lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM – Banyak masyarakat Indonesia yang berpendapat jika keluar malam bisa menyebabkan pneumonia atau paru-paru basah.
Hal ini hanyalah mitos belaka.
Pneumonia atau paru-paru basah sendiri ialah kondisi pleura paru-paru yang berisi banyak cairan.
Untuk membahas mengenai informasi kesehatan paru-paru, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja yang sudah berkompeten seperti dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes merupakan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes lahir Sragen, 19 April 1983.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2009.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Ibu Hamil Disarankan Melakukan Pemeriksaan Jantung, Begini Kata dr. Bayushi Eka
Baca juga: dr. Andreas Infianto Sp.P: Isolasi atau Tidaknya Pasien Pneumonia Tergantung dari Penyebabnya
Setelah itu dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes melanjutkan program Pasca Sarjana jurusan Biomedik-Megister Kedokteran Keluarga pada tahun 2012 hingga 2017 di Universitas yang sama ketika menempuh pendidikan S1.
Rupanya di tahun yang sama, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes juga mengambil program Pendidikan Dokter Spesialis-I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (PPDS-1).
Sejak tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengambil program doctoral di program studi ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sejak tahun 2015 hingga tahun 2018, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes kerap kali mengikuti berbagai pelatihan.
Salah satu pelatihan yang ia ikuti pada tahun 2017 adalah Pelatihan Penaggulangan TB Nasional Kementerian Kesehatan RI Daerah Jawa Tengah.
Terakhir, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengikuti pelatihan TB DOTS Bagi Petugas Dokter dan Petugas Kesehatan, PDPI Cabang Surakarta yang diselenggarakan pada tanggal 03-07 September 2018.
Perlu diketahui jika sebelum bekerja di Rumah Sakit Nirmala Sukoharjo, rupanya dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes bekerja di Puskesmas Marowo, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah pada tahun 2011 hingga 2012.
Selain itu, ia juga menjadi dosen tetap di Universitas Sebelas Maret sejak tahun 2017 hingga saat ini.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan paru-paru sebagai berikut.
Baca juga: Penderita Pneumonia yang Dirawat di Rumah, Butuh Waktu Berapa Lama untuk Sembuh?
Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa Saja yang Bisa Alami Gangguan Jantung, Hal yang Sama Juga Bisa Dialami Bayi
Pertanyaan:
Apakah benar jika sering beraktivitas di malam hari bisa menyebabkan paru-paru basah?
Karena banyak sekali orang tua yang mengingatkan anaknya yang sedang keluar rumah.
Apabila keluar rumah harus memakai jaket, nanti takutnya terkena paru-paru basah.
Sebenarnya apakah anggapan ini benar, dok?
Opy, Tinggal di Klaten.
Dokter Spesialis Konsultan Paru, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes menjawab:
Kalau menurut saya bisa dianggap mitos.
Cuma tidak terus kita wah itu salah gitu, mungkin tidak ya.
Jadi pada intinya manusia membutuhkan istirahat.
Jadi upayakan istirahat itu cukup, nah kita mikirnya kalau keluar malam nanti mengurangi waktu istirahat kita.
Sehingga dapat menurunkan imunitas.
Menurut saya ini lebih ke akibat keluar malam itu, nanti akan menurunkan imunitas.
Padahal udara malam itu banyak sekali paparannya.
Bagaimana sih paru-paru mudah sakit, misalkan kita keluar malam terus banyak asap rokok, ada polusi udara, ini juga akan meningkatkan kerentanan atau menurunkan imunitas saluran nafas.
Sehingga mudah sekali mengalami pneumonia jika terinfeksi.
Jadi bukan karena mungkin keluar malamnya, tetapi mungkin efeknya.
Keluar malam itu kemana saja atau misalnya di rumah tapi bergadang.
Baca juga: Ada 4 Dampak Jangka Panjang Kegagalan Ovarium Prematur atau Primary Ovarian Insufficiency
Baca juga: Pasien dengan Pneumonia Bisa Meninggal Dunia, Simak Penjelasan dr. Andreas Infianto Sp.P
Dari segi medis tidak dianjurkan untuk bergadang, upayakan dalam sehari tidur minimal 8 jam.
Selain memengaruhi daya tahan tubuh juga memicu alergi.
Misalnya akibat debu, alergi menjadi reaktif jika terdapat debu yang masuk.
Otomatis kalau itu sering terjadi bisa menurunkan kemampuan saluran nafas sebagai pertahanan pertama saluran nafas terhadap kuman.
Akhirnya akibat alerginya sering kambuh bisa memudahkan mengalami pneumonia.
Jadi bukan karena keluar malamnya, tapi akibat polusi udaranya, debunya, udara dinginnya.
Baca juga: Berbagai Macam Penyebab Gusi Bengkak yang Jarang Diketahui, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
