Breaking News:

Orang Tua Perlu Waspada, Diare yang Disebabkan Kuman atau Virus Bisa Merusak Lapisan Usus Halus

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) diare pada anak di bawah usia 2 tahun akan sangat berbahaya.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi anak perempuan alami diare, begini ulasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) 

TRIBUNHEALTH.COM - Apabila anak buang air besar lebih sering dari biasanya, seyogyanya sebagai orang tua lebih waspada.

Ini perlu diwaspadai agar anak tidak mengalami diare akut.

Pasalnya anak lebih rentan mengalami diare dibanding orang dewasa.

Diare pada anak merupakan kondisi ketika anak mengalami gangguan pencernaan.

Kondisi ini mengakibatkan anak lebih sering buang air besar ketimbang normalnya.

Mengenai hal ini, orang tua perlu lebih peka jika anak terlalu sering ke kamar mandi dalam sehari.

Baca juga: Tidak Segera Mengganti Sikat Gigi Termasuk Kebiasaan Buruk? Ini Kata Dr. drg. Munawir

Ilustrasi anak menangis karena diare, begini pemaparan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi anak menangis karena diare, begini pemaparan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Ingat 4 Hal Ini Sebelum Membeli Produk Kecantikan, Adanya Izin Edar Sangat Penting Diperhatikan

Selain itu, feses yang dikeluarkan apabila mengalami diare menjadi lebih lunak bahkan encer.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

Bahkan dalam keadaan gawat feses yang keluar bisa disertai adanya lendir dan darah.

Selain itu, anak juga bisa kehilangan kesadarannya.

2 dari 4 halaman

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengatakan jika pada kasus diare yang disebabkan kuman atau virus bisa merusak lapisan dari usus halus.

Apabila usus halusnya rusak, kuman-kuman bisa masuk ke dalam darah.

Sehingga bisa menimbulkan gejala-gejala dehidrasi yang lebih berat, demam yang tinggi, terkadang juga bisa sampai kejang.

"Ini karena kuman-kuman atau bakterinya atau virusnya yang termasuk virus yang ganas masuk ke dalam aliran darahnya," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menambahkan jika diare terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun maka akan sangat berbahaya.

"Ternyata itu merupakan awal dari diare yang berat, jadi tambah harus hati-hati untuk anak-anak di bawah umur 1 tahun atau bayi-bayi," tutur Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Itu lebih berbahaya, karena terlambat sedikit saja akan menyebabkan komplikasi yang berat," ucap Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Baca juga: Apakah Seseorang dengan Bipolar Bisa Melakukan Self Hipnosis? Begini Penjelasan dr. Yanne Cholida

Ilustrasi anak kesakitan karena diare, begini penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi anak kesakitan karena diare, begini penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Pertambahan Usia Membuat Lansia Mengalami Perubahan Metabolisme dan Tak Jarang Alami Malnutrisi

Lantas apa yang menyebabkan anak usia di bawah 1 tahun mengalami diare?

"Kalau sedang minum susu formula, nah cara menyediakan susu formula itu kurang baik, botolnya terkontaminasi dengan virus, nah itu bisa," ulas Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Nah itu bisa virusnya masuk ke dalam saluran pencernaannya bisa menyebabkan diare yang serius," jelas Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

3 dari 4 halaman

Apabila tidak segera tertangani, pasti diare yang terjadi pada anak akan menyebabkan dehidrasi.

Oleh sebab itu, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengimbau untuk segera ditangani dengan pemberian cairan oralit.

"Kan sekarang udah dimana-mana ada dijual cairan oralit, beli di warung aja bisa cairan oralit itu," tambah Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menegaskan sekali lagi apabila diare tidak ditangani dengan segera maka akan jatuh dalam keadaan dehidrasi.

Ini 3 tahap diare

Diare ringan

Pada diare ringan, anak akan mengalami buang air besar sebanyak dua hingga tiga kali dalam sehari, tidak menunjukkan kegawatan, anak masih mau makan dan minum.

Pada kondisi ini, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menuturkan jika anak tidak perlu dilakukan perawatan dan cukup diberikan obat-obatan standar.

"Terus diberikan ASI apabila sedang minum ASI, diberikan zinc, kemudian tetap di jaga makan minumnya supaya tetap terjaga," papar Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Diare sedang

4 dari 4 halaman

Pada kondisi ini orang tua perlu berhati-hati.

Apabila diare yang dialami anak berlanjut terus-menerus dan tidak bisa berhenti maka harus segera di bawa ke rumah sakit.

Baca juga: Mulai 2023, Deteksi Dini Kanker Rahim Bisa Dilakukan dengan Manfaatkan PCR test yang Sudah Dimiliki

Ilustrasi bayi alami diare, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi bayi alami diare, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Pentingnya Mengontrol Makanan yang Dikonsumsi Agar Tidak Menimbulkan Dampak Buruk pada Tubuh

Diare berat

"Kemudian kalau yang berat ya itu tadi, disertai tanda-tanda kegawatan, ada demamnya, perutnya kembung, muntah-muntah maka harus segera di bawa ke rumah sakit," pungkas Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Klik di sini untuk mendapatkan referensi obat diare.

Baca juga: Ahli Gizi, Carrisa Paparkan Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian hingga Defisit Kalori

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdiareUsusBakteriVirus Seppuku (Harakiri) Virus Nipah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved