TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkan sobat sehat menjumpai pengidap bipolar?
Bipolar ialah salah satu gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.
Penderita bipolar yang merasa sangat senang sebelumnya bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih.
Sebaliknya, penderita bipolar yang sebelumnya merasa sangat sedih bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat gembira dan senang.
Lantas apakah bipolar dapat disembuhkan?
"Ini sering banget ditanyakan. Jadi bipolar itu di dokter manapun, di jurnal manapun, di kesehatan mental baik luar negeri maupun Indonesia bahwa bipolar ini tidak bisa disembuhkan," jelas dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Baca juga: Selain Bau Mulut yang Tidak Segar, Nyatanya Puasa juga Memiliki Manfaat bagi Rongga Mulut Kita

Baca juga: Rambut yang Rontok dan Berketombe Bisa Memengaruhi Estetika, Kepercayaan Diri Bisa Berkurang
Perlu menjadi informasi apabila penyakit bipolar tidak bisa disembuhkan.
Hal ini karena berhubungan dengan genetik atau keturunan.
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Vide program Tribun Health edisi 25 Mei 2022.
Pasalnya yang bisa dilakukan adalah mengendalikan bipolar yang diderita.
"Jadi kita menggaet sekitar, kita arahkan ke kanan sedikit. Terlalu lebih ke kanan kita ke tengah sedikit. Jadi harus bisa mengendalikan," terang dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Diharapkan dengan mengendalikan bipolar yang diderita dan memberikan sugesti pada diri sendiri, kemudian mengarahkan tipe manik agar lebih tenang dan rileks, selanjutnya yang mengalami depresi didorong untuk meju dan optimis maka penderita bisa bertahan dengan bipolarnya seumur hidup serta bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya.
Umumnya seseorang yang menderita bipolar diberikan hipnoterapi.
Baca juga: Kenali Pengertian Stain dan Cara Jitu Mengatasinya dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP

Baca juga: Waspada, Ibu Hamil juga Dapat Mengalami Penyakit Jantung yang Disebut Peripartum Cardium Myopathy
Menurut dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET pengobatan bipolar ada tiga macam, antara lain:
1. Medikamentosa
Medikamentosa akan diresepkan oleh dokter-dokter psikiater, dokter jiwa atau kesehatan jiwa.
"Kenapa, karena tergantung dengan tipenya. Pada saat muncul manik maka akan diberikan obat anti manik," ulas dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Saat muncul keluhan depresi, maka penderita akan diresepkan obat anti depresan.
Namun apabila keduanya muncul, maka pasien akan diberikan stabilizer.
"Efek sampingnya apa ya, segala sesuatu yang berlebihan maka akan menghasilkan efek samping yang bro. Makanya biasanya mereka itu (penderita bipolar) tetap harus dikonsulkan," kata dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Biasanya penderita bipolar dianjurkan konsultasi setiap 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali.
Baca juga: Jangan Langsung Menggunakan Sisir setelah Keramas, Hal Ini Menyebabkan Rambut Rontok
2. Psikoterapi
Apabila bipolar yang diderita sudah stabil maka akan dibantu dengan psikoterapi.
"Kalau yang masih ringan-ringan bisa tipe 2 itukan ringan ya, kalau tipe 1 itu luar biasa sekali ya. Tipe 2 ringan bisa dilakukan dengan psikoterapi, diajak ngobrol sudah keluar masalahnya baru dilakukan hipnoterapi," tambah dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.

3. Hipnoterapi
Perlu diingat bahwa pengobatan bipolar terdapat beberapa proses.
Baca juga: dr. Merry Amelya PS Sp.OG Sampaikan Beberapa Persiapan yang Harus Dilakukan Ibu Hamil Sebelum Puasa
Klik di sini untuk mendapatkan referensi bipolar lebih luas.
Penjelasan dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Vide program Tribun Health edisi 25 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.