TRIBUNHEALTH.COM - Selain campak biasa, campak Jerman atau rubella adalah jenis campak yang sering menyerang anak-anak.
Meskipun keduanya adalah jenis campak, namun campak biasa dan campak Jerman adalah dua campak yang berbeda karena memiliki penyebab yang berbeda.
Campak Jerman atau rubella disebut juga dengan campak tiga hari, disebut demikian karena memang campak Jerman yang menginfeksi anak akan sembuh setelah tiga hari.
Campak Jerman ialah penyakit kulit yang menular yang disebabkan karena virus.
Baca juga: Mengenal Gejala Campak yang Harus Diwaspadai para Orangtua, Berikut Ulasan dr. Sindy Atmadja

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Begini Perbedaan Campak dengan Rubella yang Disampaikan oleh dr. Sindy Atmadja
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Menurut penuturan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A, gejala pada campak Jerman dinilai lebih ringan dibandingkan dengan campak biasa.
Gejala campak Jerman hampir sama dengan campak biasa, berikut gejalanya.
- Demam tidak terlalu tinggi, pada beberapa orang bahkan tidak timbul demam
- Munculnya ruam kemerahan
Berbeda dengan campak biasa, pada campak Jerman ruam lebih kemerahan dan tidak ada ke arah coklatnya.
Pada campak biasa ruamnya biasanya kemerahan dan mengarah ke arah kecoklatan.
Baca juga: Waspada Komplikasi Campak, Kenali Gejalanya Mulai dari Demam hingga Muncul Bintik Kemerahan di Kulit

Baca juga: dr. Hari Purwanto Sebut Campak Jerman Lebih Berbahaya Bagi Ibu Hamil Dibandingkan Campak Biasa
Ruam ini akan muncul pada area tengah tubuh terlebih dahulu, seperti di belakang telinga.
Ruam yang muncul di belakang telinga adalah gejala khas dari penyakit campak.
Setelah muncul di belakang telinga, campak akan muncul di bagian wajah, leher, badan, dan yang terakhir adalah bagian tangan.
Tingkatkan daya tahan tubuh anak agar tidak mudah terserang penyakit dengan produk berikut, klik di sini untuk mendapatkannya.
- Adanya pembesaran getah bening
dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A menyampaikan, pada campak Jerman ada yang mengalami pembesaran getah bening.
Kondisi ini hanya dapat diketahui oleh tenaga medis.
Baca juga: dr. Dina Fatmasari, Sp.DV Sebut Penularan Cacar Air Terjadi Melalui Droplet hingga Kontak Langsung

Baca juga: dr. Dina Fatmasari, Sp.DV Membenarkan Jika Cacar Air Terjadi Sekali Seumur Hidup, Begini Ulasannya
- Sembuh dalam kurun waktu tiga hari
Campak Jerman disebut juga dengan campak tiga hari yang artinya ruamnya hanya terjadi tiga hari saja.
Pada hari pertama muncul ruam, kemudian hari kedua ruam bertambah banyak, hari ketiga bertambah banyak lagi, dan hari keempat sembuh.
"Setelah ruamnya hilang ya sudah dinyatakan sembuh."
"Jadi benar-benar hilang dan selesai campaknya, karena itulah campak Jerman lebih ringan."
Baca juga: Cacar Air Rentan Menyerang Anak-anak, dr. Dina Fatmasari, Sp.DV Paparkan Alasannya
"Tidak seperti campak biasa, campak Jerman tidak berbahaya untuk anak-anak."
"Campak Jerman termasuk penyakit yang self limiting disease, tidak di apa-apain bisa sembuh sendiri," tutur dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A.
Untuk mencegah terjadinya keparahan dan komplikasi pada campak Jerman dapat melakukan vaksinasi campak.
Vaksinasi campak sendiri dapat dilakukan pada anak mulai dari usia 9 bulan dan sebaiknya tidak ditunda-tunda.
Baca juga: dr. Zahra Ayu Paparkan Perbedaan Penyakit Cacar Air dan Cacar Monyet, Berikut Penjelasannya
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Jabar.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)