TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang beranggapan bahwa banyak konsumsi gula, garam bisa menyebabkan penyakit lain seperti hipertensi dan diabetes.
Sehingga kita harus memperhatikan jumlah gula dan garan yang dikonsumsi per hari.
R. Radyan Yaminar menyampaikan, dari Kementrian Kesehatan memang mengatur beberapa sumber makanan yang harus kita batasi yaitu gula, garam dan lemak.
Karena jika kita mengonsumsinya terlalu berlebih akan berdampak buruk bagi tubuh.
Isi dari gula adalah karbihidrat semua, karbohidrat jika tidak digunakan atau konsumsinya berlebih di dalam tubuh akan dijadikan lemak.

Baca juga: Benarkah Makanan dengan Kadar Gula Tinggi Mempercepat Pembesaran Miom? Berikut Jawaban Dokter
Jangan heran jika konsumsi gula, maka komposisi tubuh malah jadi banyak lemaknya.
Bukan hanya lemak saja, tetapi konsumsi karbohidrat berlebih juga bisa menjadi lemak.
Lemak yang berlebih juga bisa meningkatkan kolesterol dan beresiko mengalami penyakit-penyakit lainnya seperti jantung dan metabolik lainnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa konsumsi garam yang berlebih bisa memicu terjadinya hipertensi.
R. Radyan Yaminar mengatakan, 3 makanan tersebut memang tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebih.
Batas maksimal konsumsi gula adalah 4 sendok makan.
Baca juga: Orang dengan Hipertensi Perlu Batasi Konsumsi Garam hingga Kafein
Sedangkan batas maksimal konsumsi garam dari Kementrian Kesehatan yakni 1 sendok teh.
Perlu diketahui batas maksimal konsumsi minyak ialah 5 sendok makan.
Batasan konsumsi gula, garam dan minyak yang disebutkan di atas adalah batasan secara umum.
Tetapi batasan konsumsi secara individu ketika dihitung juga akan berbeda, untuk lebih gampang masyarakat akan diberitahukan batasan konsumsi seperti yang disebutkan di atas.
Oleh karena itu kita perlu memilah-milah makanan yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi.
Kita ketahui saat ini banyak sekali makanan cepat saji atau junk food yang tinggi gula atau tinggi garam.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan R. Radyan Yaminar, S.Gz. Seorang ahli gizi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)