca dan terutama terapi terkait sel punca mesenkim telah menunjukkan potensi terapeutik.

Mesenchymal stromal atau mesenchymal stem cells

3 dari 3 halaman

Mesenchymal stem cells (MSC) adalah populasi sel heterogen yang berkembang biak secara in vitro sebagai sel yang melekat pada plastik, memiliki morfologi seperti fibroblast, dan membentuk koloni secara in vitro.

Menurut International Society for Cellular Therapy (ISCT), MSC melekat pada plastik, mengekspresikan penanda permukaan CD90, CD73, dan CD105, negatif untuk penanda hematopoietik CD14, CD34, CD45, CD19, dan HLA-DR, dan harus mengekspresikan kemampuan diferensiasi multilineage menjadi garis keturunan adipogenic, osteogenic, dan chondrogenic.

Baca juga: Pahami Perbedaan antara Perawatan Veneer dan Bleaching Gigi, Begini Penjelasan Dokter Gigi

Ilustrasi uji teliti sel punca
Ilustrasi uji teliti sel punca (sains.kompas.com)

Baca juga: Pengolahan Daging Merah yang Salah Dapat Meningkatkan Kadar Kolesterol hingga Menimbukan Bahaya

MSC awalnya ditemukan dan diisolasi dari sumsum tulang, namun kemudian ditemukan juga di berbagai jaringan seperti bantalan lemak adiposa, pulpa gigi, tali pusat, dan plasenta.

Saat ini, MSC dari jaringan yang berbeda sedang diuji untuk terapinya pada kasus Covid-19.

Pernyataan ini dikutip dari hasil penelitian Anurogo, Dito., Hermawan, Zahradiva Putu Fitria., Awaliah, Nur Rahmah., dan Ikrar, Taruna. (2023). Terapi Sel Punca dan Tata Laksana Covid-19. Medicinus, 36(1), 11-19.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSel puncaCovid-19Wuhan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved