TRIBUNHEALTH.COM - Pada umumnya, veneer gigi digunakan karena alasan estetika maupun untuk memperbaiki penampilan.
Dengan melakukan prosedur ini, warna gigi menjadi lebih cerah dan bisa membuat senyum seseorang tampak lebih simetris.
Tidak hanya itu saja, veneer gigi juga dilakukan untuk memperbaiki gigi patah maupun rusak.
Saat ini dikenal ada 2 jenis veneer gigi, yaitu veneer sementara dan veneer permanen.
Selain dapat meningkatkan estetika yang lebih baik, rupanya penggunaan veneer juga dapat menimbulkan risiko.
Baca juga: Tidur dengan Radiasi yang Tinggi Memengaruhi Kualitas Tidur, Dokter Imbau untuk Tidur Selama 6-8 Jam
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 19 Juli 2022.
Baca juga: Pentingnya Ibu Hamil Mengonsumsi Susu, dr. Rosmini: Agar Melahirkan Generasi Jauh dari Stunting
Risiko yang ditimbulkan akibat penggunaan veneer
Menurut Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K) pada dasarnya semua perawatan memiliki risiko.
Hal ini tergantung bagaimana sobat sehat melakukan perawatan.
"Kalau misalnya veneer sementara itu memang maintenancenya agak sulit dibanding veneer permanen," ujar Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K).
Ini karena pada veneer sementara dapat menyerap warna dan air.
Sehingga dalam jangka waktu tertentu bisa menyebabkan perubahan warna yang lebih cepat dibandingkan normalnya.
"Misalnya 3-5 tahun bisa bertahan kalau tidak di maintenance dengan bagus maka kemungkinan besar dia akan cepat berubah warna," kata Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K).
"Yang kedua, dia bisa copot karena faktor perlekatannya dengan veneer sementara karena memakai bahan tambalan saja, dia lebih cepat retak, atau lebih cepat copot dibanding kalau misalnya yang permanen," jelas Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K).
Baca juga: Ini Cara Alami Mencegah Munculnya Kerutan Menurut Pemaparan Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan
Baca juga: Manfaat Minuman Berkolagen Memang Bagus, Namun jika Mengandung Banyak Perisa Dampaknya Tak Baik
Sehingga pengguna veneer permanen tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang keras.
"Harus dijaga makannya karena memang perlekatannya hanya bahan tambalan. Beda kalau misalnya memakai veneer yang permanen," ungkap Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K).
Pasalnya veneer permanen memiliki kelebihan dapat bertahan lebi lama.
"Yang kedua memang diasah giginya supaya betul-betul ikatan antara bahan porselen itu dengan gigi itu benar-benar melengket," jelas Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K).
"Dari segi kekuatan, veneer permanen ada retensi mekanik. Kalau di veneer itu tadi cuman ditempelkan bahan-bahannya itu gampang retak atau gampang terkelupas dibanding dengan menggunakan veneer permanen," tutur Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K).
Biaya perawatan veneer sementara lebih rendah dibandingkan veneer permanen.
Pembuatan veneer permanen biasanya dari bahan porselen sehingga biaya yang dikeluarkan lebih mahal.
Baca juga: Guna Mencegah Komplikasi, dr. Dina Fatmasari Imbau untuk Segera Lakukan Pengobatan pada Cacar Air
Baca juga: Tips dari Psikolog dalam Mengelola Stres agar Tidak Memberat, Bisa Dilakukan Remaja
Tentu saja hal ini tergantung dari pilihan sobat sehat.
Klik di sini untuk dapatkan referensi produk pasta gigi yang aman digunakan.
Baca juga: Hati-hati, Krim Abal-abal Bisa Memengaruhi Kinerja Organ dalam Tubuh hingga Menimbulkan Efek Samping
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 19 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.