Breaking News:

Psikolog Adib Setiawan Paparkan Gejala Terparah dari Gangguan Makan atau Eating Disorder

Menurut Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi, terdapat dua gejala terparah dari gangguan makan atau eating disorder, simak ulasan berikut.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi 

TRIBUNHEALTH.COM - Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi berikan penjelasan mengenai gangguan makan atau sering disebut dengan Eating Disorder.

Gangguan makan atau eating disorder biasanya dipengaruhi oleh harapan lingkungan terhadap derajat yang ideal.

Harapan yang dimaksud adalah harapan bahwa cantik itu harus memiliki badan yang kurus.

Baca juga: Seseorang yang Banyak Makan dan Tak Kunjung Kenyang Juga Merupakan Suatu Tanda Eating Disorder

Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi
Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi (pixabay.com)

Baca juga: Konsumsi Makanan Pedas Dapat Memicu Kontraksi, Benarkah? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik

Dari harapan yang ada di lingkungan tersebutlah yang akhirnya memicu seseorang yang ingin tampil dengan badan kurus atau cantik.

Sehingga kondisi inilah yang sering menyebabkan terjadinya gangguan makan.

Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi yang dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Dilihat dari sisi Psikolog, gangguan makan ialah seseorang yang ingin mempertahankan berat badan yang normal dan bahkan lebih kurus lagi.

Baca juga: Stress Eating Berisiko Tinggi Picu Berbagai Penyakit, Dokter Gizi: Salah Satunya Alami Obesitas

Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi
Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi (freepik.com)

Baca juga: dr. Diana Suganda Bagikan Tips untuk Mengatasi Stress Eating, Atur Pola Makan hingga Konsumsi Kopi

Menurut Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi, terdapat dua gejala terparah dari gangguan makan atau eating disorder.

- Hilangnya nafsu makan

Gangguan makan dalam tahap parah dapat menyebabkan seseorang mengalami kehilangan nafsu makan.

2 dari 3 halaman

Hilangnya nafsu makan pada seseorang yang mengalami gangguan makan dapat menyebabkan badan penderitanya benar-benar menjadi kurus.

Kondisi ini jika terjadi dalam jangka waktu yang lama tentunya akan membahayakan nyawa orang tersebut.

Baca juga: dr. Diana Suganda Himbau untuk Dapat Membedakan Antara Rasa Lapar Sesungguhnya dengan Stress Eating

Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi
Ilustrasi wanita alami gangguan makan atau eating disorder, simak penjelasan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi (bali.tribunnews.com)

Baca juga: Stres Dapat Memicu Seseorang untuk Makan Berlebihan atau Stress Eating, Dokter Paparkan Alasannya

- Memuntahkan makanan

Beberapa orang yang terobsesi dengan badan kurus ketika makan kemudian memuntahkan makanan tersebut kembali.

Memuntahkan makanan secara sengaja adalah karakteristik dari gangguan makan yang disebut dengan bulimia nervosa.

Bulmia nervosa ditandai dengan siklus makan yang banyak kemudian diikuti dengan tindakan memuntahkan makanan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan.

"Jadi biasanya makanannya itu sudah masuk ke perut, tapi di muntahkan kembali."

Baca juga: dr. Andri, Sp.KJ, FAPM Paparkan Terapi yang Dapat Dilakukan pada Penderita Stress Eating

"Kondisi yang paling berat dalam kasus gangguan makan itu seperti itu," papar Psikolog Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi.

Memuntahkan makanan ini dari sisi psikologis adalah perilaku yang disengaja.

Adanya keinginan untuk memiliki berat badan yang kurus membuat seseorang melakukan hal tersebut.

3 dari 3 halaman

Jika kondisi ini terus dilakukan, maka tubuh dapat kekurangan gizi dan berdampak buruk pada kesehatannya.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Rasa Lapar dan Stress Eating, Berikut Ulasan dr. Diana Suganda Sp.GK

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S.Psi.,M.PSi dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPsikologEating DisorderAdib Setiawan S.Psi. M.Psi. Zoya Amirin Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved