TRIBUNHEALTH.COM - Toxoplasma merupakan parasit yang bisa ditemukan pada kotoran kucing.
Ibu hamil harus waspada jika mulai terpapar dengan parasit toxoplasma ini.
Pasalnya parasit toxoplasma yang masuk pada tubuh ibu hamil bisa membahayakan kondisi janin.
Baca juga: Ada 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan Ketika Menghadapi Masa Kehamilan, Begini Penjelasannya
Seperti menyebabkan kelainan janin yang salah satunya ialah Hidrosefalus.
Untuk menjaga kondisi kehamilan tetap sehat, klik disini
Kondisi hidrosefalus saat ini tengah banyak diperbincangkan oleh masyarakat luas.
Meski demikian, ibu hamil tak perlu takut untuk mendekati kucing.

Pasalnya bila Ibu hamil mendekati kucing atau memegang tanah yang sudah terkena kotoran dari kucing, cukup cuci tangan dan pastikan sebelum makan tangan sudah dalam keadaan bersih.
Karena parasit toxoplasma hanya akan bisa masuk pada tubuh jika tangan tidak dalam keadaan bersih pasca terkena kotoran kucing.
Baca juga: Ibu Hamil Perlu Waspada jika Muncul Keputihan selama Kehamilan, Berisiko Membahayakan Janin
"Jadi sebenarnya jika kucingnya dipelihara dengan baik, sering dimandiin, divaksin dan tidak sering memegang kotorannya, itu aman saja. Sehingga bisa berdekatan dengan kucing," ungkap Roland dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Dianjurkan Berolahraga
Memasuki masa kehamilan penting sekali untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan beraktivitas fisik seperti berolahraga.

Menurut anjuran Roland, kegiatan berolahraga ini bisa dilakukan oleh setiap ibu hamil tanpa ada pembatasan usia kandungan.
Karena yang terpenting adalah, tidak ada indikasi kandungan lemah.
"Di trimester pertama hingga trimester akhir mendekati kelahiran silahkan jika ingin berolahraga," ungkap Roland.
Baca juga: Ibu Hamil Perlu Melakukan Tips Ini Agar Terhindar dari Risiko Persalinan Prematur
Kendati begitu, perhatikan pula intensitas olahraga yang dilakukan.
Jika sudah mulai memasuki trimester tiga, maka sebaiknya intensitas olahraganya dikurangi.
Olahraga yang Dianjurkan
Tahukah Anda, bahwa sebenarnya tidak semua jenis olahraga baik dikerjakan oleh ibu hamil.
Menurut keterangan Roland, jenis olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi tidak dianjurkan bagi ibu hamil.
"Tetapi bukan berarti melarang ibu hamil untuk berolahraga," ujarnya.

Selama kondisi kehamilan terpantau baik dan tidak ada komplikasi, maka bisa menjalani olahraga namun dengan intensitas yang rendah.
Beberapa komplikasi yang tidak dianjurkan untuk menjalani olahraga, antara lain:
- Pendarahan
- Plasenta keluar
Baca juga: 11 Cara Mencegah Cedera saat Olahraga, Termasuk Melakukan Pemanasan dan Pendinginan
- Keluar air ketuban.
Ibu hamil bisa menjajal olahraga dengan intensitas ringan, seperti:
- Jogging ringan
- Jalan kaki
- Yoga

- Senam hamil
- dan berenang.
Nanas Tidak Gugurkan Kandungan
Salah satu anggapan yang beredar luas di masyarakat ialah mengenai konsumsi buah nanas yang disebut-sebut bisa menggugurkan kandungan.
Kira-kira apakah informasi tersebut mitos atau fakta?

Berdasarkan penjelasan Roland, buah nanas memiliki kandungan enzim bromelin.
Enzim ini bisa melembutkan mulut rahim hingga memicu kontraksi.
Namun kondisi di atas hanya bisa terjadi apabila seorang ibu hamil mengonsumsi buah nanas dalam jumlah yang berlebihan.
"Kalau hanya makan satu atau dua potong hingga satu nanas yang utuh, seharusnya tidak berdampak pada kehamilan," ucap Roland.
Baca juga: Aktivitas Olahraga yang Sebaiknya Tidak Dilakukan saat Hamil, Apa Itu? Simak Kata Dokter Berikut
Terlebih, buah satu ini memiliki banyak kandungan vitamin C.
Sehingga ia menegaskan tidak ada masalah jika ibu hamil mengonsumsi nanas, asalkan batasi jumlah konsumsinya.
Terutama bagi ibu hamil yang baru memasuki usia awal kehamilan, yakni awal trimester pertama.
Penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)