TRIBUNHEALTH.COM – Kulit kering merupakan masalah yang terjadi saat lapisan epidermis atau lapisan terluar tidak mendapatkan kelembaban yang cukup.
Hal ini menyebabkan kulit terlihat seperti bersisik, mengelupas, hingga menjadi pecah-pecah.
Untuk mengetahui informasi seputar perawatan estetika hingga masalah kesehatan, kita bisa bertanya langsung dengan dokter yang berkompeten seperti dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) merupakan dokter cantik asal Yogyakarta yang memiliki banyak skill.
Skill atau keahlian yang dimilikinya, yaitu sering dipercaya menjadi moderator, penyelenggara webinar, vaksinator bersertifikat hingga ahli estetika bersertifikat.
Baca juga: Dokter : Duduk Terlalu Lama dapat Menyebabkan Ambeien Lebih Terasa pada Kondisi Grade 3 atau 4
Baca juga: Berikut Cara Mengatasi Bibir Kering saat Berpuasa yang Disampaikan dr. Arini Widodo Sp.KK
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dikenal sebagai Praktisi Anti Aging dan Kecantikan.
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) memulai karirnya sejak tahun 2005 hingga saat ini.
Pada tahun 2005-2010, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) bekerja sebagai Dokter Umum di Yayasan Gloria Yogyakarta.
Di tahun yang sama, namun tepatnya pada tahun 2006-2009 dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) bekerja di RS Elisabeth Ganjuran Bantul, DIY dan Klinik Realino Yogyakarta sebagai Dokter Umum.
Selanjutnya pada tahun 2008 hingga saat ini, ia menjalankan klinik dr. Theresia.
Kemudian pada tahun 2021 hingga saat ini, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dipercaya sebagai Dokter Estetika dan Anti-Aging di Wellness Clinic RS Bethesda Yogyakarta.
Perjalanan karir yang begitu panjang ini tentu didapatkan dengan kegigihannya mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999 hingga tahun 2005.
Kemudian dilanjutkan jenjang Magister yang fokus pada Biomedia (Anti-Aging Medicine) di Universitas Udayana dengan predikat kelulusan Summa Cum Laude (IPK 4.00).
Dengan kecerdasannya maka tak heran jika dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain:
1. Wisuda Terbaik Program Magister Universitas Udayana (IPK 4,00 dalam 3 semester) Tahun 2021
2. Dokter Istimewa IDI Wilayah DIY 2022
3. Dokter Influencer IDI Wilayah DIY 2022
Tak cukup sampai disini, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) juga mengikuti banyak pelatihan profesional atau professional training guna mengasah kemampuannya.
Pelatihan terakhir yang dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) ikuti adalah pada bulan Februari 2022 di Bali, yakni NASWAAM (Simposium Nasional dan Workshop Pengobatan Anti Aging).
Baca juga: Apakah Anggapan Ini Benar, Bahwa Tulang yang Sudah Lepas Pen Lebih Kuat dari yang Terpasang Pen?
Baca juga: Ketahui Kondisi Medis Tertentu yang Tidak Disarankan Melakukan Treatment Pengencangan Vagina
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) juga memiliki beberapa karya publikasi, yaitu:
1. Aktivitas Fisik dan Penuaan Kardiovaskular: Mekanisme dan Bukti Terbaru 2021, Jurnal Olahraga dan Kebugaran
2. Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan dan Keterampilan untuk Diagnosis dan Pengobatan Neuropati Nyeri: Pengembangan dan Evaluasi Proyek Pendidikan Nyeri untuk Dokter di Rangkaian Perawatan Primer, 2022
dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) akan menjawab segala pertanyaan sobat sehat mengenai perawatan estetika hingga masalah kesehatan.
Pertanyaan:
Apakah kondisi kulit kering bisa memicu munculnya penyakit lain seperti kulit bersisik, kulit gatal dan sebagainya dok?
Rina, Tinggal di Grobogan.
Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) menjawab:
Jadi penyebab kulit kering bermacam-macam, bisa dari penyakit.
Bahkan gagal ginjal bisa menyebabkan kulit kering.
Penyakit diabetes juga sangat mudah menyebabkan kulit kering.
Itulah yang harus kita singkirkan terlebih dahulu.
Post kemoterapi kanker juga bisa menyebabkan kulit kering, sehingga harus kita singkirkan terlebih dahulu bahwa memang tidak ada penyebab dari penyakitnya itu.
Ada yang memang kulit kering disebabkan karena fisiologis akibat kekurangan cairan pada saat puasa atau akibat terpapar udara luar, udara dingin terutama AC.
Kalau kita tidak ada perlindungannya, maka akan memengaruhi.
Kalau kulit keringnya itu didiamkan, maka akan membuat skin barrier atau epidermis kita rusak.
Padahal lapisan epidermis merupakan perlindungan tubuh sebagai proteksi dari kuman, virus, bakteri, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh kita.
Baca juga: Saat Puasa Berat Badan Malah Bertambah, Mengapa bisa Terjadi? Begini Penuturan Dokter Spesialis Gizi
Baca juga: Apakah Diperbolehkan Melakukan Perawatan Gigi saat Puasa? Ini Kata drg. Muhammad Ikbal Sp.Pros
Kalau skin barrier kita rusak apalagi sering garuk-garuk maka bisa tambah membuat rusak, mangkanya kalau pasien saya gatal saya suruh tepuk-tepuk saja karena kalau digaruk akan semakin rusak dan akan membuat kuman-kuman ini mudah masuk sehingga menyebabkan penyakit-penyakit kulit.
Kerusakan dari skin barrier menyebabkan masuknya kuman ke dalam kulit kita, sebenarnya kita normal terdapat kuman penjaga kulit.
Cuman pada saat skin barrier tidak bagus, minum kita tidak bagus, makan kita tidak bagus dan terlalu banyak gula maka akan membuat kulit menjadi kering maka efeknya sampai pada kerusakan kulit dan menyebabkan penyakit kulit.
Baca juga: dr. Karima Chendy Tegaskan Kondisi Jerawat Meradang Tak Disarankan untuk Melakukan Facial
Klik di sini untuk mendapatkan referensi lotion guna mengatasi kulit kering.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.