Breaking News:

Bolehkah Penyandang Hemofilia Melakukan Khitan? Begini Penjelasan dr. Olga Rasiyanti Siregar

Menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) pengidap hemofilia boleh melakukan khitan, namun dengan protokol tertentu.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
kompasiana.com
Ilustrasi seorang anak laki-laki melakukan khitan, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) harus dengan protokol khusus 

TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia merupakan penyakit yang bisa diturunkan pada keturunan akibat gen yang bermutasi mencegah darah membeku.

Bahkan pada kasus tertentu, tubuh penderita hemofilia tidak ditemukan gen yang bekerja membekukan darah.

Penyebab hemofilia menjadi penyakit yang bisa diturunkan ialah mutasi pada gen kromosom X.

Karena penderita hemofilia sangat rentan mengalami perdarahan, lantas bolehkan penyandang hemofilia melakukan tindakan seperti khitan maupun tindakan bedah lainnya?

Mengenai hal ini, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) mengatakan jika penyandang hemofilia tetap boleh melakukan khitan.

"Apakah hemofilia boleh dilakukan tindakan normal seperti di sunatan, berartikan kalau nggak boleh sunat kasian ya penderita hemofilianya apalagi dia laki-laki, dia (hemofilia) pasti kena laki-laki, nggak boleh di sunat gitu lo, boleh," terangnya.

Baca juga: drg. Anastasia Paparkan Pentingnya Rutin Kontrol Kawat Gigi Setiap Tiga Bulan

Ilustrasi pasien hemofilia melakukan khitan
Ilustrasi pasien hemofilia melakukan khitan, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) harus dengan protokol khusus pasien hemofilia (lifestyle.kompas.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Mei 2022.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Kontrasepsi Alami yang Disampaikan oleh dr. Fita Maulina Sp.OG

"Bahkan sekarang saya lagi ada program nih di kita sunatan pasien hemofilia," imbuhnya.

"Namun hemofilia ini kalau dia sunatan (khitan) dia tidak ditanggung secara nasional, jaminan nasional oleh BPJS," ungkapnya.

"Biasanya kita akan donasi. Donasi itulah yang akan kita kumpulin obat-obatnya, baru kita tentukan berapa jumlahnya, kita hitung berapa dosisnya baru kita lakukan sunatan tersebut," sambung dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dalam tayangan Healthy Talk (14/05/2022).

2 dari 3 halaman

Hal ini karena protokol pada pasien hemofilia adalah membutuhkan banyak sekali obat.

dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) mengungkapkan jika satu obat hemofilia ada banyak jenisnya.

"Ada 250, ada 500, ada 1.000," ucap dr. Olga sembari menerangkan.

Baca juga: Sering Ragu Keamanan Menggunakan Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup? Begini Penjelasan Dokter

ilustrasi seorang anak yang mengalami hemofilia, begini penjelasan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
ilustrasi seorang anak yang mengalami hemofilia, begini penjelasan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) (health.kompas.com)

Baca juga: Pentingnya Skrining Sindrom Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir Guna Cegah Stunting

"Yang 250 aja hampis 2 juta harganya, semakin berat berat badannya maka samakin banyak yang dia butuhkan, bisa 4 atau 5 pil sekali beri. Dia diberikan per 12 jam, berarti dua kali beri," katanya.

"Kalau dia diberikan empat kali, berarti dia ada 8 pil. Anggaplah 2 juta, ada 16 juta dia satu hari," tambahnya.

Menurutnya, obat tersebut diberikan sampai perdarahan berhenti.

Maka dari itu, untuk tindakan-tindakan yang disengaja biasanya dokter akan menggunakan bantuan donasi.

Donasi didapat dari himpunan masyarakat hemofilia Indonesia dimana dokter akan berkoordinasi dengan center-center rumah sakit yang bisa menerima pasien hemofilia.

Dari rumah sakit tersebutlah biasanya donasi di dapat.

dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) menambahkan jika pasien hemofilia juga tetap boleh melakukan cabut gigi apabila diindikasikan untuk cabut gigi.

3 dari 3 halaman

Akan tetapi harus dilakukan dengan protokol khusus dan harus dengan pemantauan.

"Nggak bisa di pasien hemofilia ini datang ke suatu tempat, mau cabut gigi gitu aja nggak bisa. Kita (dokter) ada case (kasus) begitu dan akhirnya pasiennya meninggal," lanjutnya.

Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Dipersiapkan sebelum Memasang Headgear, Ini Anjuran Dokter Gigi

Ilustrasi pendarahan yang tidak berhenti akibat menderita hemofilia, simak penuturan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
Ilustrasi pendarahan yang tidak berhenti akibat menderita hemofilia, simak penuturan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) (palembang.tribunnews.com)

Baca juga: Penanganan Kolesterol pada Anak yang Perlu Diketahui, Simak Anjuran Dokter

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Mei 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHemofiliaPenyebab hemofiliapengobatan hemofiliakelainan darahdr. Olga Rasiyanti Siregar M.Ked(Ped) Sp.A (K)Khitan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved