TRIBUNHEALTH.COM - Rutin melakukan kegiatan SADARI atau periksa payudara sendiri membantu sobat sehat melindungi diri dari kanker payudara.
SADARI merupakan cara paling sederhana untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.
Dengan melakukannya secara rutin, maka sobat sehat bisa menyadari apabila terdapat perubahan yang tidak biasa pada payudara.
Dengan begitu, bisa dilakukan pemeriksaan diagnosis lanjutan oleh dokter.
Baca juga: dr. Upik A. Miskad Ungkap Beragam Faktor Risiko yang Memudahkan Seseorang Menderita Kanker Payudara
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 05 Oktober 2022.

Baca juga: Pemasangan Veneer yang Terlalu Panjang pada Gigi Kelinci Dapat Mengganggu Fungsi Pengucapan
Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa
Apabila pasien sudah melakukan SADARI dan menyadari jika terdapat sesuatu pada payudaranya, umumnya pasien akan mengunjungi dokter.
Menurut dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K) pasien akan diberi beberapa pertanyaan oleh dokter.
Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
"Kalau ternyata ada benjolan nyata, pasien akan dikirim ke dokter spesialis patologi anatomi seperti saya," ujar dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K).
Dokter spesialis patologi anatomi adalah dokter yang ahli dalam memeriksa tubuh dan jaringan tubuh.
"Di lab patologi anatomi itu, kita akan ambil. Mungkin awalnya kita akan ambil jaringannya sedikit. Itu kita ambil sedikit saja pakai jarum yang halus untuk diambil sampelnya kemudian diperiksa di bawah mikroskop," ucap dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K).
Baca juga: Waktu yang Tepat Melakukan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri adalah 7-10 Hari Setelah Menstruasi

Baca juga: dr. Rahmilasari, Sp.DV Paparkan Pengobatan yang Dapat Dilakukan pada Kulit yang Mengalami Rosacea
Pasalnya setelah 30 menit, diagnosa pasti sudah bisa ditegakkan mengidap tumor atau tidak dan apabila iya, bisa ditegakkan pula jenis tumor yang diderita.
Selain dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop, bisa juga dilakukan pemeriksaan USG.
Tak hanya pemeriksaan USG saja yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker payudara, namun ada pula pemeriksaan mammografi.
Mammografi arau mammogram merupakan tes pemindaian untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan sinar-X.
Biasanya mammografi dilakukan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun.
Sementara USG bisa dilakukan pada semua usia.
"Itu pemeriksaan-pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk penegakkan diagnosis kanker payudara," tambah dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K).
Baca juga: Bolehkah Memelihara Kucing saat Hamil? dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG Menjawab

Baca juga: Kemerahan Rosacea Dapat Hilang Dalam Waktu Berapa Lama? Begini Tanggapan dr. Rahmilasari, Sp.DV
"Namun yang memastikan jenisnya jinak atau ganas itu dari patologi anatomi," lanjut dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K).
Klik di sini untuk mendapatkan referensi buku cara melakukan SADARI untuk mendeteksi kanker payudara.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Janin jika Ibu Hamil Terpapar Parasit Toxoplasma dari Kucing
Penjelasan dr. Upik A. Miskad, PhD., Sp.PA (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 05 Oktober 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.