TRIBUNHEALTH.COM - Gusi adalah bagian dari rongga mulut yang perlu dijaga kesehatannya dengan baik.
Pasalnya, jika gusi bermasalah bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Salah satu masalah yang umum dijumpai pada area gusi ialah gusi bengkak.
Baca juga: Meskipun Tidak Ada Keluhan, Tetap Perlu Mengunjungi Dokter Gigi untuk Deteksi Anomali Sejak Dini
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor pencetus.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menjabarkannya.
Kondisi gusi bengkak tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan juga pada balita (bawah usia lima tahun).

Pada balita, pemicu gusi bengkak sering kali dilatarbelakangi oleh karies lanjut.
Selanjutnya bisa diakibatkan oleh dampak makanan yang terselip yang umumnya ditemui pada area gigi belakang.
"Makanan yang terselip itu akan mengalami proses fermentasi (pembusukan) lalu meradang karena dekat dengan gusi, hingga akhirnya membuat gusi bengkak," jelas Anastasia.
Baca juga: Gigi Berlebih, Bisakah Sebabkan Gigi Maju? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, S.Kg., M.AP
Sementara pada orang dewasa, untuk pemicunya perlu dilihat terlebih dahulu apakah kondisi tersebut abses yang terkait gangguan pada gigi atau adanya anomali lain.
Untuk memastikannya perlu diidentifikasi dari setiap keluhan yang muncul.
Dalam hal ini, dokter akan melakukan pemeriksaan secara lengkap sembari melakukan anamnesa secara detail dengan pasien.
Kontrol Gusi 6 Bulan Sekali

Untuk menunjang perannya, gusi harus dijaga kesehatannya dengan optimal agar terhindar dari berbagai anomali atau masalah.
Selanjutnya melakukan kontrol kesehatan rongga mulut secara rutin paling lambat 6 bulan sekali.
Menurut Anastasia, dengan rutin melakukan kontrol kesehatan rongga mulut bisa melihat secara dini jika ditemukan adanya anomali pada gusi.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum Sebut Estetika di Kedokteran Gigi Seperti Perawatan Bonus, Ini Penjelasannya
Sehingga bisa segera mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter gigi.
Untuk menangani masalah ini, dokter gigi yang dianggap paling berkompeten yakni dokter spesialis gigi periodonsi (Sp.Perio). Secara umum profesi ini disebut sebagai periodontis.
Kesehatan Gusi Pengaruhi Gigi
Kesehatan gigi sangat berpengaruh terhadap kesehatan gusi begitu pun sebaliknya.
Karena bila terjadi masalah pada gusi, akan juga mengakibatkan gangguan pada gigi serta jaringan pendukung gigi.
Jaringan pendukung gigi ini terdiri atas:

- Tulang penyangga gigi
- Peredaran darah
- Persarafan
- Limfa
Baca juga: Keluhkan Bintik Putih pada Lidah? Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp. Ort(K) Ungkap Penyebabnya
- Jaringan lunak (tampak sebagai gusi).
Dengan demikian, bila menjaga kesehatan gusi sama artinya juga telah berupaya menjaga kesehatan gigi.
Masalah Gusi
Menurut penuturan Anastasia, masalah yang kerap dijumpai pada kesehatan gusi ialah gusi mudah berdarah.
Meski disebut keluhan yang muncul tidak terlalu menyakitkan, namun tentu akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari si penderita.
"Misalkan ketika sikat gigi mudah keluar darah," ungkap Anastasia.

Dikatakan olehnya, bahwa gusi mudah berdarah acapkali disebabkan karena keberadaan kalkulus atau karang gigi.
Selain gusi mudah berdarah, ada pula gangguan lainnya yang kerap terjadi pada gusi. Antara lain:
- Abses
- Jamur
Baca juga: Seseorang Lahir dengan Bibir Sumbing, Apakah Bisa Diatasi dengan Rekonstruksi Rahang?
- Pertumbuhan anomali (kanker)
- Kista gusi.
Tanda Gusi Sehat
Keberadaan gusi kerap dianggap sepele dibanding dengan gigi.
Akhirnya masyarakat cenderung lebih memilih menjaga kesehatan gigi dibanding gusi.
Padahal jika gusi bermasalah, akan mempengaruhi kondisi kesehatan gigi.

Untuk itu dibutuhkan perhatian yang sama, agar kesehatan gusi terjamin.
Berikut ini kriteria gusi yang sehat, antara lain:
- Berwarna merah segar (warna pada setiap orang berbeda)
- Tidak terjadi anomali atau peradangan
- Tidak ada karang
Baca juga: Hindari Kejadian Periodontitis yang Menyebabkan Gigi Menjadi Goyang dengan Pembersihan Karang Gigi
- Tidak ada jamur
- Tidak ada kista atau kanker
- Tidak ada gangguan di gigi terdekat
- Permukaan gusi bertekstur seperti kulit jeruk
- Beberapa bagian gusi bertekstur licin dan tipis.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)