TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia ialah infeksi akut pada paru-paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit.
Pneumonia bisa ditularkan melalui droplet, misalkan seseorang sedang batuk atau sedang bersin.
Pasien pneumonia yang harus dirawat ialah yang mengalami pneumonia berat.
Pneumonia berat misalnya pasien merasa sesak nafas, terjadi penurunan saturasi bahkan sampai tidak sadarkan diri.
dr. Andreas menyampaikan, apapun jenis dari pneumonianya pasti dokter akan memeriksa saturasi oksigen.
Pasien pneumonia yang tidak sadar, demam tinggi, hingga membutuhkan bantuan oksigen, kemudian diikuti gambaran rontgent paru putih semua sehingga harus dirawat.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Tanda-tanda Pneumonia yang Perlu Diwaspadai Masyarakat Awam
Pneumoni yang menyerang usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta seperti kencing manis, penyakit jantung, HIV, atau stroke mutlak memang harus dirawat.
Pasien yang mengalami pneumonia ringan tetapi sudah berusia senja, maka perlu dirawat.
dr. Andreas menyampaikan yang paling utama ketika seseorang terinfeksi, maka terjadilah demam, batuk-batuk, sesak dan yang paling mudah diketahui ialah dahak berubah menjadi kental.
Misalkan dahak saat awal berwarna putih berubah menjadi warna hijau.
Dahak berwarna hijau atau putih kental kekuningan bahkan keluar darah perlu berhati-hati.
Baca juga: Pneumonia atau Paru-paru Basah adalah Peradangan Pada Saluran Nafas Bawah
Tanda-tanda pneumonia adalah adanya demam, batuk, perubahan dari dahak yang awalnya jernih menjadi kental, bahkan ada juga yang mengeluhkan sesak nafas atau sakit pada dada.
Jika sudah mengalami tanda-tanda seperti di atas, maka perlu diwaspadai.
Selain waspada tentunya harus konfirmasi paling mudah yaitu dnegan rontgent.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Andreas Infianto MM Sp.P (K), FISR. Seorang dokter spesialis paru di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)