TRIBUNHEALTH.COM – Headgear merupakan alat ortodonti sebelum pemakaian behel dan digunakan pada saat pertumbuhan pasien.
Headgear digunakan untuk memperbaiki kasus gigi atas yang maju, dipakai 14 sampai 16 jam sehari.
Setelah penggunaan headgear barulah pasien dilakukan pemasangan bracket.
Apabila kasus rahang bawah yang maju ekstrem maka bisa dilakukan operasi bedah rahang.
Untuk membahas mengenai informasi perawatan kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).
Baca juga: Memahami Kondisi Periodontitis dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP

Baca juga: Dokter Sebut Persentase Anak Berpotensi Alami Kolesterol dan Imbauan yang Bisa Dilakukan
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.
Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.
Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.
Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.
Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.
Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.
Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.
Baca juga: Sering Ragu Keamanan Menggunakan Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup? Begini Penjelasan Dokter

Baca juga: Pentingnya Skrining Sindrom Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir Guna Cegah Stunting
Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apakah perawatan gigi dengan menggunakan headgear dan kawat gigi sebenarnya sama dok?
Kalau berbeda sebenarnya apa saja perbedaannya dok?
Yuda, Tinggal di Pare.
Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:
Berbeda, kalau behel itu kan misalnya pada gigi crowding atau berjejal maka bisa dilakukan perawatan dengan behel atau dengan skeletal yang tidak parah hubungannya.
Nah pada kondisi tersebut bisa diperbaiki hanya dengan melakukan perawatan behel.
Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Dipersiapkan sebelum Memasang Headgear, Ini Anjuran Dokter Gigi

Baca juga: Tips dari Dokter dalam Mencegah Masalah Kulit Kusam, Jerawat, hingga Penuaan
Pada usia tumbuh kembang, kalau kita lihat kecenderungan skeletalnya bermasalah maka kita akan gunakan alat-alat myofungsional.
Skeletalnya itu masih bisa kita dorong.
Tapi kalau pada usia dewasa, usia 19 tahun ke atas usia selesai pertumbuhannya itu kalau ada skeletalnya bermasalah maka dokter gigi akan lakukan bedah.
Karena pada usia itu tulang sudah tidak bisa lagi di dorong mundur dengan headgear.
Jadi penggunaan headgear ini hanya diperuntukkan untuk mengoreksi skeletalnya atau rahangnya.
Jadi headgear ini hanya untuk kasus maloklusi kelas dua dengan rahang atas yang maju.
Baca juga: Dokter Sebut Persentase Anak Berpotensi Alami Kolesterol dan Imbauan yang Bisa Dilakukan
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.