TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia ialah infeksi akut yang terjadi pada paru-paru.
Penyakit pneumonia bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti virus, bakteri, jamur ataupun parasit.
Penularan pneumonia yaitu dari droplet, misalkan ketika batuk ataupun bersin.
Seseorang yang mengalami pneumonia, apakah bisa meninggal dunia?
dr. Andreas menyampaikan bahwa pasien pneumonia bisa meninggal dunia.
Orang yang mengalami stroke meninggal karena pneumonia dan tersedak makanan.

Baca juga: dr. Andreas Infianto Sp.P Beberkan Kondisi Pasien Pneumonia yang Harus Dirawat
Seseorang yang mengalami stroke tidak bisa mengunyah dan menelan dengan baik.
Ketika tersedak, terdapat sumbatan pada saluran nafas dan makanan masuk ke dalam paru-paru.
Makanan yang masuk ke paru-paru akan menjadi media yang baik untuk berkembang biaknya kuman.
Apabila makanan tersebut menjadi media berkembang biaknya kuman kemudian terjadi infeksi yang disebut Pneumonia aspirasi.
Aspirasi yaitu tertelan masuk ke dalam paru-paru.
dr. Andreas mengatakan, pada saat seperti ini pasien harus masuk ke ICU dan bisa sampai meninggal.
Baca juga: Pneumonia Dibagi Secara Penyebab dan Secara Didapat. Berikut Ulasan Dokter Spesialis Paru
Pasien stroke meninggal bukan karena strokenya, tetapi karena pneumonia.
Pasien pneumonia yang harus dirawat ialah yang mengalami pneumonia berat.
Pneumonia berat seperti pasien mengeluhkan sesak nafas, terjadi penurunan saturasi, bahkan sampai tidak sadarkan diri.
dr. Andreas menyampaikan, apa pun jenis dari pneumonianya pasti dokter akan memeriksa saturasi oksigen.
Pasien pneumonia yang tidak sadar, demam tinggi, hingga membutuhkan bantuan oksigen, kemudian diikuti gambaran rontgent paru putih semua sehingga harus dirawat.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Tanda-tanda Pneumonia yang Perlu Diwaspadai Masyarakat Awam
Pneumonia yang menyerang usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, HIV, atau stroke mutlak memang harus dirawat.
Pasien yang mengalami pneumonia ringan tetapi sudah berusia senja, juga perlu dirawat.
dr. Andreas menyampaikan yang paling utama ketika seseorang terinfeksi, maka terjadilah demam, batuk-batuk, sesak dan yang paling mudah diketahui ialah dahak berubah menjadi kental.
Misalkan dahak saat awal berwarna putih berubah menjadi warna hijau.
Dahak berwarna hijau atau putih kental kekuningan bahkan keluar darah perlu berhati-hati.
Jika sudah mengalami tanda-tanda seperti di atas, maka perlu diwaspadai.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Andreas Infianto MM Sp.P (K), FISR. Seorang dokter spesialis paru di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)