TRIBUNHEALTH.COM - Siapa sih yang tidak suka minuman yang manis dan menyegarkan?
Minuman manis menjadi salah satu minuman yang banyak digemari oleh banyak orang, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua menyukai minuman manis.
Minuman manis sudah menjadi konsumsi harian bagi sebagian orang dan dikonsumsi sebagai pendamping saat makan.
Namun perlu diperhatikan, konsumsi minuman manis berlebihan tidak baik untuk kesehatan tubuh karena tingginya kandungan gula di dalam minuman manis tersebut.
Lantas berapakah anjuran konsumsi gula harian yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
Baca juga: Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula Mempercepat Pembesaran Miom, Mitos atau Fakta?

Baca juga: Berikut Ini Contoh Pola Makan Sehat untuk Turunkan Hipertensi dan Kadar Gula Darah
Dilansir TribunHealth.com, dr. Andi Khomeini Takdir memberikan tanggapan mengenai batasan konsumsi gula harian dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.
dr. Andi Khomeini Takdir menyebutkan, perbincangan di media sosial mengenai minuman manis memang baru beberapa tahun ini disorot.
Dalam mengkonsumsi gula harian terdapat aturan-aturan tertentu yang perlu diperhatikan dan perlu diterapkan.
Gula ialah salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan manusia, akan tetapi meskipun begitu konsumsi gula berlebihan tidak dianjuran karena dapat berdampak pada kesehatan.
Jika dilihat dari imbauan dan regulasi, Kementerian Kesehatan RI dan WHO memiliki aturan dan batasan dalam mengkonsumsi gula harian tersebut.
Untuk memantau kadar gula di dalam tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Selain Berisiko Mengalami Diabetes, Asupan Gula yang Tinggi Meningkatkan Risiko Obesitas

Baca juga: 4 Tips Menurunkan Kadar Gula Darah Secara Alami: Rutin Olahraga hingga Perbanyak Makanan Berserat
Menurut penuturan dr. Andi Khomeini Takdir, Kementerian Kesehatan RI memiliki rekomendasi batasan konsumsi gula harian sebanyak kurang lebih 40-50 gram gula per hari.
Jika takaran tersebut dikonversi ke dalam sendok teh, maka sekitar 6-10 sendok teh per hari.
Perlu diingat dan digaris bawahi, konsumsi gula harian yang dianjuran oleh Kementerian Kesehatan adalah dalam takaran sendok teh bukan sendok makan.
Sementara terdapat diskusi yang sifatnya lebih global yaitu WHO, menurut dr. Andi Khomeini Takdir, WHO juga sudah memberikan rekomendasi pada tahun 2015.
Rekomendasi tersebut ialah jumlah konsumsi gula harian yang berasal dari gula pasir dan juga turunannya tidak lebih dari 10 persen kalori yang dikonsumsi seseorang dalam sehari.
Sebagai takarannya, WHO mengkonversi ke dalam sendok teh sebanyak 5-10 sendok teh sehari jika dikonversi nilainya 25-50 gram.
Baca juga: Metode yang Dapat Digunakan Pasien Diabetes untuk Kendalikan Gula Darah sebelum Terjadi Gagal Ginjal

Baca juga: dr. Mustopa, Sp. PD Bagikan Saran dan Tips Mengontrol Gula Darah Agar Tidak Mengidap Diabetes
WHO dengan rekomendasi tersebut berharap bahwa dengan menurunkan konsumsi gula ke tingkat 25 gram per hari, banyak sekali penyakit komorbid bukan hanya diabetes yang dapat diturunkan potensi kejadiannya.
dr. Andi Khomeini Takdir menyebutkan, sekarang ini angka kejadian diabetes sudah lebih dari ratusan juta.
Karena tingginya angka tersebut, sangatlah penting untuk membatasi dan memperhatikan asupan gula harian terutama yang berasal dari minuman manis.
Kurangi asupan minuman manis yang mengandung banyak gula dan ganti minuman tersebut dengan air putih yang jauh lebih sehat.
Kelebihan asupan gula harian tidak hanya memicu terjadinya diabetes saja, namun dapat meningkatkan berat badan, mengalami obesitas hingga penyakit jantung.
Baca juga: Batasi Konsumsi Gula, Garam dan Lemak untuk Kesehatan Tubuh. Ahli Gizi Sampaikan Alasannya
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Andi Khomeini Takdir dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)