TRIBUNHEALTH.COM - Kondisi gigi sensitif memang banyak dikeluhkan.
Gigi sensitif ditandai dengan keluhan ngilu pada seluruh gigi atau beberapa gigi saja.
Sering kali keluhan hipersensitif dentin ini dikeluhkan oleh orang dewasa.
Mengingat gigi anak-anak masih bagus, apakah hipersensitif dentin juga bisa terjadi pada anak-anak?
drg. Ummi Kalsum mengatakan, hipersensitif dentin jarang terjadi pada anak walaupun tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa mengalaminya.
Tetapi biasanya pada anak-anak mungkin dikarenakan adanya karies atau lubang gigi di daerah-daerah yang lapisan emailnya tipis.
Pada lapisan email yang tipis cenderung lebih mudah mengalami nyeri.

Baca juga: Setelah Mematikan Saraf Gigi, Apakah Gigi Bisa Berfungsi Secara Normal? Ini Kata drg. Ummi Kalsum
Namun masalah ini jarang ditemukan pada anak-anak.
drg. Ummi Kalsum menyampaikan, biasanya prevalensi paling tinggi di usia 18 sampai 44 tahun di jurnal yang pernah beliau baca.
Di usia tersebut sering terjadi pada perempuan, walaupun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada laki-laki.
Tetapi hipersensitif dentin lebih sering dialami oleh perempuan.
Mengapa hipersensitif dentin lebih sering terjadi pada perempuan?
drg. Ummi Kalsum juga menyampaikan bahwa kemungkinan besar pola makan yang berpengaruh.
Baca juga: Cara Menjaga Gigi agar Gigi Sensitif Tidak Kambuh Menurut drg. Callista Argentina
Perempuan lebih suka mengonsumsi makanan yang manis dan dingin.
Karena makanan manis dan dingin paling sering menyebabkan rasa ngilu.
Perempuan lebih sering ngemil daripada laki-laki, sehingga sering terpapar rangsangan-rangsangan yang menyebabkan keluhan nyeri.
drg. Ummi Kalsum mengatakan bahwa hipersensitif harusnya bisa diatasi, asal terdiagnosis dengan baik.
Penanganan hipersensitif dentin dimulai dengan :
- Saran penggunaan pasta gigi
Baca juga: Menyikat Gigi pada Penderita Gigi Sensitif Dianjurkan Berapa Kali? Ini Kata dr. Callista Argentina
- Mengatasi daerah yang memang perlu dilakukan pelapisan atau penambalan
- Mengubah kebiasaan buruk pasien
Jika pasien memperhatikan beberapa hal yang disebutkan di atas, maka hipersensitif dentin bisa kembali normal.
Apabila kondisi hipersensitif dentin sangat berat sampai adanya kavitas yang dalam tetapi tidak terlihat dan adanya kavitas seperti lubang sekecil jarum tetapi dalam, pilihan terakhir adalah perawatan saluran akar.
Sehingga saraf gigi dikeluarkan, gigi dimatikan atau dinon-vitalkan untuk menghilangkan keluhan nyeri pada pasien.
Baca juga: drg. Callista Argentina Sampaikan Cara Memilih Pasta Gigi yang Benar untuk Gigi Sensitif
drg. Ummi Kalsum menyampaikan, terdapat beberapa kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dan perawatan apa yang bisa dilakukan pada pasien.
Kebiasaan yang memicu hipersensitif dentin atau gigi sensitif adalah :
- Cara menyikat gigi yang salah
- Penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras
- Cara menyikat gigi terlalu keras atau arah yang tidak tepat
Dari beberapa kebiasaan yang disampaikan diatas, sehingga menyebabkan terjadinya pengikisan didaerah terluar dari gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Ummi Kalsum, M.Kes., Sp.KG. Seorang dokter gigi spesialis konservasi gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)